01

25 3 0
                                    

Happy reading guys...
Jangan lupa komen+vote







Brukk... seorang cewe terjatuh karena menabrak seseorang, tapi mereka sama-sama terjatuh.

"Lo kalo jalan liat-liat dong" ucap cewe tadi yang bername tag Kirana Altra. "Sorry" balas seorang cowo yang mengemasi buku-bukunya karena di suruh mengantarkan ke ruang guru. Kirana hanya menatapnya malas.

Lalu kirana pergi melengos begitu saja dari cowo tadi yang bername tag Satya Argani. Cantik batin Satya.

•°•°•°•

Sesampainya di kelas Kirana di sambut sama sahabatnya "tumben gk telat" ucap Mila. Namun hanya di balas deheman oleh Kirana.

"Eh Ran PR lo udah selesai belom" tanya orang di belakang Kirana yang termasuk sahabatnya juga. "Udah" jawab Kirana. "Liat dong ran hehe" ucap Lea orang yang berada di belakang Kirana.

Kirana mengasihkan bukunya lalu dia menelungkupkan kepalanya. "Lu kenapa ran?" Tanya Mila. Dibalas gelengan oleh Kirana. Lalu dia menelungkupkan kembali kepalanya.

Kriinggg....

"Ran Bu Anis udah dateng" ucap Elsa. "Hmm" hanya di balas deheman saja oleh Kirana.

"Assalamualaikum anak-anak, baiklah mari kita mulai pelajaran pada pagi hari ini" ucap Bu Anis pada murid di kelas XI IPA 2.

"Kirana kamu kenapa" tanya Bu Anis karena melihat Kirana yg menelungkupkan kepalanya. Lalu Kirana mengangkat kepalanya, "saya tidak apa-apa Bu" ucap kirana.

"Ya ampun wajah kamu pucat, Elsa tolong antarkan Kirana ke ruang UKS" ucap Bu Anis menyuruh Elsa. "Tidak usah Bu saya tidak apa-apa" elak Kirana. "Tapi wajah kamu pucat Kirana" ucap Bu Anis.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau diantarkan Elsa, kamu bisa ke UKS sendiri?" Tanya Bu Anis. "Bisa Bu" jawab Kirana sambil menganggukkan kepalanya lemah.

"Permisi Bu" ucap Kirana saat melewati Bu Anis. "Iya, cepat sembuh" ucap Bu Anis sambil tersenyum ramah.

•°•°•°•°•°•°

Saat Kirana melewati koridor dia merasa kepalanya tambah sakit.

Kirana POV
"Anjg ni kepala tambah puyeng aja" ucap gue. Semakin lama kok semakin pusing aja ni kepala. Sampai gue harus memegangi dinding koridor.

"Shh" gue meringis karena kepala gue merasa berkunang-kunang. "Ayo Kirana kuat Lo harus sampai ke UKS" gue menyemangati diri sendiri.

Namun di tengah-tengah perjalanan ke ruang UKS gue hampir aja ambruk kalo nggak ada yang megangin lengan gue.

Dan saat gue lihat siapa orang yang berani nyentuh lengan gue, ternyata orang itu adalah yang tadi pagi tidak sengaja gue tabrak.

Kiara POV end

"Lo nggak papa kan?" Tanya Satya. Ya yang memegangi lengan Kirana adalah Satya.

"Lo apa-apaan sih pegang-pegang tangan gue" ucap Kirana sambil menepis tangan Satya yang memegangi lengannya.

"Dih di tolong malah nyolot" ucap Satya pelan agar tidak terdengar oleh Kirana. "Apa yang Lo bilang" tanya Kirana. "A-apaan sih gue gk bilang apa-apa" elak Satya.

"Lo mau kemana" tanya Satya. "Bukan urusan lo" jawab Kirana lalu pergi dari hadapan Satya, tangannya masih berpegang pada dinding koridor.

Namun saat Satya ingin melanjutkan langkahnya ia melihat Kirana yang semakin sempoyongan. Dengan niat yang baik Satya mengurungkan niatnya untuk kembali ke kelas dan dia menyusul Kirana.

Kirana merasa bahwa kepalanya sangat pusing dan ia hampir kehilangan keseimbangan.

Kirana merasa ada yang mengikutinya dari belakang, lalu dia melihat ke arah belakang. Belum sempat ia melihat karena matanya semakin buram lalu semua terasa gelap. Kirana pingsan.

"Eh eh" ucap Satya sambil menahan badan Kirana. " Eh Lo kenapa bangun woi" ucap Satya sambil menepuk-nepuk pipi Kirana.

"Gue bawa ke ruang UKS aja dah" ucap Satya lalu membopong tubuh Kirana ala bridal style.

Sesampainya di UKS Satya membaringkan tubuh Kirana pada brankar yang ada di dalam UKS. "Tolong periksa dia" ucap Satya pada petugas UKS. Lalu ia keluar dari ruang UKS entah kemana.

•°•°•°•°•°•

Setelah beberapa saat kemudian Kirana mengerjapkan matanya, ia bangun, dan dia merasa ada orang yang menggenggam tangannya.

Lalu Kirana melirik ke bawah siapa yang menggenggam tangannya itu. Tapi orang itu sepertinya tertidur.
Dengan pelan Kirana mengusap-usap rambut orang itu.

Merasa terusik karena ada yang mengusap rambutnya, akhirnya ia bangun. Sambil mengumpulkan seluruh tenaganya. Kek mau apa anjim:v.

"Eh lo udah bangun" ucap orang itu sambil terus menggenggam tangan Kirana. Kirana terbengong karena setiap saat dan waktu mengapa ia harus di pertemukan dengan dia.

"Hm" Kirana hanya membalas deheman orang itu.
Dan orang itu adalahhh





































Adalahhhhh































Next okeh. Jangan lupa vote+komen. Karena komen dan vote kalian semangat aku^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang