(WW) Women World

Part 14

"Halo, cantik, apakah kamu punya ciuman untukku?" Tanyaku sambil mengedipkan mata.

"Kamu berharap." Brooke mendengus, mengulurkan tangan dan mengacak-acak rambutku dengan penuh kasih.

Saya berdiri di dekat pintu masuk depan, menggoda kepala keamanan. Namanya Brooke, dan dia bertugas menjaga keamanan seluruh harta benda kami. Timnya kecil, hanya terdiri dari lima wanita, tetapi Brooke adalah satu-satunya yang diizinkan masuk ke dalam rumah dan di dekatku. Jadi, di luar pelayan tua, ibuku, dan saudara kandungku, dia adalah satu-satunya orang yang boleh aku ajak bicara.

Brooke adalah wanita yang tangguh. Dia mengenakan pedang di pinggangnya dan rambutnya dipotong pendek. Dia memiliki bekas luka yang panjang di lengannya yang telanjang, dan mata sipit yang terlihat sangat menakutkan saat dia marah. Mengenai hubungan kami, saya tidak pernah bermimpi berhubungan seks dengannya. Itu bukan karena dia tidak cukup cantik. Brooke sebenarnya cukup imut dalam hal butch, tomboy. Tidak, alasan itu tidak akan pernah terjadi adalah karena Brooke adalah seorang lesbian yang lengkap.

Lesbian tidak menjadi bingung dengan lesbian lipstik. Seorang lesbian lipstik memuja wanita dan membenci pria. Seorang lesbian standar kebetulan menyukai jenis kelamin yang sama. Dengan pria yang sangat jarang, hubungan lesbian sebenarnya cukup umum di dunia ini, dan tidak jauh dari kebenaran untuk mengatakan bahwa hampir setiap wanita lain berada dalam hubungan lesbian. Jumlahnya mungkin mencapai hampir 90% wanita setidaknya pernah bereksperimen dengan lesbianisme di beberapa titik dalam hidup mereka. Orang menjadi kesepian dan menginginkan kontak fisik. Ini hanya masalah ketersediaan. Namun, saya rasa dalam kasus itu, Anda bisa menyebut mereka biseksual yang memilih seorang wanita.

Itu tidak terjadi pada Brooke. Dia sebenarnya pernah bersama seorang pria. Dia masuk ke mulutnya, dan dia mengatakan rasanya sangat buruk sehingga dia muntah, dan saat itulah dia menyadari dia tidak menyukai pria. Dia tidak membenci pria sebagai sebuah konsep, tapi dia tidak tertarik padanya. Penis pria itu membuatnya kotor dan dia mendapat rambut kemaluan di mulutnya, yang karena alasan tertentu membuatnya trauma. Itu sebabnya dia membiarkan rambutnya pendek, karena dia benci jika ada rambut yang masuk ke mulutnya. Seharusnya juga tidak mengherankan bahwa dia menyukai wanita yang dicukur telanjang.

Seperti yang dia katakan, "Scissoring baik-baik saja, tapi saya tidak akan pernah makan dari kotak berbulu."

Ngomong-ngomong, pria yang bersamanya sebenarnya adalah ayahnya sendiri. Saya tidak tahu apakah itu ada hubungannya dengan ketidaksukaannya pada pria atau tidak. Namun, dia tidak bisa membicarakannya tanpa memasang ekspresi jijik. Saya sepertinya mendapat izin karena saya masih muda dan tampak muda tanpa ciri seksual sekunder saya sudah dewasa.

"Saat ini, kamu masih muda jadi kamu tidak memiliki semua rambut kasar itu. Janji Bibi Brooke bahwa ketika kamu mencapai usia itu kamu akan mencukur dada dan pantatmu. Jika saya pernah melihat pantat berbulu Anda, saya akan muntah. "

Brooke, selalu memberitahuku hal seperti itu. Itu sebenarnya bagian dari alasan saya mulai menjadi temannya. Dia adalah yang paling dekat dengan "salah satu pria" yang saya miliki di dunia ini. Dia sering kali lucu, meski hanya dengan cara sarkastik yang membumi.

"Mungkin jika kamu berhenti mencoba melihat pantatku, kamu tidak perlu khawatir berapa banyak rambutnya!" Aku balas menembak.

Ini adalah cara kami mulai berbicara satu sama lain. Beberapa pelayan terkejut saat pertama kali mereka mendengar kami saling menggoda. Aku yang asli rupanya takut pada Brooke dan menjaga jarak. Sejak saya bereinkarnasi, saya mulai bergaul dengannya lebih dan lebih hanya untuk memiliki seseorang untuk diajak bicara. Brooke mengambil perubahan perilaku saya sebagai anak laki-laki yang memasuki masa pubertas, dan para pelayan akhirnya mentolerirnya selama ibu tidak mengetahui detail dari apa yang dikatakan, yang sering kali cabul dan menyinggung.