daisy - 1

614 110 25
                                    

Lisa menatap deburan ombak didepannya, menikmati sambil menanti terbitnya matahari dari posisinya duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menatap deburan ombak didepannya, menikmati sambil menanti terbitnya matahari dari posisinya duduk.

Angin laut pagi hari yang dingin tak membuat Lisa ingin pergi beranjak meninggalkan pinggiran pantai.

Sudah semalaman Lisa berdiam diri di pantai, awalnya dirinya hanya berada didalam mobil. Namun saat melihat matahari mulai terbit, gadis itu keluar mobil dan mulai berjalan menyusuri tepian pantai.

Duduk beralaskan alas kaki yang tadi gadis itu kenakan, Lisa menatap luasnya laut didepan matanya. Tiba-tiba air matanya kembali menetes, dan Lisa tak berniat menghapusnya seperti yang sudah-sudah.

Dengan seikat bunga daisy putih yang masih Lisa genggang, kepingan kejadian semalam kembali muncul di ingatannya.

Semalam Lisa berniat memberikan kejutan pada kekasihnya, Jung Jaehyun. Lisa mendatangi apartemen sang kekasih, bermaksud mengajak sang kekasih makan malam sebagai perayaan hari jadi ke empat tahun hubungan keduanya.

Sudah dua minggu ini Lisa dan Jaehyun jarang bertemu. Ditambah pekerjaan sang kekasih yang akhir-akhir ini sedang padat-padatnya. Sebagai kekasih, tentu Lisa berusaha mengerti dan tak menganggu kesibukan Jaehyun.

Sesampainya di gedung apartemen Jaehyun, Lisa dibuat keheranan saat pintu apartemen Jaehyun yang terbuka. Jaehyun bukan tipikal orang ceroboh yang lupa mengunci apa lagi lupa menutup pintu.

Lisa awalnya masih berpikir positif saat melihat sepasang high heels hitam yang terlihat berserakan di depan rak sepatu sesaat setelah memasuki apartemen Jaehyun.

Namun pikiran positif Lisa langsung hilang saat dirinya menemukan pakaian wanita yang berserakan di ruang tengah apartemen Jaehyun dan mendengar desahan lembut dari dalam kamar sang kekasih yang bahkan tak tertutup rapat.

Lisa mendekati kamar Jaehyun dan dengan berani membuka lebar pintu kamar itu. Dan terlihat sepasang manusia saling mengejar kenikmatan di atas ranjang. Sepertinya, keduanya tak mengetahui kedatangan Lisa, terbukti dengan keduanya yang masih bergerak saling memuaskan satu sama lain.

Sampai akhirnya, lenguhan kenikmatan telah keduanya dapatkan. Lisa masih berdiri di sana menatap keduanya sampai akhirnya perempuan penghangat ranjang itu menyadari kehadirannya.

"Lisa." lirihan kecil perempuan itu tentu didengar jelas oleh Jaehyun. Seketika Jaehyun langsung membalikkan badan. Lelaki itu terkejut menemukan Lalisa berdiri di depan kamarnya, menatapnya datar dengan segenggam bunga daisy putih di tangannya.

"Lalisa. A-aku bisa jelaskan." Jaehyun meraih selimut yang tergeletak dilantai, bermaksud menutupi tubuh si perempuan tadi. Jaehyun lalu meraih boxernya lalu memakainya dan saat ingin menghampiri Lisa, dirinya tak menemukan Lisa di ambang pintu kamarnya.

Jaehyun meremat kasar rambutnya dengan kedua tangannya, lalu berbalik menuju lemari pakaiannya.

"Kau mau kemana?" tanya si perempuan yang masih meremat kencang selimut putih yang Jaehyun berikan padanya untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Mengejar Lisa." jawab Jaehyun dingin. Lelaki meraih asal baju dan celana di lemarinya. Dikepala Jaehyun hanya berisi mengejar Lisa dan bagaimana caranya menjelaskan situasi ini pada Lisa.

"Kenapa kau mengejarnya? Lisa sudah tau bukan? Kita tak perlu bersembunyi lagi. Tetap disini Jaehyun, temani aku." pinta si perempuan itu.

"Kau!" Jaehyun murka, mukanya memerah sambil jari telunjuknya mengacung kearah perempuan yang terlihat gemetar karena dibentak.

"Pulanglah Chae, kau mengacaukan semuanya."

Sementara itu, Lisa yang sudah berada di dalam mobilnya, bergegas menyalakan mesin dan berlalu meninggalkan parkir basement apartemen Jaehyun.

Sepanjang perjalanan, Lisa meremat kencang stir mobilnya. Lalisa masih tak habis pikir. Kepercayaannya selama ini di hancurkan begitu saja. Sesekali Lisa menghapus kasar air matanya.

Hampir tiga jam Lisa berkendara tak tentu arah sampai akhirnya dirinya melihat sebuah palang info menuju sebuah pantai. Tanpa pikir panjang Lisa menuju pantai itu. Sepertinya menikmati ombak sambil menanti sunrise sedikit dapat menenangkan hatinya.

Seperti itu pikir Lisa, namun sampai matahari mulai terbit, hati dan perasaannya masih kacau. Lisa masih berfikir apa yang salah dari dirinya sampai-sampai Jaehyun tega mengkhianatinya.

Ponselnya tak berhenti berbunyi. Beberapa pesan dan panggilan yang sengaja Lisa hiraukan terus masuk di ponselnya. Terutama pesan dan panggilan dari Jaehyun. Lelaki itu terus menghubunginya dan mengirim pesan menanyakan keberadaan Lisa.

Lisa tak mengerti, mengapa seorang Jung Jaehyun bisa sebodoh itu menanyakan dimana keberadaan Lisa. Dengan segala akses yang dimiliki keluarga Jung, seharusnya Jaehyun tak perlu mengirim pesan spam menanyakan keberadaannya. Jaehyun bisa melacak GPS di ponsel Lisa, seperti yang biasa lelaki itu lakukan padanya.

Mengingat itu, Lisa lalu menonaktifkan ponselnya. Dirinya tak ingin bertemu ataupun ditemukan Jaehyun hari ini.

Setelah memasukan ponselnya di tas selempang yang Lisa taruh disebelah kanannya, Lisa lalu memejamkan mata. Menikmati semilir angin laut pagi hari yang dinginnya sampai ketulang.

Ingin sekali Lisa meraung dan berteriak marah, berpikir dengan cara itu dapat melegakan sakit hatinya. Namun urung Lisa lakukan. Apakah dengan Lisa menangis meraung sambil berteriak dapat mengembalikan keadaan seperti semula?

Entah mendapat dorongan dari mana, Lisa berdiri dan berjalan mendekati laut. Laut sedang pasang, beruntung ombak tak terlalu besar.

Lisa terus berjalan sampai air laut sudah mencapai pinggangnya. Dirasakannya tubuhnya sedikit menggigil karena dinginnya angin dan air laut.

Lisa lalu menghembuskan nafas lelah. Dibukanya genggaman tangannya bersamaan dengan ombak yang menerjang tubuhnya.

Bunga daisy yang sedari tadi Lisa genggam, simbol kesucian dan kesetiaannya pada sang kekasih terbawa ombak, semakin jauh lalu tak terlihat.

Saat Lisa membalikkan badan, tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam tubuh Lisa. Mengakibatkan Lisa jatuh dan seluruh badannya menjadi basah.

Lisa menangis, entah mengapa hantaman ombak besar itu menyadarkan Lisa tentang kesakitannya. Lisa menangis, meraung, mengumpati seorang Jung Jaehyun. Sesekali Lisa memukul dadanya yang terasa sesak.

Tak peduli dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan dan ombak yang semakin kencang menghantam dirinya, Lisa menangisi lelakinya, menangisi seorang Jung Jaehyun yang sukses menghancurkan hati dan harapannya.

Tak peduli dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan dan ombak yang semakin kencang menghantam dirinya, Lisa menangisi lelakinya, menangisi seorang Jung Jaehyun yang sukses menghancurkan hati dan harapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

thanks bgt yg udh ngasih saran visualisasi buat tokoh di cerita ini, hehe

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang