Joshua Hong

100 7 2
                                    

I tried on my own  I thought I'd get there
Around and round,but I was only getting nowhere.

Aku pernah mencoba, mencoba dan mencoba....
Berpikir bahwa aku bisa sampai ke sebuah tempat. Tempat dimana aku bisa menemukan sebuah kebahagiaan yang ingin aku rasakan, meskipun hanya sekali saja.
Tapi, yang aku lakukan hanya sampai ke tempat, yang ku tak tahu dimana.

---
"Hey! Dasar kau perempuan kurang ajar!"

Teriakan pria itu membuatku takut. Semua mata tertuju padaku dan pria tua yang berumur sekitar 40 tahunan. Aku hanya bisa menundukkan kepala,menahan rasa kesal. Aku tau ini semua adalah salahku. Salahku karena memilih pekerjaan kotor ini. Namun, dari sinilah sumber kehidupanku. Uang yang kudapat dari mereka adalah uang yang selama ini kupakai untuk memenuhi kebutuhanku.

"Berapa banyak uang yang kau butuhkan agar kau mau tidur denganku?! Berapa banyak hah?!"

Lelaki paruh baya itu menawarkanku banyak uang sedari tadi agar aku mau tidur dengannya. Tapi, aku menolak. Aku hanya menerima uang dari mereka yang mengajakku untuk minum bersama, tapi tidak dengan tidur bersama. Banyak lelaki yang selalu mengajakku untuk tidur bersama mereka, namun aku tolak. Karena aku berjanji akan menjaga kehormatanku. Hanya suamiku yang bisa menanamkan benihnya kelak.

"Berapapun uang yang anda tawarkan,saya tetap menolaknya," ucapku.

"Kenapa kau menolak?!"

"Karena saya tidak sehina itu,"

"Cih! Dasar perempuan tidak tau di untung," lelaki paruh baya itu pergi.

"Kenapa kau tolak permintaan pelanggan lagi?!" teriak bos ku.

"Anda sudah tau kalau saya tidak akan menerima tawaran untuk tidur dengan pelanggan,"

"Kau tahu siapa yang kau tolak kali ini?! Pemilik perusahaan terbesar di Seoul! Banyak uang yang bisa kita dapatkan darinya!"

"Jika anda ingin uang darinya, tidurlah bersamanya! Sudah saya katakan sejak awal bahwa saya tidak akan pernah menerima tawaran seperti itu," jawabku.

"Baiklah, kali ini tidak bisa dimaafkan. Kamu saya pecat!" teriak bos ku di depan wajahku.

Aku pun segera berjalan keluar dari tempat yang ramai itu. Aku keluar, lalu berlari tanpa arah. Menangis di tengah jalan karena kebingungan melanda. Menangis memikirkan bagaimana kehidupanku selanjutnya. Mengapa aku harus menangis? Seharusnya aku senang, karena bisa terbebas dari pekerjaan kotor itu. Namun aku memilih untuk tetap menangis. Aku menangis keras dibawah derasnya hujan. Sekeras apapun aku menangis, tak akan ada yang peduli. Tak akan ada yang mendengar tangisan ini. Aku bahkan tidak bisa mendengar suara apapun selain suara hujan dan tangisanku. Tiba-tiba kecelakaan itu terjadi.

Then you came along and gave me something, something that I could believe in, trust in, and I won't go back again.

Aku ingat, ketika rasa putus asa telah menyelimuti diri ini, tiba-tiba kau datang. Kau datang dengan sebuah cahaya. Cahaya yang akan mendatangkan kebahagiaan. Memberikan aku sesuatu, yang bisa aku percayai dan kuyakini. Hingga rasanya aku tak ingin melepas itu semua dan kembali kedalam kegelapan.

---
Beberapa hari setelah kecelakaan itu terjadi, aku terbangun. Aku membuka mataku perlahan. Yang kudapati adalah, aku berada di sebuah ruangan berwarna putih. Aku mengedarkan pandanganku ke segala arah, tiba-tiba terhenti. Aku melihat kamu, tertidur di tepian tempat tidurku, dengan tangan sebagai alas untuk kepalamu. Aku bergerak perlahan agar aku tak mengganggu tidurmu. Namun, kau tetap terbangun.

IMAGINE - Boygroup EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang