~Destiny~
Pagi hari, awal musim semi baru saja tiba. Salju perlahan mencair dan meninggalkan bulir-bulir bening di dedaunan. Kicau burung mulai terdengar dari pepohonan, melompat-lompat dengan riang di dahan dan ranting seakan ikut menyambut datangnya musim semi yang hangat dengan kuncup bunga yang mulai bermekaran.
Ding... Dong
Suara bel terdengar dari kejauhan, gerbang telah dibuka para siswa mulai masuk dan saling menyapa dengan mengucapkan selamat pagi setelah libur selama beberapa minggu. Beberapa dari mereka masih mengenakan syal mereka di pagi hari karena udara musim dingin yang tersisa masih terasa pagi itu. Lorong-lorong mulai ramai, kelas-kelas mulai terisi dengan orang-orang yang duduk di tempat mereka masing-masing membentuk sebuah kelompok kecil, saling bercerita tentang pengalaman mereka selama liburan. Benar-benar suasana pagi yang ceria.
Bel berbunyi lagi, tanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Para siswa yang tadinya asik dengan kelompok mereka mulai kembali ke tempat duduk masing-masing untuk memulai pelajaran di hari pertama. Suasana hening ketika sebuah langkah kaki terdengar berjalan mendekati sebuah kelas yang berada di paling ujung lorong gedung itu. Di atas pintu masuknya tertulis kelas 3F. Suasana kelas itu benar-benar sunyi sepi tanpa seseorang pun yang berbicara. Pintu perlahan bergeser dan dengan suara "brak" pintu terbuka seseorang masuk ke dalam kelas tersebut menyapa semua orang dengan suara yang riang.
"Yo, apa kabar teman-teman. Apa kalian merindukanku? Sang bintang sudah kembali, ayo sambut aku dengan meriah" orang itu melambaikan tangan dan tersenyum lebar.
"Haaaaah..." seketika semua orang menghela napas saat melihat siapa yang datang.
"Wei Wuxian, kau memang sialan" kata salah satu siswa terdengar kesal.
"Mengagetkan saja"
"Untung saja bukan orang itu" sahut yang lainnya sambil mengelus dada.
"Wei Xiong, membuat kaget saja. Kami kira yang datang tadi adalah... " lanjut Nie Huaisang dengan wajah cemberut.
"Ha ha ha, siapa, ha ? Pasti kalian mengira aku si pak tua itu kan ? Tenang saja sepertinya pak Lan Qiren masih sibuk mengurus sesuatu di ruangannya. Sehingga aku bisa datang dengan aman dan tentram" ucap Wei Wuxian dengan bangga, sebelum kemudian dia didorong masuk ke dalam kelas.
"Minggir sialan, kau menghalangi jalan" kata seseorang dengan kesal mendorong Wei Wuxian agar masuk.
"Aiyo... Cheng-cheng, tidak bisakah kau berlaku lembut pada orang ini. Bagaimana pun kita sudah sampai dengan selamat. Jangan khawatir, tidak perlu cemas" Wei Wuxian berkata dengan santai sambil mengikuti Jiang Cheng yang masih menggerutu.
"Selamat pantatku. Kalau kita ketahuan terlambat, kita bisa dihukum menyalin tugas bahkan ketika itu hari pertama masuk sekolah" Jiang Cheng mendengus kesal, kemudian duduk di bangkunya di baris kedua dari belakang dekat jendela, sedangkan Wei Wuxian menyusul dan duduk di belakangnya di bangku terakhir.
"Kau ini, menggerutu terus pagi-pagi begini, seperti nona muda saja. Lagi pula kita sudah sering menyalin tugas bersama bukan" Wei Wuxian masih menggodanya.
"Kalau aku nona muda, lalu kau apa ? Tuan muda begitu ?" balas Jiang Cheng kesal.
"Tentu saja, kau iri ? Tidak perlu iri, kalau aku yang jadi tuan muda kau akan aku angkat sebagai selir nantinya dan hidup bahagia bersama selir-selirku yang lain. Ha ha ha" Wei Wuxian tertawa.
"Phei, siapa juga yang mau menjadi selirmu sialan"
"Ayolah... aku tau kau pasti mau kan" Wei Wuxian menyangga dagunya dengan sebelah tangan. Ruangan itu masih kembali ramai saat Wei Wuxian sebelumnya datang dan kemudian seketika menjadi sepi ketika langkah lainnya terdengar dari luar ruangan kelas itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/244854900-288-k308552.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Kumpulan One-shot Random MXTX]
FanfictionTakdir tak pernah salah ! Ia akan selalu mempertemukan yang seharusnya bersatu dan memisahkan yang tak seharusnya bersama !