Pria Na membuka rantai pengunci sel chenle yang berada di ujung lorong gelap kediaman Park.
Di atas ranjang pria dengan usia kandungan delapan bulan sedang merengkuh lututnya dengan tatapan kosong menghadap ke pintu sel.
Setiap hari Pria itu hanya berharap satu hal sembari menatap pintu sel setiap saat,
Dia ingin jisung yang datang bukan jaemin.
Jisung tidak pernah datang. Melihatnya saja tidak apalagi mengecek keadaan seseorang yang sedang mengandung anaknnya.
Air mata berangsur tidak terbendung, matanya sudah merah dan bengkak hanya untuk menangisi satu pria. Pria yang bahkan sudah tidak peduli dengan chenle maupun buah hatinya padahal waktu kelahiran semakin dekat.
Pria Na dengan gesit mengelap gemirlang yang jatuh dari mata chenle, rasa prihatin tumbuh dari dirinya melihat chenle yang harus berjuang di dinginya sel menjelang persalinannya membuat jaemin merasa bersalah akan adiknya.
"Jangan menangis aku mohon" di lap air mata chenle menggunakan ujung lengan kaos yang panjang.
Pria Na sering menghampiri chenle agar si ibu tidak merasa kesepian menjelang persalinannya agar tidak stres dini, walau jaemin tau itu sia-sia tapi setidaknya ia mencoba menjadi pendengar yang baik untuk chenle.
"Jangan menangis chenle, aku tidak tau harus apa"
Tubuh berisi chenle di rengkuh, jaemin ada untuk menjadi senderan tapi bukan jaemin yang chenle butuhkan—
"Aku ingin jisung, Hiks—"
Lidah jaemin kelu, selantang apapun jaemin memohon jisung untuk menjenguk chenle barang sedetikpun berakhir dirinya beringsut di depan kamar jisung terlaku takut berkata.
Sekuat apapun dirinya maupun sang kekasih, mereka tetaplah perantara yang tidak bisa mengelabui si Tuan.
"Anakku ingin melihat papanya, Na...."
Jaemin menatap nanar chenle yang selalu memintanya membawa jisung kepelukannya.
"Kau makan dulu ya, chenle"
Jaemin meraih nampan berisi makanan hijau serta susu kehamilan berperisa coklat, Jaemin sengaja menganti rasa susu chenle menjadi rasa coklat karna ia tau coklat dapat meningkatkan rasa bahagia seseorang. Jaemin berharap petuah itu bekerja pada chenle.
"Buka mulutmu, le. Aku memasak sayur bayam kesukaanmu"
Sendok berisi nasi beserta sayur kesukaan di todongkan di depan mulut, hanya saja yang menerima tidak segera membuka mulutnya malah masih setia dengan tatapan kosong kearah pintu jeruji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rollin' | Chenji
Fanfiction꒰⚘݄꒱Karma said, jika kau berada di atas jangan mejadi arogan,mereka akan mengingat si jahat; when the destiny rollin' everything will change and he'll back to avenge the pain. 🗒 ❛ Complete༉‧₊˚✧ ⌢ : ♡ ぃ ゚. ﹏﹏﹏ •Rate: Mature, Mpreg, lower case •may...