3

4 1 1
                                    

Clingg.. It's time to have break..

Nada favorit seluruh umat di sekolah ke dua setelah bell waktu pulang. Seluruh penghuni kelas berbondong bondong menuju surganya sekolah.

"bu es teh manisnya 4 ya" ucap salah satu dari empat orang perempuan yang sedang mengantri.

"saya dulu bu 3" timpal seorang laki laki dari belakang yang tengah berdiri bersama sahabatnya.

"ini dulu bu dari tadi" sewotnya sambil menatap sinis ketiga pemuda minus ahlak itu.

"gada gada gue dulu. Udah nunggu sejam ini"

"Dih apaan, istirahat nya aja baru sepuluh menit yang lalu"

"Dasar pendusta"

"huuhh.. Tipu tipu" ledek ketiga perempuan yang sedari tadi menyimak percekcokan antara Sera dan Ian. Sera Mahira adalah bendahara kelas mereka yang jiwa iblis nya keluar saat menagih uang kas dan berhadapan dengan ketiga cowo kurang belaian itu. Entah kenapa setiap melihat muka mereka bawaannya ingin ngegas terus.

"suka suka gue lah, orang gue bayar"

"Lo pikir gue mau ngutang!"

"Bisa aja kan~?!"

"Enak aja. Lo tu sama temen temen lo yang suka ngutang. Kolong meja isinya bon utang semua. Muka glowing tapi jajan masih ngutang. Ewwh"

Jeleb

"Eh gue enggak ya"timpal Iam sewot.
Memang diantara mereka bertiga yang rada bener kerja otak nya ya si Iam.

"Gue juga enggak. Itu mah kerjaan si Lio" sewot Ian juga tak terima dengan tuduhan Sera. Walupun untuk masalah ngutang emang sedikit benar. Tapi dia tidak sampai numpuk bon utang di kolong meja.

Kerjaan laknat itu adalah milik Lio. Entah kemana uang jajan level sultan yang ia miliki sampai bisa menumpuk bon utang. Untung bu esih pemilik warung baik hati dan tidak sombong, ia tidak mempermasalahkan utang Lio yang menumpuk bagaikan bukit, toh kalo memang gak dibayarpun tinggal langsung menagih ke papanya yang tajir melintir. Tapi sayangnya hal itu mungkin tidak akan terjadi. Karna Lia dengan terpaksa membayar utang kakaknya. Entah Lia yang terlalu baik atau si Lio yang tidak tau diri. Setiap ditanya kemana uang jajannya Lio selalu menjawab "ada".
Iya ada, tapi adanya dimana bang? Ngono lo maksudnya.

"EH LU YA KALO NGOMONG. Suka bener" Lio menjawab dengan ngegas di awal dengan datar di akhir.

"APA"

"iyaiya enggak ndoro" Lio mengangguk angguka kepala mya setelah melihat plototan Sera.

"Uwes uwes do jo gelut wae ta, iki arep sido opo ora?" bi Asih menengahi pertengkaran kedua kubu itu dengan
logat jawanya yang kental.

"Aduuh ai si ibi teh ngomong naon" Ian yang memang berdarah sunda dari ibu nya mengeluarkan kemampuan bahasa sundanya yang tidak seberapa itu.

Bi Asih hanya tersenyum mendengar Ian. Karna ia pun tidak mengerti bahasa sunda.

"Sido bu, rasah rungoke telu kodok ing samping ku iki bu, ra guna yo an" Sera yang memang asli orang jawa itu menjawab sambil menatap sinis ketiga laki laki di samping nya.

"Apaan kodok kodok. Lo ngatain kita bertiga kodok?!" Sewot Lio merasa tersindir denga kata kata Sera.

"Lo ngerasa?" timpal Sera dengan datar sambil menunjukan muka garang nya seperti saat menagih uang kas.

"Eh tadi Lira manggil tuh. Ayo samperin" Ian menyela persetuan mereka dengan kepala so menengok kesana kemari.
"punten punten.. " lanjut Ian sambil menarik kedua sahabatnya untuk pergi.

"Ishh"

🍃🍃🍃

Suasana yang sama di tempat berbeda, keempat pemuda tengah bergosip ria megenai hal hal yang sudah mereka alami. Lebih tepatnya hanya membahas Bian.

"Serius lu?! Wah parah si emang gada guna hati lu yan" Reynaldi Austin salah satu sahabat kecil sekaligus tetangga Bian yang untungnya tidak merasa bosan dengan sikap setengah setan Bian. Cowo petakilan,rusuh,dan bawel itu sudah bersahabat dengan Bian saat mereka masih dalam kandungan, saking erat nya persahabatan mereka lahirnya aja di malam yang sama, rumah sakit yang sama juga,tapi tanggal nya berbeda dan ruangan yang berbeda tentunya. Bian yang lahir pada kamis jam 10 malam, sedangkan Rey lahir di jam 2 pagi. Mantul gak tuh.

"Lo lupa itu perbuatan siapa?" nada santai namun justru menjengkelkan itu sudah tidak aneh lagi keluar dari mulut seksi seorang Bian.

"Tapi gak gitu juga konsepnya pinterr"
Andre menimpali kata kata emas Bian dengan senyum dipaksakan.
Andreas Devano Osmand sahabat dari keduanya sedari SMA itu sudah kebal dengan kata kata Bian yang dapat menguras emosi.

"suruh siapa baper" masih dengan santainya Sabian membalas ucapan Andre.

"Hallah lo juga udah baper kan?! Ngaku lo?! " timpal Leonard Samuel yang biasa di panggil Leo gemas dengan kelakuan Bian yang minta ditampol.

"Gue? Baper?" Bian tersenyum remeh karna ucapan Leo.

"Gak usah ngelak bro. Dengan sikap lo yang rela ujan ujanan jemput Dara di tempat lesnya, ngajak dia jalan tanpa dia minta dan jelas itu bukan lo banget man,tapi apa? Tanpa sadar lo lakuin itu kan. Sikap lo itu udah menunjukan perasaan lain dihati lo ke Dara yan. Tapi lo terlalu gengsi mengakui itu dan terlalu egois untuk membiarkan perasaan lo bertahan di keraguan" Andre memang paling bijak dan punya pemikiran dewasa diantara mereka. Jadi tidak aneh lagi jika yang seringkali menemukan solusi adalah Andre.
"Life must go on dude. Lo gak bisa menyamaratakan sikap orang lain hanya karna kesalahan seseorang dimasa lalu. Inget yan mereka berbeda sekalipun kita sama sama manusia, tapi isi hati dan pikiran kita gak akan pernah sama satu sama lain.
Gue harap lo ngerti" lanjutnya sambil menepuk bahu Bian di akhir kalimatnya.
semua terdiam mendengarkan nasihat panjang lebar Andre terutama Bian yang merenungi kesalahannya. Jelas mereka tau apa yang menjadi alasan Bian berlaku demikian. Tapi lama lama juga mereka muak dengan sikap Bian si pembunuh perasaan.

Ditengah tengah kediam mereka tiba tiba ada segerombolan makhluk tak diundang

"Biaaaann. Aku cariin ternyata disini" ucap Zeline Natasha Jasmeen. Cewe centil penggemar fanatik Bian yang rela mengemis cinta dari seorang Bian. Tiba tiba duduk di samping Bian sambil bergelayut manja di tangan Bian.

"aduuhh. Ngapain si ini badut ancol" Rey dan ketiga sahabatnya menatap geli Zeline dan kedua temannya yang menggerilkan mata agar terlihat menggemaskan, tapi bukannya bikin gemes jatohnya malah menjijikan.

To be continue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHO KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang