Part 22

34 6 0
                                    

Eunha meletakkan dulang berisi bubur dan air kosong diatas meja di sebelah sofa yang Taeyong sedang berbaring.

"Oppa...oppa..."Kejut Eunha namun Taeyong tak memberi reaksi apapun.

"Oppa..."

"Hmmm"

"Oppa..bangun laa Una dah masak bubur ni.."ujar Eunha.

"Hmm..."Taeyong dengan lemah bangun dari baringnya.

Dahinya diurut perlahan.Pening sangat didalam kepalanya ini.

"Oppa makan dulu yaa Una turun pergi kereta jap.."ujar Eunha.

"Hmmm.."

Taeyong melihat Eunha keluar dengan ekor matanya.

"Kenapa?kenapa Una?kenapa perlu baik dengan aku?aku tak nak perasaan aku ini semakin bertambah untuk kau..jangan seksa aku.."ujar Taeyong sendirian.

Dilihat bubur didepannya.Tiada selera untuk dia menjamah walaupun sesudu.Taeyong kembali menyandar kepala ke sofa.Mata dipejam menghilangkan pening.

Selang beberapa minit Eunha kembali dengan kotak kecemasan.Didalam kotak itu pelbagai ubat dan juga beberapa barang kecemasan yang sentiasa ada didalam keretanya.

Eunha mengeluh ketika melihat bubur tak disentuh oleh Taeyong.Diletak kotak ubat dia melangkah menghampiri Taeyong.

"Oppa..bangun makan.."Eunha menarik Taeyong bangun.

"Hmm..oppa pening ni tak boleh buka mata..kalau buka mata nanti pening lagi.."ujar Taeyong sambil memejamkan matanya.

"Oppa..jangan macam ni..oppa kena makan ubat..nah Una suapkan.."Eunha mencenduk sesudu bubur dihulur ke bibir Taeyong yang masih memejamkan matanya.Wajahnya amat pucat.Mungkin Taeyong memang alah dengan hujan.sedangkan dirinya jika terkena hujan tak mudah untuk jatuh sakit.

"Taknak.."Taeyong menolak.

"Oppa...makan!"Eunha memaksa.

"Oppa taknak!Una balik laa dah nak malam"ujar Taeyong.

"Oppa makan dulu baru Una balik.."balas Eunha.

Taeyong merengus lalu membuka mulutnya masih memejamkan matanya.Sesudu demi sesudu bubur masuk kedalam mulut Taeyong hingga habis semangkuk bubur itu.

"Ni makan ubat.."ubat dimasukkan dalam mulut Taeyong tanpa namja itu tahu..

"Hmmm pahit.."gerutu Taeyong.

"Minum air ni.."

"Ishh pahit laa"Taeyong membuat muka mual.

"Ishh oppa ni ubat je pun bukan racun.."

Selesai menelan ubat Taeyong kembali berbaring disofa.Eunha menggangkat dulang ke dapur.

Sedang dia membersih didapur telefon miliknya berdering.

"Hello..yaa.."

"Una..mana Una pergi?"Mrs Jung.

"Una ada rumah Taeyong oppa ni..dia tak sihat laa omma.."Eunha.

"Kenapa dengan dia?"Mrs Jung.

"Dia demam mungkin terkena hujan haritu..omma jangan risau yaa..Una takkan kemana selain rumah Taeyong oppa.."Eunha.

"Okay..jangan balik lewat sangat.."Mrs Jung.

"Nae.."Eunha.

Eunha menamatkan panggilan itu.Selesai dia membersihkan dapur dia menuju ke ruang tamu.

Dilihat Taeyong kembali tidur.Selimut sudah jatuh ke lantai itu diambil Eunha lalu dilipatnya.

"Oppa...oppa..masuk tidur dalam bilik.."Eunha mengejutkan Taeyong.Namun Taeyong masih diam tak bergerak.

"Oppa..."tubuh Taeyong ditariknya.

"Hmmm.."

"Jom Una bawa oppa masuk dalam bilik.."Eunha menarik Taeyong berdiri.Dengan kudrat yang ada Eunha memimpin Taeyong kedalam bilik.Taeyong masih dalam mamai mengikut langkah Eunha.

Dibaringkan Taeyong dengan perlahan.Ditarik selimut menyelimuti Taeyong.Dahi Taeyong disentuh Eunha masih panas.

Eunha menuju ke dapur diambil bekas lalu diisi air sejuk dan diambil kain bersih dibawa masuk kedalam bilik Taeyong.Kain yang dibasahkan air sejuk lalu diperah dan diletakkan atas dahi Taeyong.

Grum!!!grum!!!

Guruh tiba-tiba menyambar sesaat lepas itu hujan mula turun.Mata Eunha menatap air hujan yang mengalir ditingkap bilik.

"Jungkook oppa.."ucapnya.Dia amat merindukan Jungkook.Dia tersenyum pahit.Jam didinding dilihat tepat pukul 11 malam.

Dia harus balik.Jika lewat familynya akan risau.Taeyong tidurnya seperti terganggu dengan guruh dam kilat yang sambar menyambar bersama hujan.

"Oppa..?"Eunha hairan melihat keadaan Taeyong sebegitu.

"Oppa?"tangan Taeyong disentuh.Air mata Taeyong mengalir.

"Oppa?kenapa ni?"Eunha hairan melihat Taeyong yang seperti menangis dalam tidur.

"Oppa.."

"Jangan pergi..jangan..."tangan Taeyong tergapai-gapai.

"Oppa..?"Eunha meraih tangan Taeyong lalu digenggam.

"Jangan..jangan..."Taeyong seperti bermimpi buruk.

"Oppa..."Diusap perlahan tangan Taeyong ingin meredakan tangisan Taeyong.

Seminit berlalu barulah Taeyong kembali tenang.Ditilik wajah Taeyong yang kembali tenang itu.

"Sayang..sayang tahu tak?"ungkap Jungkook.

"Tahu apa oppa?"soal Eunha.

"Tangan Una ni macam ajaib tahu tak.."ujar Jungkook.

"Ajaib?"soal Eunha pelik.

"Yup..sebab Una kalau jaga orang sakit mesti akan sembuh"balas Jungkook.

"Hahahaha oppa ni merepek laa"getus Eunha.

"Betul laa oppa kata ni..tengok tadi oppa tak sihat lepas je Una jaga oppa..oppa dah sihat"ungkap Jungkook.

"Ishh oppa ni.."Eunha tergelak melihat memek muka Jungkook.

Eunha kembali teringat akan kenangan dia bersama Jungkook.Kenangan yang amat berharga..tak mungkin kenangan itu berulang lagi.Air mata kembali mengalir.

Itu ada di mataku, wajahmu yang tiba-tiba ku ingat itu
Aku membencimu karena tak ada di sampingku
Karena cinta telah berakhir dan ikatan kita telah terputus
Aku pikir semuanya telah berakhir, namun

Kerinduan yang selalu datang setelah perpisahan
Aku menggenggamnya dan tak melepaskannya
Cinta itu sungguh, cinta itu, sungguh
Aku merasa orang lain takkan melakukannya

Tbc

TENTANG DIA[eunkook][eunyong] (C)Where stories live. Discover now