Watanabe Haruto & Park Jihoon

48 3 0
                                    

"Haruto..."

"Maaf, tapi sebaiknya kita tidak perlu bertemu lagi."

"Tapi...kenapa?" tanyaku

"Jangan mencariku lagi. Satu hal yang perlu kau tau, aku selalu menyayangimu.." ucapnya sebelum pergi menjauh dari hadapanku

"Ha- Haruto!" aku terisak

"Kumohon, jangan pergi. HARUTOOOO!!!"

Aku terbangun dari mimpi itu. Mimpi yang selalu datang setiap malam menemani tidurku. Mimpi yang tidak pernah aku harapkan.

"Kakak!" ucap adikku yang masuk kedalam kamarku tiba-tiba dengan wajah khawatirnya.

Aku tersenyum. "Mianhae Jeongwoo-ya. Kakak membangunkanmu lagi ya?"

Ia menggeleng. "Tidak kak. Kebetulan aku masih terbangun karena mengerjakan tugas."

"Kenapa kau tidak tidur? Ini sudah melebihi jam tidurmu,"

"Besok hari sabtu dan sekolah libur. Aku hanya ingin menyelesaikan tugasku lebih cepat, agar waktu santaiku juga lebih banyak, hehe.." jelasnya.

Aku mengelus kepalanya sambil tersenyum.

"Kakak mimpi Kak Haruto lagi ya?"

Aku mengangguk "Ya, begitulah.."

Karena, itu adalah bagian dari kisah hidupku. Dimana dia, Haruto, kekasihku, mengucapkan kata-kata itu padaku setahun yang lalu. Memintaku untuk tidak mencarinya lagi. Kini, aku tidak tahu dimana keberadaannya. Kedua orangtuanya juga tidak pernah menghubungi kedua orangtuaku. Padahal keluarga nya dan keluargaku sangatlah dekat. Kami telah menjalin hubungan selama 3 tahun. Haruto menyatakan perasaanya padaku ketika kami berada di sekolah menengah atas kelas 2, hingga kami berkuliah, saat libur perpindahan semester 5 menuju 6. Saat itu lah ia mengatakan hal itu padaku. Hal yang membuatku bermimpi setiap malam. Entah apa kabarnya dia, aku pun tidak tau.

"Kak-"

"Sudah ya, sebaiknya kamu kembali melanjutkan tugasmu. Pergilah ke kamarmu,"

"Aku tidur disini saja ya, sama kakak. Hmm..aku tidur di sofa saja. Aku akan mengambil buku tugasku dan kembali lagi kesini, ok?"

"Baiklah. Tapi, maaf ya kalau nanti kamu keganggu karena kakak berisik." ucapku

"That's fine sis. I can handle that," ia tersenyum dan segera berlari menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya.

-Next Day-

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dari tidurku. Dapat kulihat Jeongwoo masih terlelap di sofa kamarku. Aku tersenyum melihat wajah adikku yang terlihat sangat menikmati tidurnya. Aku pun keluar dari kamar perlahan agar tidak membangunkannya. Aku segera pergi ke dapur untuk memasak sarapan. Hanya sesuatu yang sederhana, Nasi Goreng Kimchi.

"Hmm...sepertinya aku harus belanja untuk stok bulan ini." ucapku sambil melihat-lihat isi kulkas, lemari makanan, dan barang-barang lainnya.

Aku pun mulai memasak sarapan untukku dan Jeongwoo. Dirumah, hanya ada kami berdua karena kedua orang tua kami sedang ada pekerjaan diluar kota yang membuat mereka harus menetap disana selama dua bulan. Ini baru bulan pertama, masih ada satu bulan lagi yang harus mereka jalani sebelum mereka kembali pulang. Kedua orangtua kami selalu menghubungi kami jika mereka memiliki waktu luang, terkadang hanya mengirim sebuah pesan bila mereka sangat sibuk.

"Kakak masak nasi goreng ya? Harumnya.."

"Jeongwoo-ya! Kau mengagetkanku,"

"Hehe, maaf kak. Aku tidak bermaksud.." ucapnya sambil memelukku dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMAGINE - Boygroup EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang