Jeno dari kamar mandi ketika ia mendapati pacarnya atau yang fans ketahui sebagai rekan setimnya sedang berbaring malas sambil memainkan gawai pintar.
Tidak ada sapaan atau basa-basi dari keduanya karena hal seperti ini adalah hal biasa bagi mereka, situasi dimana Lee Haechan akan seenaknya baring dikasur Lee Jeno.
Jeno membawa dirinya berbaring disamping Haechan lalu memeluk hangat tubuh Haechan.
"Kau mandi sebelum kesini ya?" ujar Jeno yang mencium wangi yang menguar dari tubuh Haechan. Haechan melepas ponsel di tangannya dan menaruh asal disamping bantalnya lalu berbaring menyamping menghadap Jeno serta mengubah posisi baring ke posisi kesukaannya.
"Hem.. dan aku senang karna kau juga habis mandi. Kita sama-sama sudah wangi." ujar Haechan dengan wajah tersenyum manis dan memeluk tubuh Jeno sambil mendusel-dusel wajah ke dada pacarnya itu.
"Kau tau tidak apa ruginya kalau kau dan aku sama-sama sudah mandi?" Jeno menunjukan senyum licik kepada Haechan.
"Berhenti berpikiran kotor atau aku tidak mau main ke kamarmu lagi." ujar Haechan malu pada ceruk leher Jeno.
"Hahahahaha....
Bagaimana bisa kau langsung tau, hah? itu berarti isi kepala kita tidak jauh berbeda kan sayang?" ujar Jeno dan mendongakkan wajah Haechan. Ia yakin saat ini wajah pacarnya ini memerah, dan hal itu sudah pasti menggemaskan."Aku benci padamu, Lee Jeno"
"Aku love you too, Haechanie" balas Jeno memberikan kecupan ringan di bibir Haechan dan tersenyum tampan khasnya. Ia juga mengusap lembut wajah Haechan dan menyadari sesuatu. Wajah Haechan terasa lebih lembut dari biasanya.
"Sayang, kau akhir-akhir ini sering melakukan perawatan kan? Kulitmu jadi semakin lembut. Kupikir kau malas melakukan itu?"
"Memang benar, dan aku masih malas sampai sekarang tapi menjadi brand ambassador skin care membuatku mau tak mau memperhatikan sedikit kulitku. Aku memberikan satu untukmu kan, kau tidak memakainya?"
"hehe. Aku bahkan belum membuka segelnya."
"Tsk. kau ini.
Loh bukannya kalian juga menjadi brand ambassador salah satu produk kecantikan. Kenapa kau tidak memberikan aku salah satu produknya""Lee Haechan, aku berani bertaruh, kau pasti tidak tau kan produk apa yang kami promosikan"
"Eh- apa maksudmu. Tentu saja aku tau. Kalian bekerja untuk candylab kan"
"Benar sekali, tapi produk jenis apa yang kami promosikan? Hm?"
Mata Haechan melirik kesana kemari, mencoba menebak. Karena terlalu sibuk berada di dua grup sekaligus serta dirinya yang terlalu fokus pada game di waktu senggang- tentu saja Jeno juga prioritas Haechan selain game, Haechan jadi jarang memperhatikan kegiatan Dreamies selain yang bersama dengannya.
"Errr..." Haechan nyengir. "Entah!"
Jeno hanya menggelengkan kepala, kemudian bangkit dari kasur menuju kamar mandi. Haechan mengikuti, dan melihat Jeno yang sedang membuka segel dari produk yang dipromosikan Haechan- sebuah krim perawatan khusus pria, menjadikan kulit bersih dan cerah - all in one africa bird moisturizer.
"Iyapp, kamu harus coba itu sekarang!" ucap Haechan. "Akan sangat bagus jika dipakai habis bercukur."
"Hm..." Jeno memperhatikan wajahnya yang sudah bersih sebab ia telah mencucinya saat mandi tadi, sebelum kemudian berbalik mengundang tatapan bingung Haechan.
"Kenapa kau tersenyum begitu?" tanya Haechan, tahu-tahu pacarnya itu berbalik dengan senyum lebar hingga matanya berbentuk bulan sabit lucu. Padahal Haechan tidak melucu!
"Aku tidak tahu cara memakainya."
"Oh..."
Haechan kemudian menyambar produk yang ia promosikan dari tangan Jeno, kemudian menaruh sedikit di tangannya sebelum meratakan krim tersebut di seluruh area wajah dengan lembut lalu menepuk pelan wajah Jeno
"Sudah!" ucap Haechan senang, tersenyum cerah. Jeno berbalik menghadap kaca kamar mandi, ikut tersenyum ketika melihat wajahnya yang sedikit mengkilap basah dan wangi
"Aku yakin akan lebih banyak lagi fans yang akan terpesona pada wajahku," komentar Jeno, diikuti gelak tawa Haechan sebelum membalas
"Tuan Lee, tolong anda jangan terlalu percaya diri"
"Ini akan membuat wajahku lebih lembut kan?""Tentu saja! Kau kan sudah merasakan sendiri efek produk itu di wajahku tadi" ujar Haechan memajukan sedikit bibirnya kesal
Jeno terkekeh lucu. Memandang Haechan sedekat ini membuat mata Jeno tanpa sadar menelusuri setiap detail wajah Haechan, terutama pada bibirnya.
"Haechan-ah..."
"Ya?"
"Mau coba produk yang aku promosi kan?"
"Boleh" Haechan mengangguk antusias, penasaran produk apa yang akan Jeno pakaikan.
"Kalau begitu, tutup matamu," Jeno melenggang pergi keluar kamar mandi ketika Haechan menurutinya dengan menutup mata. "Sebentar aku ambilkan dulu."
Jeno membuka tasnya kemudian mengeluarkan produk terbaru CandyLab, sebuah lip colour berwarna merah. Creampop Cherished, itu punya Jeno.
Jeno kembali masuk ke dalam kamar mandi, tersenyum. Haechan masih menutup mata kemudian berteriak kesal, "Jeno, cepat!"
"Iya, Sayang..." Jeno membuka tutupnya, mengangkat dagu Haechan dan mengaplikasikannya pada bibir Haechan dengan hati-hati. "Tebak, produk apa?"
"Liptint!" Haechan membuka matanya, kemudian berbalik menghadap kaca kamar mandi dan mengecek bibirnya yang sudah kemerah-merahan. "Astaga Jeno, kau membuatnya terlalu merah!"
Jeno hanya tertawa, "terlihat cocok di bibirmu, kulihat."
"Aish..." Haechan akan menghapusnya dengan dengan lengan tapi Jeno menahan tangannya. "Lepas tanganku, mau ku hapus."
Jeno membalikkan tubuh Haechan agar menghadapnya, "jadi kita sudah saling mencoba produk yang kita promosikan masing-masing ya."
"Iya," Haechan mengangguk, tangannya kini menggapai wajah Jeno dan mengelus kulitnya. "Produknya sudah mengering, wajahmu terasa lebih lembab dan lembut ..."
Selagi Haechan fokus mengusap wajah atau lebih tepatnya kini ia mengusap rahang kokoh Jeno, Jeno mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibirnya dengan Haechan. Jeno dapat merasakan sebagian warna merah dari lip colour yang ia pakaikan mulai mewarnai bibirnya juga, Haechan sendiri membeku sebelum akhirnya ikut memejamkan mata dengan kedua telapak tangannya terus mengusap rahang Jeno.
Beberapa detik berciuman, Jeno melepas ciuman mereka. Wajah Haechan memerah bagai tomat, begitu pun Jeno. Kemudian Jeno berbalik menghadap kaca dan melihat bibirnya yang berwarna merah, terkekeh.
"Bibirku jadi ikut merah ahahaha!"
"Sudah-sudah!" Haechan menyalakan keran wastafel. "Ayo kita bersihkan bibir kita, aku akan bawa pulang produkmu itu dan kau juga harus menyimpan produk dariku."
"Iya-iya, Sayang" Jeno menghapus warna merah di bibirnya begitupun Haechan, kemudian Jeno berbalik menghadap Haechan dan tersenyum misterius.
"Apa?"
"Aku belum puas dengan ciuman tadi,"
"Belum puas, hn?" Haechan mengalungkan lengannya pada leher Jeno, Jeno menggendongnya bridal style.
Mereka keluar kamar mandi dan ber-lovey-dovey ria di kamar.
.
.
.
.
Written by: 🐶 & 🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulcis Amor
Fanfiction(n.) A young love; love story between teenage. A compilation of JaemRen and NoHyuck oneshoot.