Jeon Wonwoo #2

9 2 0
                                    

-Your POV-

"(Y/n) sayang, ya ampun..kamu cantik sekali nak!"

Mendengar hal itu, aku hanya bisa tersenyum sebagai balasan atas ucapan calon ibu mertuaku Nyonya Seo In Hee. Jeon Hyun Ki, ayahnya Wonwoo, menepuk pundak Wonwoo sambil tersenyum bangga. Wonwoo hanya membalasnya dengan anggukan dan ekspresi datar nya. Aku menunjukkan senyum terbaikku kepadanya. Tapi, tetap saja Wonwoo hanya memandangku biasa saja. Ia sungguh berbeda ketika melihat Han Seulmi, calon adik iparku yang tengah berbadan dua. Aku bisa melihatnya, tatapan Wonwoo yang begitu lembut dan tulus hanya ia berikan pada Han Seulmi seorang.

Kalau aku boleh jujur, ini bukanlah sebuah perjodohan. Akulah yang dengan bodohnya memohon pada Jeon Hyun Ki agar menjadikan aku pasangan dari pria yang aku cintai sejak lama. Kalian boleh menghinaku, tapi jujur aku bahagia melihat Seulmi berjalan berdampingan bersama Jungkook di altar. Aku bahagia bukan karena aku bisa memiliki Wonwoo, tapi mereka terlihat cocok bersama. Dengan berjalannya mereka di altar, itu menjadi pertanda, peluang, atau lampu hijau bagiku untuk menyatukan hati Wonwoo yang remuk.

Wonwoo mengulurkan tangannya kearahku tanpa menatapku. Ia memilih untuk menatap lantai dansa yang ramai dengan orang-orang. Kurasa ia mengajakku untukku berdansa, walaupun ia tidak berkata apapun. Aku tersenyum, tentu dengan senang hati aku menerima uluran tangannya. Walau ini hanya tradisi di perayaan pertunangan, aku tetap merasa bahagia bisa bersama dengan pria yang sedang menggenggam tanganku. Kami pun mulai berdansa.

Wonwoo menatap mataku sebentar sebelum mengalihkan pandangan kearah lain. "Apa kau senang?"

"Ya." ucapku memandang matanya.

Kulihat matanya tidak melihat kearahku. Matanya melihat ke satu arah. Aku penasaran dan mulai mengikuti kemana arah ia memandang, dan aku menyesal. Ternyata pandangannya mengarah kepada Han Seulmi. Harusnya aku sudah menduga hal itu. Siapa lagi yang ia pandang kalau bukan Seulmi.

"Wonwoo-ya,"

Wonwoo tetap memandang kearah Seulmi.

"Apa...bisa kau memberikan sedikit hatimu untukku?"

Gerakan dansa kami terhenti. Dia menatapku sekilas. Ia menyunggingkan senyum remehnya padaku. Ia melepas genggamannya dari jari-jariku.

"Jika kau ingin aku berada disisimu maka itulah yang terjadi. Itukan yang kau inginkan? Jangan pernah meminta hatiku," balasnya

"Jangan memintaku untuk mencintaimu. Hatiku sudah mati. Dengan berkembangnya buah hati Jungkook di perut Seulmi, hatiku sudah hancur dan mati. Kau tidak bisa memintanya."

Wonwoo pergi meninggalkanku di tengah lantai dansa. Ibu nya Wonwoo menghampiriku, dan tangannya mengusap air mataku yang mengalir di wajah sejak aku tahu kalau Wonwoo memandang kearah Seulmi. Aku menangis, menangisi hatiku yang begitu bodoh karena tidak bisa berhenti untuk mencintai dirinya. Aku hanya bisa diam, namun tetap berusaha untuk memenangkan hati Wonwoo. Setidaknya tubuhnya.

---

Aku mengambil album tua berwarna merah tua dari lemari buku. Warna album ini sudah mulai pudar dan kusam. Terakhir kali aku menyentuhnya, kurasa sebelum Wonwoo pergi untuk melanjutkan kuliahnya ke luar negeri. 6 tahun sudah lewat begitu cepat, tidak terasa. Aku mulai membuka halaman pertama. Disana ada foto kami berempat, Kakak beradik Wonwoo dan Jungkook, Seulmi yang manis, dan diriku. Di foto itu kami terlihat bahagia, tertawa lepas. Di saat itulah, aku sudah melihat tatapan Wonwoo dan Jungkook yang mereka berikan untuk Seulmi.

Aku sadar itu, aku tidak bodoh untuk mengartikan pandangan itu. Tentu aku sangat memahami itu. Tiga bulan kemudian, lebih tepatnya tiga bulan sebelum kelulusan, aku seperti dihantam batu besar. Mereka berdua, Wonwoo dan Seulmi, merubah status mereka, dari sahabat menjadi sepasang kekasih. Dapat kulihat, Jungkook sangat sedih, melihat kakaknya lah yang berhasil mendapatkan perhatian dan hati Seulmi saat itu. Sedangkan aku? Apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya diam dan memendam semuanya dalam-dalam. Aku sadar dan tahu diri, bahwa hati Wonwoo tidak bisa menjadi milikku. Aku berbeda dengan Jungkook yang tetap setia berusaha mendapatkan hati Seulmi ketika Wonwoon tidak bersamanya. Sungguh menyakitkan, mendengar adik yang kau sayangi bermain dibelakangmu. Tapi jangan salahkan Jungkook, ia hanya berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan dan akhirnya Seulmi mencintai Jungkook juga.

Aku menangis danmembuat album foto itu sedikit basah. Ini sungguh menyakitkan buatku. Tapi aku tau itu. Inilah risiko yang harus kutanggung ketika aku memohon pada ayahnya Wonwoo untuk membantu Wonwoo menyembuhkan hatinya yang terluka. Aku tahu, dan aku sadar kalau Wonwoo masih mencintai Seulmi meskipun wanita itu akan segera melahirkan anak dari adiknya, Jungkook. Aku sadar dari awal bahwa disini hanyalah aku yang mencintainya, hanya akulah yang berusaha dan berjuang sendiri. Aku tahu itu. Tapi, tetap saja ini semua menyakitkan untukku.



Anyeonghaseo yeoreobun!! Apa kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Maaf ya aku lama gak ngepost apa-apa. Sebenernya aku pingin nulis cerita terus, tapi apa daya..kadang mood suka swing, bentar mau bentar bosan. Kadang suka gak ada ide, kalaupun ada gak sempet kerjainnya karena anak kuliah lagi UTS juga. Tapi, alhamdulillah UTS ku sudah selesai. Mohon doanya ya semoga nilaiku bagus, hehe..

Oh ya, cerita ingin aku terinspirasi dari suatu buku kumpulan cerita gitu cast nya Super Junior. Mungkin ada yang pernah denger judul bukunya "Tormented" . Itu kumpulan cerita Super Junior yang ditulis dan di publish ke facebook dalam grup SJ FF INA. Grup facebook itu udah lama banget. Dan buku ini aku punya sejak tahun 2013, udah lama banget ya. Dicerita ini aku ganti cast nya aja dan aku parafrase supaya gak copy paste tapi intinya sama. Aku jujur aja disini, aku gak mau dibilang plagiat. Aku udah berusaha untuk memparafrase dan nambah kata-kata sendiri, sebaik mungkin. Aku berterima kasih sama penulis karena udah memberi aku ide. Jujur kalo aku baca cerita itu masih suka nangis, karena emang sedih. Ya, cinta bertepuk sebelah tangan..siapa yang gak sedih coba, ya kan?

Tolong vote dan comment nya ya ^^

Terima kasih buat yang udah baca!!

Sehat selalu ya readers :) 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVENTEEN's IMAGINES!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang