Dentingan musing dari piano yang dimainkan chella mengiringi langkah Nana ke altar
Ia kini menggenggam tangan Mark dengan erat nya
Sebenarnya ada rasa sedih juga tak ada orang tua nya yang menemani nya disaat saat yang sangat penting dalam hidup nya"Gak usah tegang ini semua gak semenakutkan itu" bisik mark
Nana cuma bisa senyum kecil
Sumpah otak nya masih tegang
Dia nunduk terus
Katanya gak boleh liat jeno sebelum nanti dia sampai diujung altar
Dia nyaris gak percaya sebentar lagi dia jadi nyonya dirgantara"Jen jaga nana baik baik" Mark menyerahkan tangan Nana ke genggaman Jeno
Nana mengangkat kepalanya
Ia bersumpah Jeno terlihat puluhan kali bahkan ratusan kali lebih tampan"Kedua pengantin harap menghadap pendeta untuk bersumpah atas nama jesus"
"Dihadapan jesus saya Adrich Jevano Dirgantara mengambil engkau Ivana Jasmine Adinata untuk menjadi pendamping hidup saya dalam titik terendah dan tertinggi hidup saya dalam keadaan sehat maupun sakit"
"Saya Ivana Jasmine Adinata mengambil engkau Adrich Jevano Dirgantara untuk menjadi pendamping hidup saya dalam titik terendah maupun tertinggi dalam keadaan sehat maupun sakit"
"Kedua mempelai dipersilahkan bertukar cincin dan mencium pasangan nya"
Kedua nya bertukar cincin dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibir mereka
Kemudian jeno membawa nana kedalam sebuah ciuman lembut atas dasar cinta mereka
Menyesap rasa bibir perempuan yang kini sudah resmi seutuh nya menjadi milik nyaSuara riuh tepuk tangan hadirin yang meskipun tak banyak
Cukup meramaikan suasana membuat jeno menghentikan ciuman nya"Love you nyonya dirgantara"
"Love you too daddy"
Nana kini berjalan ke arah rena dan alindra
Dia bahkan hanya mengundang tiga orang satu lagi adalah jidan"Selamat nana sayang" mata rena sedikit berkaca kaca
Segitu terharu nya ya?
Nana memeluk rena
"Makasi lo udah mau dateng ren, sayang banget sering sering jengukin gue kesini" ucap nana
"kalo senggang pasti na"
Nana melepas pelukan nya
"Lin makasih ya gue gak tau harus bilang apa lagi" ucap rena
"Gapapa na santuy aja"
Nana senyum tulus
"Oh iya ren, lo ada liat jidan gak? Tadi gue kayak nya sempet liat dia tapi sekarang kemana ya anak nya"
Nana mengalihkan pandangan nya mencari cari tubuh tinggi jidan yang harus nya gampang di temukan
"Gak tau patah hati kali gak sanggup liat terus pergi" celetuk Rena
"Rena gak baik ah gitu" ucap Nana
"Sayang sini bentar temen temen Daddy mau kenalan" ucap Jeno membuat Nana mengalihkannya pandangan nya
"Gue tinggal bentar ya guys enjoy" ucap nana kemudian melangkah ke arah jeno
"Gak kuat ya liat nya?" Tanya chella melihat seseorang malah diam diluar gedung bukannya masuk menikmati pesta
"Apa?" Tanya jidan
"Elo gak kuat liat kak Nana"
"Keliatan banget ya?" Tanya jidan
