APA

960 77 7
                                    

Haechan sejak tadi melamun di tempat duduknya, bahkan saat Jaehyun masuk ke kelas pun ia tidak sadar.

"Haechan, are you okay?"

Semua pandangan tertuju padanya

"I-i am okay Mr, emm sorry"

"Baiklah kita lanjut materi kemarin"

"Sekian kelas hari ini, sampai jumpa besok dan jangan lupa tugas dikumpulkan besok ya"

Mark berbalik

"Channie, kamu kenapa?"

"Nggak papa kok Mark, eh anterin aku ke kafenya kak Kai bisa?"

"Kamu mau berangkat kerja ya?"

Haechan menyadari kalau Jaehyun masih disana, kedua mata mereka langsung bertemu saat Mark selesai mengucapkan perkataannya

"Emm aku mau resign"

Jaehyun yang mendengar kata-kata Haechan seketika melemparkan senyumnya.

"Ohh ok, ayo"

KAFE

Sebenarnya Haechan merasa tidak enak pada bosnya itu karena belum ada satu minggu ia bekerja, Haechan harus mengundurkan diri. Kesannya seperti main-main saja.

"Kak Kai, Haechan mau ngomong sesuatu?"

"Oh ya, apa Chan?"

"Engg.. emm begini, Haechan mau resign" Haechan tidak berani menatap sang bos

Haechan tidak tau kalau Kai sedang tersenyum

"I know, it's okay"

Haechan langsung menatap wajah tampan bosnya itu

"Sungguh?"

"Iya, tak apa tapi kalau kamu lagi bosan atau lagi banyak waktu sering datang kesini ya" Kai mengakhirinya dengan senyum manisnya

"Makasih ya kak hihi"

Tanpa sepengetahuan Haechan, Jaehyun lah yang sudah memberi tahu Kai kalau Haechan harus resign;tepatnya menyuruh sih

"Kamu kesini sama pacar kamu atau sendirian?"

"Sama Mark kak, dia nunggu di mobil"

"Ajak kesini dong, kakak kasih gratis deh kalian"

"Haechan mah nggak nolak kalo soal makanan, bentar Haechan panggilan dulu"

Akhirnya mereka pun saling mengobrol sampai kafe tutup.

"Huftt terakhir yok semangat Channie"

Haechan sedang menyemangati dirinya sendiri. Ia duduk sendirian lagi di tengah sunyinya malam. Jeno dan Chenle sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Rutinitas memang, Jaehyun keluar dari kamarnya untuk mengambil minum di dapur. Ia tidak langsung kembali ke kamarnya, melainkan menghampiri Haechan terlebih dahulu.

Jaehyun duduk di seberang seseorang yang sedang berkutat dengan laptopnya. Tidak mengucapkan sepatah katapun, melainkan hanya menatap Haechan dengan senyum lebar di bibirnya

"Perintah sudah dilakukan Mr" Haechan dengan bahasa formalnya

"Jhahahaha papa tu cuma nggak mau kamu kenapa-kenapa Channie"

"Kenapa-kenapa kenapanya" Haechan memonyongkan bibirnya; duck face

Jaehyun beranjak kesamping Haechan lalu bersandar pada pundak Haechan.

About Dreams and Destiny || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang