1

8 1 0
                                    

"Lira bangun yuk, udah siang loh" ucap siera~ mama Lira. Kalira Grizelle Omara. Dengan lembut Siera membangunkan anak gadisnya yang cantik membahana itu.

"emmm.. Lima menit mam" gumamnya sambil berusaha mencari posisi yang enak untuk melanjutkan tidur.

Dengan lembut siera mengusap kepala anak gadisnya.
"Udah jam 6.40 loh, kamu bisa telat sayang"

"APA?! Ya ampun mam!! Aku telatt!" Karna tidak hati hati Lira nyungseb akibat aksi loncat nya mendarat tidak sempurna.

Siera hanya tersenyum menggelengkan kepala melihat kelakuan anak gadisnya yang jauh dari kata feminim.

Tak butuh lama hanya lima menit Lira bisa menyelesaikan mandi kilatnya. Dengan penampilan seadanya, rambut panjang nya yang di kuncir satu dengan sisa rambut yang tergerai, lengan baju yang sedikit digulung, seragamnya yang sesuai dengan peraturan sekolah, tidak ketat dan tidak juga besar. Tak lupa liptint dan bedak bayi yang ia pakai supaya tidak terlihat buluk atau seperti bangun tidur.

Gedebukkghhhh

"Aduuhh. Siapa si yang naro tangga disini" Dumel Lira karna terjatuh dari dari tangga.

"HEH!! Dari sebelum lo lahir tu tangga udah disitu solimii" Satya Gavriel Omara, abang dari Lira itu tak henti tertawa diatas penderitaan adiknya.

"Solimi solimi, SOLEHA!!" ucap Lira ketus ke arah abang lucknut nya itu

"Yeuu tuyul"

"Paa~ Bangsat tu.. " Lira bergelayut di lengan sang papa sambil menengok ke arah Satya saat menekan kata Bangsat. Sementara Satya hanya melotot dan mendengus mendengar panggilan istimewa andiknya.

"Udah udah kalian tu udah pada gede masih aja berantem. Udah sekarang Lira berangkat gih, nanti telat loh" Ucap Bima Omara lembut sambil mengusap kepala anak gadisnya.
"Kamu juga bang. Berangkat sana, beresin cepetan skripsi nya" lanjut Bima menatap anak sulungnya.

"Yailahh pah baru juga seminggu yang lalu mulai skripsinya"

"Gapapa dong, lebih cepat lebih baik"

"Tapi gak baik buat kelangsungan otak Satya pah, bisa pecah mikirin gituan mulu"

"Bisa aja kamu ngeles nya bang bang"

"Udah.. Obrolannya dilanjut nanti. Sekarang pada berangkat sana, nanti pada telat" Ucap Siera mendahului Satya yang sudah mengap ingin menimpali ucapan papanya.

"Yaudah ma, pa Lira berangkat ya"
Setelah menyalimi kedua orangtuanya Lira bergegas untuk keluar rumah dengan sedikit rusuh

"Heh bocill, gua gak disalimin" Teriak Abang nya yang tengil itu.

Lira menengok ke arah abangnya "Gak Guna! Hahaha" tawanya menggelegar sambil berlari.

"wehh DURJANA EH DURHAKA LU YE"

🍃🍃🍃

Ckittt

Bunyi nyaring berasal dari ban yang begesekan dengan aspal menandakan sipengendara yang berusaha berhenti dari aksi kebut mengebut itu.

"ck.. Sial! Ngapain si tu umat manusia ditengah jalan begitu"

"WOYY!! BISA MINGGIR?! GUA UDAH TELAT INI!! "
teriak seorang gadis cantik dengan seragam putih nya sambil menyembulkan kepala ke jendela mobil.

Kedua sejoli yang tengah bersiteru itu menoleh kearah gadis yang berteriak. menyadari bahwa sudah menghalangi jalan, keduanya perlahan menepi dan membiarkan gadis dalam mobil CR-V warna putih itu untuk lewat.

WHO KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang