O

15 3 0
                                    

Ketiga belas cewek itu langsung memasuki coffee shop yang sudah menjadi langganan mereka setiap hari. Mereka langsung memesan minuman kesukaan mereka masing-masing.

Tetapi ada satu hal yang aneh, cassandra yang tadinya paling semangat tiba-tiba menjadi pendiam. Itu membuat teman-temannya heran.

"Cas, lo kenapa?kok diem aja." Tanya Lenka
"Iya, lo sakit ya?" Ujar Chalula
"Iya nih muka lo pucet banget." Ucap Zamora
"Hah?gue gpp kok. I'm fine." Jawabnya

Renata merasa aneh dengan Cassandra, langsung saja ia menarik lengan Cassandra  untuk menjauh dari teman-temannya.

"Lo kenapa?cerita sama gue." Cemas Renata
"Gue tadi liat Kenzo."
"Hah?dimana?"
"Di jalan. Gue tadi liat dia masuk kedalam mobilnya."

Secara refleks, mereka berdua melihat ke arah Raquell yang sedang bercanda dengan Jasmine.
"Gue mohon sama lo sembunyiin ini semua dari Raquell."
"Iya tenang aja Cas."

⭐⭐⭐⭐

Cassandra dan Renata berkumpul kembali, dan teman-temannya juga sudah mengetahui kecuali Raquell. Sebagian dari mereka melihatnya dengan tatapan kasihan dan itu membuat Raquell menjadi risih.

"Zea, kenapa pada natap gue kayak gitu?" Keluh Raquell

Zeara langsung melihat kearah teman-temannya dan memamng benar apa yang dikatakan Raquell.
"Mereka liat lo biasa aja. Lo aja kali yang ngerasa gitu." Alibi Zeara

Suara lonceng pintu café dibuka, sontak membuat mereka melihat kearah pintu dan ternyata itu adalah anak Arogar. Geng terbesar di Global Internasional. Mereka semua berperawakan besar dan tinggi, paras yang membuat kaum hawa terhipnotis dan kulit putih yang bersih.

Russel menghampiri Jasmine dan langsung duduk disebelahnya.
"Kamu ngapain disini?"
"Lagi pengen ngafé"
"Udah minum obat belum?"
"Hehe...belum"

Langsung saja Russel menarik tangan Jasmine keluar café dan tak lupa dia berpamitan kepada teman-temannya.

Geng Lumiere beranjak dari tempat duduknya dan langsung bergabung dengan Arogar.
"Kita boleh gabung gak?" Tanya Lenka.
"Duduk aja." Jawab Virgo

Lalu mereka duduk di samping pasangan masing-masing kecuali Raquell yang duduk di samping Zeara. Mereka sibuk dengan pasangan masing-masing, sedangkan Raquell bermain dengan ponselnya.

⭐⭐⭐⭐

Terlintas di pikiran Tifanka untuk bermain truth or dare. Tifanka berdiri dari kursinya dan mengajak teman-temannya bermain.

"Main tod yuk."
"Boleh deh. Kayak seru." Ujar Zamora
"Gue yang puter botolnya ya." Ujar Cassandra.
Lalu botol itu diputar dan berhenti di Gladys.

"Lo pilih truth or dare?" Tanya Lenka.
"Gue pilih dare." Jawab Gladys.
"Cium Hans di hadapan kita semua." Seru Bram.
"Gak mau. Malu bego."
"Kenapa malu,kemaren gue liat lo cium Hans di perpus."
"Bangak omong lo." Kesal Gladys "Tinggal lakuin aja apa susahnya." Ketus Alana sebagai pacar Bram "iya udah iya." Kata Gladys "tutup mata lo dulu." Ujar Gladys ke Hans.

Hans menutup matanya dan Gladys mendekati wajah Hans untuk mencium bibir Hans.
"Harusnya dari tadi, buang-buang waktu aja." Sinis Zeara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang