Sepuluh| Jealous

272 52 3
                                    

Diminggu pagi yang cerah, Dongpyo terpaksa merelakan waktu hibernasi nya karena Yohan. Cowok tinggi itu tiba tiba saja datang kerumahnya dan mengajaknya jalan.

"Males ah, Pyo kan masih mau tidur" rengeknya seraya mendudukkan bokongnya di aspal jalanan.

Yohan tersenyum melihat tingkah cowok mungil itu, kedua matanya masih susah di buka lebar dan bibirnya yang mengerucut sebal.

"Pyo bangun, masa tidur dijalankan. Malu ih, ayo bangun" paksa Yohan, ia menarik kedua tangan Dongpyo yang berdiri dengan malas hingga berakhir dipelukan Yohan. Emang disengaja sih..

"Ekhmm. Masih pagi udah peluk peluk aja" sindir seseorang berlalu pergi.

Dongpyo yang mengenal suara itu lantas reflek berdiri tegap, rasa kantuknya nya mendadak hilang.

"Eh tadi siapa? Keumdong ya?" Tanya Dongpyo seraya mengedarkan pandangannya.

"Ha, bukan kok. Biasa orang yang iri aja gak bawa pasangan kesini" jawab Yohan santai, ia menggenggam tangan Dongpyo dan membawanya pergi.

"Iya juga ya, ngapain Keumi jauh jauh kesini cuma buat lari pagi doang"

Dongpyo dan Yohan memilih pulang kerumah, awalnya Dongpyo sempat heran karena mereka baru sampai malah langsung pulang. Tapi... Ia tidak protes tentu saja, rasa kantuknya kembali menyerangnya.

"Dadah Yo"

Tanpa mempersilahkan Yohan masuk, Dongpyo menutup pintu rumahnya seraya menguap lebar.

"Dari mana Yo?" Tanya Seungwoo yang sedang mencuci motornya didepan rumah.

"Jalan pagi kak, tapi Dongpyo nya ngantuk, yaudah kita pulang aja" jawab Yohan seraya mendekati Seungwoo.

"Sering sering aja ajak dia jalan pagi. Biar gak males malesan Mulu tiap hari Minggu"

"Siapp kak" Yohan menjawab dengan senyum lebarnya.

"Yaudah kak, saya pulang dulu ya" pamit Yohan, ia segera meninggalkan rumah Dongpyo setelah dipersilahkan oleh Seungwoo.

.

"Ngapain sih si bongsor itu modus modusin Dongpyo. Jadi laki kok ganjen" dumel Keumi seraya menendang nendang kaleng sodanya.

"Giliran gue coba buat move on aja, baru dia bertingkah"

"Siapa Keum?" Tanya seseorang yang membuat Keumdong kaget dan hampir mengumpat.

"Ngapain Lo disini?"

"Yee, ini kan tempat umum. Suka suka kita lah mau kesini"

"Berdua mulu Lo pada, gak bosen apa?"

Junho berdecak seraya menepuk punggung Keumdong.

"Harusnya gue yang nanya, sendiri Mulu Lo, gak bosen apa?"

Beruntung Keumdong sedang malas bertengkar, ia hanya membiarkan kedua orang itu mengoceh.

"Kenapa gak ajak Dongpyo? Rumahnya kan deket sini"

"Udah ada yang punya, ngapain gue ajak" jawabnya sedikit kesal.

"Dongpyo punya pacar? Masa sih setau gue dia gak pernah Deket sama orang lain selain kita"

"Eh tapi Sang, gue liat Yohan loh tadi. Mungkin orang yang sama dia tadi Dongpyo"

"Masa Yohan sih? Sejak kapan dia Deket Deket Dongpyo"

Keumdong menghela napas panjang kemudian berlalu meninggalkan Junho dan Eunsang yang sibuk dengan pikiran mereka.

Keumdong mengelap wajahnya yang basah, ia baru saja selesai mandi setelah beberapa menit pulang dari taman.

Cowok itu kemudian merebahkan tubuhnya dikasur, jari tangannya menscroll beranda Instagram nya hingga tak sengaja menemukan foto Dongpyo yang duduk diaspal dengan mata tertutup. Ia menatap dengan raut wajah tak suka, apalagi dengan caption yang menurutnya sungguh alay.

"Lucu banget sih bayi ini.. caption mu gak banget mas. Dongpyo aja tingginya gak jauh jauh amat sama gue dikata bayi. Trus lu yang tinggi apa, kakek tua?"

Kesal, Keumdong lalu menutup ponselnya dan memilih berhibernasi di hari Minggu ini.

.

"Ngapain ngepost foto gue di ig? Hapus gak Lo" ancam Dongpyo menatap Yohan kesal, seharian ini ia terus digoda teman teman sekolahnya karena postingan Yohan kemarin.

"Foto ini bagus, makanya gue post"

"Bagus pala mu, hapus gak?"

"Ihh lucu banget deh" dengan jahilnya Yohan menyubit pipi Dongpyo gemas.

"Ihh bodo ah, Pyo kesel" Rajuk nya lalu pergi dari kelasnya. Sementara Yohan tertawa gemas didalam kelas yang masih kosong.

"Tumben Lo datang pagi banget" heran Hangyul seraya menaruh tasnya didepan kursi Yohan.

"Datang lagi biar semangat dong"

"Dih, aneh lo. Minta tugas Mtk Lo dong"

Yohan yang memang sedang senang langsung memberikan buku tugasnya ke Hangyul.

"Kosong ini anjir, yang bener Lo"

Yohan mengernyit bingung, ia merasa sudah memberikan buku yang benar. Cowok itu memeriksa tas nya lagi dan berakhir lemas ketika tak mendapati bukunya di dalam tas.

"Mampus kena hukuman Lo" ledek Hangyul senang tak menyadari bahwa ia juga bernasib sama.

"Lo juga ogeb, dahlah gak ada waktu lagi. Pasrah aja ya gan"

Beberapa menit kemudian, pak Jaeni selaku guru matematika masuk dan langsung menyuruh mengumpulkan tugas.

Dua orang cowok dengan santai tak beranjak dari bangkunya, mereka memang sudah menanti hukuman sedari tadi. Ada satu orang lagi yang cemas mencari buku tugasnya, ia lupa belum memasukannya kedalam tas.

"Dongpyo tugas kamu mana?" Tanya Pak Jaeni membuat seluruh murid menatap Dongpyo.

Yohan duduk dengan antusias ketika tau akan melakukan hukuman bersama.

"Lupa pak" jawabnya lemas.

"Maaf pak, buku Dongpyo ada disaya. Tadi saya pinjam buat cocokin jawaban, tapi lupa balikin"

Dongpyo menatap heran kearah Keumdong yang maju memberikan bukunya ke pak Jaeni. Ia merasa tidak pernah meminjamkan bukunya, malah ia tinggal dirumah.

"Kamu ini masih muda kok udah lupaan"

"I-iya pak maaf"

"Yohan Hangyul, mana tugas kalian?"

"Maaf pak, bu-bukunya ketinggalan" jawab Hangyul dengan gugup berbohong.

"Buku saya juga ketinggalan pak" jawab Yohan lesu, ia jadi malas menjalankan hukumannya.

"Alesan aja kalian, hukuman kali ini mudah. Cukup berdiri depan kelas, angkat kaki satu dan saling menjewer, silahkan laksanakan"

Yohan dan Hangyul berjalan lemas menuju depan kelas, keduanya menjalankan hukuman dengan pintu kelas yang terbuka lebar agar bisa diawasi.

Dongpyo menggulung kertas yang sudah ia tulisi kemudian mengopernya ke Keumdong.

Keumdong meraih kertas itu dan membacanya.

"Kita ketemu di taman sekolah"

Keumdong menatap Dongpyo seraya mengangguk.


.

Up nya ngaret lagi, maap keun. Tugas kuliah lagi numpuk numpuk nya:)

Masih ada gak sih yang tertarik sama cerita ini?

Weird 2 |KeumpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang