Hari libur

16 0 0
                                    

Pagi ini Lea sudah rapi dengan kaos hitam yang di lapisi cardigan merah maroonya, dan juga rok warna abu-abunya . ini hari sabtu, dan tanggal merah jikalau biasanya libur sehabis subuh dia akan tidur kembali, tapi kali ini dia telah bersiap untuk pergi ke rumah lelaki yang di akuinya sebagai calon suami itu.

"lah tumben tuan putri hari libur udah bangun, kesambet setan ya" ucap satria, abangnya Lea yang sedang menggendong faro, adik mereka

" eh bangsat, gue mau ke rumah calon suami lah biasa pacaran. Iri kan lu gue langkahin, mangkanya cari pacar udah tua juga" Lea menghampiri abangnya sembari mengambil alih faro ke gendongannya. di cium pipi adiknya yang bulat itu

"heh panggil gue kakak bukan abang anjir. lagian, ngapain gue iri gue ganteng cewe mana aja mau sama gua" dengan percaya dirinya seraya membenarkan rambutnya

Lea yang melihatnya membuat gerakan seolah akan muntah, dia memberikan adiknya kembali. pamit pada orangtuanya. Tidak lupa dia membawa nasi goreng komplit yang tadi pagi dia buat untuk sang calon suami. Dia mengambil kunci mobil lalu berjalan ke arah rak sepatu untuk mengambil flashoes hitamnya, mereka memang tidak menggunakan sendal di dalam rumah. mereka tidak menggunakan jasa pembantu karna bundanya bilang dia masih bisa membersihkan rumah di bantu oleh Lea. setelah siap Lea pergi ke rumah calon suaminya dengan menggunakan mobil.

~~~~~

setelah sampai di rumah Ardhan, Lea memarkirkan mobilnya di perkarangan rumah dengan asal asalan karna tidak bisa parkir dengan lurus. setelahnya dia mengambil tempat makan yang di dalamnya telah terdapat nasi goreng buatan Lea, lalu dia membuka pintu dan masuk ke dalam rumah teman sekaligus calon suaminya itu

" ASSALAMU'ALAIKUM SEMUA. YUHU INI LEA AYUNI YANG CANTIK TELAH DATANG GAK DI SAMBUT APA YA, MAMA MERTUA INI MENANTU DATANG KOK GAK DI SAMBUT YA"

" WAALAIKUMSALAM SINI LEA MAMA LAGI DI DAPUR. LAGIPULA APA ITU CALON MENANTU HA? MAMA MASIH WARAS YA MAU JODOHIN KAMU DENGAN ZELLA KALO DENGAN ARDHAN YAUDAH GASKAN MAU SEKARANG JUGA BOLEH.

Zella yang merasa di bawa bawa namanya melotot apa apaan mamanya ini dia masih lurus masih suka lelaki untuk apa dia di jodohkan dengan temannya yang tidak waras itu lagipula ia sudah punya kekasih

Sedangkan papa Zella hanya duduk tenang seolah tidak terjadi apa apa. Papanya telah paham sekali dengan watak istrinya ini, sebelum menikah mamanya Zella memang barbar berbeda sekali dengan papa Zella yang tidak banyak bicara. Tapi namanya juga jodoh mau bagaimanapun mereka tetap bersatu

"Assalamu'alaikum pa" sapa Lea sembari mencium tangan Azmi, papa Zella dan Ardhan. Lea dan para teman temannya memang sangat dekat hingga mereka tak segan memanggil orang tua masing masing dengan sebutan mama papa.

"Wa'alaikumsalam. Tumben pagi pagi udah datang Lea, sini duduk sarapan dulu" ucap Azmi. Lea yang hanya cengengesan sembari mengambil roti dan mengolesinya dengan selai strawberry

"Tumben Lea pagi pagi dah datang. Mau pergi bareng Zella? Jangan makan roti aja ini makan mama buatin bubur ayam nih. Trus apa tuh tadi mama mertua? Kalian itu sesama cewe jangan aneh aneh deh cowo masih banyak jangan mau sesama jenis, sama sama berlobang masa iya mau" ucap Qilla mama Zela yang datang dari dapur dengan membawa beberapa mangkuk mie ayam menggunakan nampan

"Maa" ucap Zella dan papanya serempak saat mendengar ucapan mamanya yang makin tidak masuk akal

"Ihhhh mama mertua Lea masih normal tau. Lagian kan Lea udah ada calon suami. Tuh bang Ardhan calon suami Lea. Oleh sebab itu karna Lea bakal jadi menantu kesayangan mangkanya Lea manggil mama dengan sebutan mama mertua" ucap Lea panjang lebar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lea's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang