Edelweiss 1

301 31 1
                                    

Kemarin adalah hari penting bagi Jimin, ia berhasil melewati ujian sidang untuk mendapatkan gelar sarjananya. Untuk itu, hari ini dia harus mengurus segala keperluan untuk acara wisuda atau upacara kelulusannya. Setelah semua urusannya seleai di kampus, Jimin putuskan menuju ke mall untuk memghilangkan penat. Dia lebih suka ke mall pagi-pagi, karena jam segitu mall baru saja buka sehingga suasana di mall pasti lebih sepi.

Jimin ingin sedikit memanjakan diri dan melepas stress yang menumpuk karena harus menyelesaikan tugas akhir dalam waktu singkat dengan dosen pembimbing yang terkenal paling galak dan kejam dibanding dosen yang lain.

Selama sebulan ini Jimin merasa hampir gila dengan persiapan sidang yang semakin mepet dan tuntutan dosen pembimbingnya. Dia bersyukur karena penderitaannya berakhir kemarin. Jimin ingin mengahabiskan waktu sendiri seharian dengan jalan-jalan, makan, membeli beberapa novel, dan menonton film, dia rasa itu akan menjadi suatu rencana sempurna untuk menghibur diri.

Jimin memang lebih suka menghabiskan waktu sendiri, ini semacam me time baginya. Jimin merasa dirinya orang yang introvet , jadi dia lebih nyaman menghabiskan waktu sendiri seperti jalan-jalan, nonton film, atau berburu tempat makan baru. Meski seringkali beberapa orang memandang aneh dirinya, jimin tidak peduli.

Menurutnya menonton atau jalan-jalan sendiri seru karena dia bebas menonton apapun, kapanpun dan dimanapun. Juga akan lebih mudah mendapatkan tempat duduk startegis di bioskop meski situasi ramai jika dia pergi sendiri.

Jimin menuju lantai paling atas di mall tempat bioskop berada untuk membeli tiket terlebih dahulu. Setelah mendapatkan tiket Jimin putuskan berkeliling sebentar. Jimin suka sekali melihat dan membeli aksesoris.

Tapi untuk hari ini Jimin putuskan hanya melihat-lihat. Setidaknya cukup baginya untuk cuci mata dan menyenangkan diri, karena Jimin memiliki prinsip tidak akan membeli barang jika itu tidak benar-benar dia perlukan. Jimin juga bukan salah satu jenis perempuan yang suka menghambur-hamburkan uang karena dia tahu bahwa mencari uang itu sulit.

Jadi Jimin sangat menghargai uang yang diberikan orang tuanya, mungkin dia sedikit boros dalam hal makan karena Jimin termasuk pecinta kuliner dan suka sekali makanan manis tapi selain itu dia tidak suka menghamburkan uang pemberian orangtuanya.

Jimin mengunjungi toko buku langganannya, tapi karena terlalu asik memilih novel Jimin tidak sadar jika 10 menit film akan dimulai, dia segera berlari menuju lift terdekat setelah membayar novel yang dipilihnya.

Pukul 1 siang film berakhir, Jimin keluar dari bioskop dengan perut keroncongan karena belum sarapan dari pagi. Namun begitu melihat semua tempat makan penuh Jimin jadi malas untuk makan di mall seperti rencana awal.

Jimin putuskan membeli cheese cake kesukaannya sebelum pulang, chesee cake dengan selai blubery di atasnya adalah salah satu kue favoritnya. Jimin kemudian menunggu bus yang akan membawanya pulang di halte depan mall.

Namun anehnya di halte tersebut hanya ada dirinya saja. Jalanan juga terlihat lebih lengang dibandingkan biasanya. Jimin pikir mungkin karena ini masih jam kerja, dan lebih banyak orang membawa kendaraan pribadi dibanding naik bus sepertinya. Perasannya mulai tidak enak, jimin merasa ada hal buruk yang akan terjadi.

Tiba-tiba dari kejauhan Jimin melihat ada truk yang lepas kendali dan menabrak bus di depannya yang sedang dalam perjalanan menuju halte tempat Jimin berada. Truk dan bus tersebut berjalan menuju kearahnya dengan sangat cepat.

Beruntung Jimin sadar dan berusaha menghindar secepat mungkin sebelum bus menabrak halte dengan suara keras. Meski berhasil menghindar, tubuh Jimin sempat terserempet dan terlempar menabrak tiang besi lampu jalan tidak jauh dari halte bus. Jimin masih sadar tapi jantungnya berdegup kencang karena terkejut dan panik.

You Are My EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang