jaemin (ind.)

51 1 0
                                    

haii!

oneshot ini terinspirasi dari video tiktok ini :
https://vt.tiktok.com/ZSNhnFaJh/

-

"Baik - baik ya di sekolah barunya." Diana mengangguk mendengar kakaknya, Doyoung yang baru saja mengantarnya ke sekolah barunya. "Iyaa."

"Dih, ga semangatin kakaknya yang kuliah ceritanya?"

Diana berdecak, "Semangat yaa kak Doy sayangnya Dianaa, hehe."

"Gemes banget, mau nampol rasanya."

"Banyak bacot ah, dah nanti telat ke kampus aja."

"Siap, ibu negara." kemudian Doyoung pergi meninggalkan adiknya di depan gerbang sekolah. 

Diana menghela napas panjang dan menyemangati diri sendirinya, 'semangat, lo bisaa!' dan berjalan menuju pintu masuk sekolahnya. 

"Diana Anindira!" Diana tersontak kaget, menoleh ke belakang dan melihat temannya yang tampak baru saja sampai di sekolah, Sungchan yang merupakan sahabat cowoknya dari SD hingga sekarang.

"Gausah pake teriak - teriak kali, baru juga hari pertama." Diana berkata, melipat kedua tangannya seraya menunggu Sungchan berjalan menujunya.

"Iya, iya maap." 

"Lo dapet kelas berapa?" Sungchan bertanya, dimana Diana menjawab, "IPS 2, lu?"

"Tumben sejodoh, SMP kita gapernah sekelas."

Diana berdecak, "Selama masa SMP gua bersyukur ga sekelas ama lu-"

"Gausah banyak bacot dah lu! Ga gua traktirin makanan!"

-

Sudah beberapa bulan mereka menjadi murid di SMA nya, dan selama itu Diana berhasil mempunyai dua teman yaitu Minjeong dan Chenle, dimana Sungchan lebih akrabd dengan Chenle.

Sekarang mereka baru saja selesai pelajaran pertama dan sedang menikmati jamkos karena guru Sosiologi mereka sedang pergi keluar sekolah. Minjeong dan Diana sedang asyik menonton drama Korea terbaru, sedangkan Sungchan dan Chenle sibuk mabar dengan anak - anak cowok yang lain.

Tiba - tiba, Chaeryeong yang merupakan sekretaris kelas mereka memasuki kelas dengan raut muka panik dan berujar, "Ada razia dadakan hari ini!"

Mendadak satu kelas pada panik semua, ada yang langsung memakai dasi dan ikat pinggangnya dan memasuki atasan baju, ada yang menghapus beberapa konten dan chat history di HP mereka dan ada yang langsung ke kamar mandi untuk menghapus liptint mereka.

Diana sedang paniknya bukan mati sampai dia keluar kelas mencari siapakah yang mempunyai dasi dan ikat pinggang tambahan. Sayangnya, tidak ada yang membawanya dan membuat Diana hampir putus asa dan merutuki perbuatannya yang tidak membawa perlengkapan seragamnya itu.

"Mampus, pasti dimarahin." Diana bergumam ke dirinya sendiri, mukanya lesu dan mulai menerima nasibnya saat melihat beberapa guru mulai memasuki kelas. 

Saat Diana mau memasuki kelas, terdengar ada yang memanggilnya, "Woi!" 

Diana kaget, kemudian melihat kiri kanan dan melihat ada kakak kelas disitu. Dia menunjukkan dirinya dengan jari, "S-saya kak?"

"Ck," kakak kelas itu berdecak dan berlanjut, "siapa lagi emang? Sini, buruan."

Diana berlari kecil menuju kakak kelas itu, kedua tangannya mulai berkeringat karena dia tahu siapa kakak kelas itu.

Na Jaemin, anak kelas 11 IPS 3 yang merupakan 1 dari 4 pria idaman di sekolah itu. Jaemin terkenal di antara kalangan siswi - siswi di sekolah itu karena kegantengan dan ramahnya.

Ya, ramahnya tidak ke semua siswi - siswi di sekolah itu, apalagi kalau sifat ceweknya yang terlalu percaya diri dengan dirinya sendiri yang menjadi dirinya sombong, itu yang membuat Jaemin mengurangi sikap ramahnya kepada cewek - cewek.

Mereka menatap satu sama lain, sampai Jaemin melihat guru - guru itu keluar dari kelas dan menuju kelas yang lain. Ia buru - buru melepas ikat pinggang dan dasinya.

"Nih," Jaemin memberikan dasi dan ikat pinggangnya, "lo ga bawa kan? Pake punya gue aja."

Diana hanya diam, kemudian membalasnya, "Terus, kakak gimana-"

"Udah, pake aja yang penting, gue dah biasa dihukum." Jaemin cepat membalasnya.

Karena Diana masih saja diam, Jaemin kemudian melangkah untuk lebih dekat dengannya dan memakasi dasinya ke Diana.

Walaupun hanya diam saja, tetapi Diana merasa dirinya ingin meledak, melebur, meleleh-

walaupun dia anak IPS :)

Jaemin masih fokus memakainya, kemudian berlanjut memberikan ikat pinggangnya ke Diana.

"Yakin gamau?" Diana kemudian sadar diri dan mengambilnya pelan, kemudian beradu tatap lagi dengannya. Jaemin tersenyum kecil dan mengacak rambut cewek tersebut dan berkata, "Sama - sama, semoga kita ketemu lagi."

Pas setelah dia mengatakan itu, para guru kebetulan sudah keluar dari kelas tersebut dan ingin menuju kelasnya Diana dan melihat keduanya sedang di luar.

"Na Jaemin! Ikut saya ke ruang BK, sekarang!" guru tersebut kemudian berjalan menuju mereka, kemudian melihat Diana yang masih berada di hadapan Jaemin.

"Kamu, balik sana ke kelas." Diana langsung mengangguk, omong - omong itu adalah guru killer disini dan berlari kecil balik ke kelasnya, tidak lupa melihat ke arah Jaemin lagi dan bergumam, "Makasih, kak."

Diana kembali ke kelasnya dan berlari menuju tempat duduknya dengan Chenle. Dia menghela napas panjang, mengatur kembali detak jantungnya yang berdetak cepat karena sosok kakak kelas itu.

Chenle yang tadinya bermain HP melihat ke Diana dan bertanya, "Kesambet apaan lu?"

Diana tidak sengaja membalas, "Kesambet ganteng dan baiknya kak Jaemin."

-

thank you for reading!





nct's 00 line oneshotsWhere stories live. Discover now