Sebelumnya, masih di hari ke – 19.
Selepas Hoshi dinyatakan tidak bersalah dan bisa kembali melanjutkan tugasnya menjadi anggota Tim Bertigabelas, keadaan Adipati menjadi lebih tenang.
Hanya saja, hari itu, dikarenakan Pak Dan dan Sadewa sudah jauh – jauh berangkat pagi buta untuk datang ke Dusun, jadi mereka tidak bisa langsung kembali ke Bandung begitu saja.
Sadewa ikut menginap di Adipati selama satu malam, sementara Pak Dan memutuskan menginap di rumah Pak Kadus karena Adipati sudah penuh sesak.
Seharian itu, Arin terus menerus ditempeli Sadewa ke mana pun ia pergi.
"Mereka akrab banget kayaknya, dari cara ketawanya aja, cara dia memperlakukan Arin itu udah jelas beda," tatap Joy selidik, pada Sadewa yang tengah asyik bercanda dengan Arin di dekat pohon bunga.
"Saling suka kali," sahut Rendy.
"Terus Rama gimana?" tanya Yerin.
"Itu kan si Rama yang suka, emangnya Arin suka juga?" balas Rendy.
"Si Kapal Terbang juga gimana kalo sampe Arin ternyata sama Sadewa?" tanya Yerin lagi.
"Dirga bukannya sama Kak Wendy?" tanya Joy.
"Gue pikir dia ke Arin," balas Rendy.
Ketiganya terdiam. Saling pandang sampai akhirnya Dirga lewat di pekarangan, melewatinya juga melewati Sadewa dan Arin di dekat pohon bunga.
"Dir, tumben lo gak ngemutin tuh kembang lagi?" tanya Joy iseng. Habis, Joy sering banget nangkap basah Dirga lagi makanin tuh kembang, gak pagi, siang atau sore. Dirga mendelik habis itu melengos pergi ke luar Adipati.
"Si Dirga ngemutin kembang mulu, curiga gue dia kerasukan penunggu Adipati," seloroh Rendy berbisik pada dua orang gadis di dekatnya.
"Hush! Jangan ngomong sembarangan lo! Nin Narsih datang lagi tau rasa!" sungut Yerin memukul punggung Rendy. Joy terkekeh.
"Eh, tapi serius deh, kok lo bisa mikir dia sama Arin?" tanya Joy.
Rendy menggaruk kepalanya, "Abis sewot mulu anaknya kalo sama Arin soalnya."
"Kalo sewot ya bukan suka dong Bambang!" kesal Yerin.
Mahasiswa Teknik Mesin berdecak, "Ck, gak tahu nih anak. Cowok kalo suka tuh malah gemes pengen gangguin mulu."
Joy dan Yerin mengkerutkan kening, "Ngapain?"
"Ya supaya bisa interaksi terus. Bisa ngobrol, bisa deketan, bisa punya moment."
"Tapi jelas banget gue liat dia suka sama Kak Wendy!" tegas Joy tak setuju.
Yerin mengiyakan, "Gue juga liat jelas banget Dirga suka sama Kak Wendy!"
"Serah kalian daah," pasrah Rendy.
Tak membahas lagi soal itu. Joy mengedarkan pandangannya ke sekitar Adipati, sore hari di Dusun memang selalu terasa asri nan sejuk. Pemandangan sekitar, semuanya memanjakan mata.
Awalnya suasana hati Joy baik – baik saja, sampai menangkap tubuh layu Kalla di kursi panjang bawah pohon rambutan di ujung lapangan sana.
"Dari pagi perasaan gue liat si Kalla ngejogrog sana mulu," lontar Yerin yang ternyata melihat arah yang sama dengan Joy.
"Dari pagi?" tanya Joy memastikan. Yerin mengangguk.
"Itu sih gara – gara si Teteh yang tinggal di Villa balik ke Kota. Makanya dia galau begono noh."
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
General Fiction[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...