02

39 1 0
                                    

Jangan lupa vote ya teman-teman
Aku butuh dukungan kalian🌻

Prov Author

Lily berlari sekencang mungkin untuk menghindari orang yang sudah Lily anggap Mike agar tidak akan pernah bertemu lagi, dan Lily berlari sampai di depan sekolah.

"Hosh,,, hosh akhirnya nyampe juga, aishh kenapa salah sih. tadi aku liat dia beneran Mike kenapa jadi bukan dia." ucapnya sambil menutup wajahnya yang sudah memerah, sungguh tadi adalah kejadian yang sangat memalukan dalam hidupnya. Lily lalu berjalan cepat dan mencari papan pengumuman untuk mencari namanya berada kelas yang mana.

Setelah sudah ketemu papan pengumuman Lily melihat daftar nama, dan tempat duduk nama dirinya yang berada Di kelas 10A  lalu pergi menuju kelas itu.

Sesampainya di kelas Lily duduk di paling belakang dekat jendela.

"Akhirnya huuhf," ucap Lily sambil mendudukkan bokong nya. Ia masih memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu.

Aku mencintaimu
Aku mencintaimu
Aku mencintaimu

Itulah yang ada di pikiran nya.

"Itu sangat memalukan!" ucap Lily sambil menepukan pipi nya yang kini mungkin sudah merah tomat, menepuknya agar sadar untuk tidak memikirkan kejadian memaluakan itu.

'Oh! Kelas 10 kan banyak sekali angkatan sampai kelas 10 J, jadi kesempatan untuk bertemu dengan,,, TIDAK MUNGKIN!' batinnya dengan senang.

"Haha kayanya Aku terlalu banyak berfikir." ucapnya senang.

Di sela-sela dirinya untuk menjauhkan dipikirannya tentang kejadian sebelumnya,
Merasa ada teman baru yang akan duduk dengan Lily pun menyapa.

"Hai salam kenal,"ucap Lily sambil tersenyum semanis mungkin, kenapa tidak di sekolah barunya tentu Lily ingin memiliki banyak teman, dan saat melihat siapa yang akan duduk sebangku dengannya.

Deg

"Hah?" Lily terkejut dengan siapa yang saat ini duduk sebangku dengannya, yang tak lain adalah anak yang Lily katakan Aku mencintaimu.

"Aduh mau taro dimana muka aku malu bangettt sumpah," gumamnya kini sudah berkelucut keringat dingin.

"Hehe,, salam kenal" ucap Lily dengan senyum kikuknya.

"Aku sih! kenapa bisa salah target coba? Haishh!" ucapku pelan dan mengacak rambutku.

Duduk satu meja setelah kejadian yang memalukan tadi Lily merasa sangat canggung. Ntah bagaimana cowok itu beranggapan tentang dirinya, mungkin dirinya sudah gila.

Banyak murid-murid yang saling memperkenalkan diri sendiri pada teman barunya, yaa kenapa tidak terkecuali Lily dan cowok itu. Sebenarnya Lily ingin sekali berkenalan dengan teman sekelas, namun kejadian tadi kini selalu mondar-mandir di otaknya, sehingga enggan untuk kenalan.

"Selamat pagi, silahkan kembali ke tempat duduk" ucap guru dan murid pun langsung mematuhi nya.

"Perkenalkan nama saya Bima Weston yang akan menjadi wakil kelas kalian, Baik sekarang coba pernalkan kalian diri kalian, mulai dari yang paling belakang dekat jendela," ucap Bima tegas.

"Sa,,, saya?"ucap Lily gugup.

"Iya," ucap Bima.

Lily langsung berdiri dan memperkenalkan diri
"Huhf,,," untuk membuang rasa gugup "Perkenalkan nama saya Aurelia Margaretha Agatha orang biasa memanggilku Lily, Saya lulusan SMP Negeri Bangsa, Salam kenal,"ucap Lily dan menyapa dengan menunduk.

"Baik, selanjutnya."ucap Bima dan Anak di sebelah Lily berdiri.

"Perkenalkan nama Saya Erick Marquez Vandeez, lulusan SMP Nusa Satu," ucap nya.

Saat perkenalkan Erick, banyak yang menatapnya  dan melihat penampilan nya yang menggunakan kaca mata, rambut tebal sedikit menutupi matanya, tinggi badan hampir sama seperti Lily namun masih tinggian Erick 10 cm.

Dan masih banyak yang memperkenalkan diri dari Susan, Seyla, Mika, Agnez, Tomy, David, Carlos, Alex, dan banyak lagi.

Skipp

"Oke sudah semua memperkenalkan diri, ada yang berminat menyalokan diri untuk organisasi kelas?"ucap Bima.

"Saya Pak, Jason dari SMP kelas 1 selalu ketua kelas Haha"ucapnya dengan sombong.

"Bagaimana semua? Kalian setuju?"tanya Bima pada murid lainnya.

Terasa hening tidak ada yang bersuara.

"Huufh baiklah, Jason saya akui keberanian mu untuk menyalonkan diri, yang lain ada yang akan menyalonkan diri?"tanya Bima masih dengan hening, geram kini yang Bima rasakan ingin sekali mencengkeram muridnya ini namun ia urungkan.

"Baik, tidak ada jawaban saya yang akan menunjuk untuk menentukan organisasi kelas"ucapnya Bima tegas.

"Jason kamu jadi ketua kelas, kamu wakil ketua, kamu sekertaris (tunjuk Erick), kamu bendahara, kamu bagian keamanan, kamu olahraga, kamu seni, dan kamu yang dekat jendela saya lihat kamu di bagian bahasa Inggris nilai tinggi kamu akan jadi wakil bahasa Inggris"ucap Bima.

"Ehh saya?ba,,, baik"ucap Lily menyetujui.

Krinkkk krinkkk
Bell pulang sekolah

Prov Lily

Aku berjalan pulang karena arah rumah dan sekolah tidak terlalu jauhh.

Aishh selain gagal menyatakan cinta juga sakit hati ini huhu><

Saat berjalan aku melihat Erick dari jauh sedang di ganggu oleh Kakak-kakak kelas. Aku bergegas bersembunyi dan melihat apa yang akan terjadi.

"Culun lo punya duit ga? Kasih kita duit sini"ucap Kaka kelas itu.

"Ehh lo kurang vitamin apa giman? Postur badan lo kecil amat ha-ha-ha"ucap salah satu nya dan membandingkan dengannya.

Aku melihat Erick hanya diam saja tidak menanggapi Kakak-kakak kelas itu.

Aduh apa yang harus Aku lakukan? Menolongnya? atau biarkan saja? Batinku.

Vote ya😊

Yang Tak TergapaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang