"Nana!"
"Apa ini?"
"Kostum!"
Jaemin menatap dua kostum yang Renjun letakkan di atas kasur kamar apartemen mereka, kostum Kaito Kid dan satunya lagi kostum Peterpan.
"Kamu membuka jasa sewa kostum, Baby?" tanya Jaemin, masih memperhatikan kostum-kostum itu. "Apa ada yang sudah menyewa?"
"Enak saja!" Renjun mengangkat salah satu kostum, Kaito Kid, dan dijulurkan kepada Jaemin. "Ayo kita pakai ketika pesta halloween besok!"
Jaemin menatap Renjun, kemudian merotasikan matanya, "oh ayolah, Sayang. Aku tidak mau lagi terlibat dalam kegilaan Haechan di pesta halloween seperti tahun lalu..."
"Kita tahun ini hanya pergi berdua, Nana," ucap Renjun. "Haechan bilang dia ingin merayakan halloween berdua saja dengan Jeno."
"Kalau begitu besok, kita tetap rayakan tapi aku tidak usah pakai kostum," tawar Jaemin. "Bagaimana?"
"Tidak mau," Renjun mengerucutkan bibirnya, tidak setuju. "Nana juga harus pakai kostum~"
"Aku sedikit malu pakai kostum itu astaga,"
"Aku baru tahu kalau kau bisa malu,"
"Ck, bukan begitu..."
"Toh ini bukan kostum yang aneh," Renjun melirik kostum Kaito Kid yang ia pegang. "Aku yakin kau akan terlihat keren ketika menggunakannya, Nana."
"Persetan dengan keren atau tidaknya aku," Jaemin sambil menggaruk kepala, duduk di atas sofa empuk apartemen mereka. "Besok aku sekedar pakai kaus dan celana jeans, kita akan membagi-bagikan permen tanpa harus menakut-nakuti anak kecil sampai menangis seperti tahun lalu."
Renjun membanting pelan kostum Kaito Kid di kasur, dengan wajah kesal Renjun keluar kamar. Satu hingga 20 detik, Jaemin berlagak bodo amat sambil memainkan gawai pintarnya. Tapi lama kelamaan Jaemin jadi merasa tidak enak, terlebih lagi membayangkan berapa biaya yang dikeluarkan Renjun untuk menyewa dua kostum bagus itu.
Jaemin mematikan gawai pintarnya, kemudian mengangkat kostum yang Renjun letakkan di atas kasur. Ketika dia teliti, memang kostum untuknya sangat simpel. Sebuah kemeja berwarna biru yang akan ditutupi jas berwarna putih, juga celana berwarna senada dengan jas. Tak lupa dasi berwarna merah, juga kain putih yang nanti akan disampirkan ke pundak. Jaemin akan menggunakan topi, yang bahkan tidak sebesar seperti yang ada di anime.
Renjun tidak salah kalau Jaemin akan terlihat keren dengan kostum itu.
◇◇◇
Renjun mengomel dalam hati karena kejadian barusan. Permintaan Renjun tidak banyak, ia hanya ingin menghabiskan keseruan hari halloween dengan halloween date bersama sang kekasih. Membagikan permen ke anak-anak, atau menikmati makanan bertema labu dan sebagainya, juga menggunakan kostum untuk memeriahkan.
Tidak ada face painting seperti tahun lalu, tidak ada kerja keras dalam mencuci baju untuk menghilangkan noda darah buatan, tidak ada menyobek-nyobek kaus, tidak ada kostum berat dan gerah, dan tidak ada agenda gila dengan menakuti anak kecil hingga dimarahi sang orang tua seperti ide Haechan tahun lalu.
"Huh," Renjun masih menggerutu sambil mencuci piring bekas makan siang. "Dasar, kok aku bisa mau ya menjadi kekasihnya..."
"Renjun-ah..."
Renjun menoleh malas ke arah Jaemin, "apa---wo-woah..."
Renjun dapat melihat Jaemin yang menggunakan kostum Kaito Kid, tak lupa membawa properti kostum berupa pistol khas milik tokoh pencuri legendaris itu.
"Jaem---kau?"
"Ck, kau ini benar-benar merepotkan saja..."
"SAYANG NANA!"
Tampaknya memakai kostum bagi Jaemin tidak begitu buruk, yang penting Renjun-nya senang dan halloween date berjalan lancar.
Dasar bucin.
.
.
.
Written by: 🐰Hari ini double update dulu yaw😋
See ya~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulcis Amor
Fanfiction(n.) A young love; love story between teenage. A compilation of JaemRen and NoHyuck oneshoot.