-',Sosok laki-laki misterius yang entah datang dari mana☠ ཽ ྀ༉
╭┈─────────── • • •
╰ ▶▷нᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅιɴԍ!Pagi yang cerah dengan matahari menyapaku. Aku'pun terbangun lalu mengubah posisiku menjadi duduk.
Mengumpulkan kesadaranku. Mataku masih belum terbiasa dengan sinar matahari akhirnya memilih menatap kelain arah.
Menjelajah keseluruh sudut kamar.
Sampai mataku menangkap sosok laki-laki yang tengah berdiri disamping lemari bajuku.Siapa dia?
Aku mengucek mata untuk memperjelas penglihatanku lalu menatap kearah lemari lagi, namun sosok itu tiba-tiba menghilang.
Mungkin hanya penglihatanku yang kurang baik atau imajinasiku saja dan lagi pula aku baru saja bangun tidur.
Tak ingin ambil pusing, aku'pun turun dari kasurku dan berjalan kearah dapur, karena tercium bau masakan yang berhasil membuat perutku berbunyi.
"Morning!"aku datang lalu memilih untuk duduk dikursi kosong samping ayah.
"Morning Putri cantik ayah"ayah menjawab dengan senyum yang manis sembari mengusap suraiku.
"Gimana semalem tidurnya nyenyak?"tanya ibu yang masih fokus dengan kegiatan memasaknya.
"Nyenyak dong bu, ini liat aku sampe ileran"aku menunjuk sudut bibirku dengan senyuman bodoh.
Apabila aku kelelahan memang seperti itu.Aku akan mengeluarkan air liur ketika tidur tanpa sadar.
"Jorok!sana cuci muka"ucap ayahku sambil menggeser bangkunya menjauh dariku.
Aku hanya cengengesan lalu berjalan kearah wastafel.Lalu mencuci mukaku.
"Kamu itu anak cewek jangan jorok"
"Iya ibu. . ."aku berjalan kearah lemari es lalu menuangkan air es ke gelas,dan kembali duduk dikursi.
"Oh iya,semalem ibu sama ayah tidur dikamar sebelah aku ya?"aku meminum air es itu untuk menghilangkan rasa kering ditenggorokan.
"Enggak.Semalem ibu sama ayah tidur dikamar utama,kalo kamar sebelah kamu itu kamar buat tamu"ucap ibuku lalu menaruh lauk pauk yang sudah matang.
Mataku membulat,untung saja aku tak tersedak air.Aku menatap ibuku.
Lalu siapa yang membalas ketukan didinding semalam?.
"Terus siapa yang tidur dikamar sebelah?"tanyaku lagi.
"Enggak ada,kosong.Kenapa emangnya?"ibu duduk dikursi depan ayahku.
Sedangkan pikiranku tengah bercabang kemana-mana memikirkan hal semalam.Ketukan itu terdengar seperti sengaja bukan tidak sengaja.Dan setiap aku mengetuk dua ketukan itu akan dibalas dua ketukan juga dan jika aku mengetuk tiga ketukan dibalas tiga ketukan juga dan begitulah seterusnya jika aku menambah ketukannya
.Tidak mungkin bukan itu karna sebuah ketidak sengajaan.Sampai ayah membuyarkan lamanunanku"Hey!makan.Mikirin apa sih kamu?"
"Eh–,Enggak. . ."aku menggelengkan kepalaku lalu mengambil nasi dan lauk pauk.
Aku harus kekamar itu untuk memastikan.
Selang beberapa menit aku'pun selesai makan.Bergegas untuk kekamar itu.
Baru beberapa langkah aku berjalan ibu menghentikanku"Kamu mau kemana?buru-buru banget"
"Aku mau ke kamar tamu bu"ibu hanya menganggukkan kepalanya.
"Sekalian beresin kamarnya.Soalnya kamar itu belum sempet diberesin"
"Siap yah!"aku langsung melangkahkan kakiku yang sempat tertunda tadi,berjalan menuju kamar dengan pintu merah dan hitam.
Akhinya aku sampai didepan kamar itu,tanpa tunggu lama tanganku langsung memegang gagang pintu.Dan terbuka,aku masuk kedalam.
Gelap itu yang aku lihat,walau ada sedikit cahaya masuk dari sela-sela hordeng berwarna putih itu.
Juga lumayan berdebu.Entah mengapa ketika memasukinya suhu ruangan mendadak menjadi dingin.
Apa karna hordengnya tertutup dan tidak ada cahaya masuk membuat kamar ini menajadi dingin.
Tanganku meraba saklar lalu memencetnya
Ctak!
Tapi lampunya sepertinya putus.Aku akhirnya berjalan kearah hordeng untuk membiarkan cahaya matahari masuk kedalam kamar ini.
Kamarnya lumayan berdebu jadi sedikit ngngap.Tanganku meraih hordeng itu lalu–
Wushh
Apa itu?.Aku menghentikan tangaku karna tiba-tiba saja ada sesuatu yang bergerak begitu cepat bahkan itu terasa seperti angin.
Tapi bagaimana bisa ada angin sekencang itu?sedangkan disini tidak ada kipas angin atau apapun itu,bahkan angin dari luar saja tidak bisa masuk karna jendela tertutup rapat.
Matakuku menyusur ke segala sudut ruangan.Dan sampai aku menangkap sosok laki-laki dipojok lemari besar yang tengah menghadap dinding bisa dibilang dia berdiri membelakangiku.
Badannya tinggi,bahunya juga lumayan lebar,rambutnya berwarna hitam dan kulitnya putih pucat.
Sebenernya siapa dia?apa salah satu orang ayahku yang menginap disini?tapi,ayah dan ibu bilang kamar ini kosong.
Dengan berani aku melangkahkan kakiku kearahnya. Dan sampai, dengan jarak yang masih lumayan jauh.
Menatap bahu lebarnya yang terlihat sangat gagah."Siapa kau?"
Dia pun berbalik dan–
"Hi"
◑ ● ◐
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
GΛMƐƧ
Horror(on going) : '[ft.jaehyun] Kalian bisa bilang aku gila atau apapun itu tapi satu yang perlu kalian tau kalau dia itu terlihat nyata.Sangat nyata. Aku tak tahu bagaimana caraku bisa melihatnya karna dia tiba-tiba muncul dengan senyum yang cukup me...