14.00 PM
Gadis itu menarik kasar trolinya karena merasa lelah selama rute penerbangan yang ia jalani 3 jam terakhir. Sesekali gadis itu melihat ke sekeliling bandara mencari seorang perempuan yang tak lain bestie nya yang berjanji menjemputnya di bandara hari ini.
Gadis dengan rambut blonde sepinggang, panggil saja Lisa. Merogoh sakunya mencari cari benda persegi yang tak lain adalah handphone nya lalu mencari sebuah kontak dan langsung menghubunginya.
"où es-tu chaeng? (kamu dimana chaeng)."
Tak jauh dari sana seorang gadis ramping mengenakan celana jeans hitam panjang mencetak proporsi kakinya yang sempurna dipadukan dengan croptop hitam dengan rambut blonde nya yang ia gerai merasakan getaran di sakunya. Tertera nama yang tak asing di layar ponselnya.
"Oh Lisa Je suis arrivé à votre aéroport où?(Euh Lisa aku sudah sampai dibandara dimana kau?)." Chaeng menjawab panggilan sahabatnya itu dengan melengahkan kepalanya kesana kemari mencari keberadaan orang yang ingin ia jemput dibandara itu.
Assha!
Tak butuh lima menit chaeng sudah menemukan Lisa "reste là je t'ai trouvé(tetap disana aku telah menemukanmu!)." Ujar chaeng menatap kearah Lisa yang masih kebingungan dan mencari Chaeng.
Setelah dirasa dekat chaeng dengan tiba tiba menepuk bahu kiri sahabatnya itu. "Hei! Sudah lama menunggu?." Sapa Chaeng dengan bahasa dan logat korea yang kental.
"Hum, aku benar benar merasa lelah Chaeng~ah rasanya seperti badanku ingin remuk." Rengek lisa manja lalu menenggelamkan wajahnya di bahu sempit Chaeng.
Chaeng terkekeh dan merasa sedikit kesal dengan kebiasaan Lisa yang memanggilnya dengan sebutan "Chaeng" alih alih Chaeyoung atau Rose, entahlah menurut gadis itu memanggil nama orang setengah setengah seperti itu terasa aneh di pendengarannya.
Lantas Rose hanya menepuk nepuk pelan bahu Lisa lalu mengambil alih Troli nya, "lisa don't sleep on my shoulder i have a hard time pushing your trolley, you don't wanna go home ha?." Sungut Rose yang tiba tiba merasa kesal karena kesusahan mendorong troli dengan posisi seperti ini, belum lagi dengan tatapan orang orang dibandara kepadanya dan Lisa.
Dengan berat hati Lisa menegakkan kepalanya lalu memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku baju lalu berjalan dengan lesu.
Tak banyak percakapan yang terjalin selama perjalanan menuju parkiran, mungkin karna Lisa yang tampak terlalu kelelahan membuat Rose enggan bertanya banyak.
Mereka memasuki mobil lalu Rose mulai menyetir membelah jalan Kota seoul di negri ginseng itu.
"Apa sekolahmu menyenangkan di Paris?." tanya Rose membuka percakapan setelah melihat Lisa yang tidak tidur melainkan menatap bentang langit luas di balik kaca jendela mobil.
"Nothing Special, là on effectue les activités quotidiennes comme d'habitude, rien n'est différent ils sont tous pareils(disana kita menjalankan aktifitas sehari hari seperti biasa, tidak ada yang berbeda mereka semua sama saja)."
"Benarkah?." Rose melirik Lisa sekilas sebelum kembali menatap ke arah jalan, mencoba fokus dalam menyetir. "Tapi dari yang aku dengar mereka semua tampan, apa kau tidak mendapatkan satupun?."
Goda Rose sembari menaik turunkan kedua alisnya menatap Lisa, Sementara yang di tatap hanya memutarkan bola matanya malas. "peut-être parce que nos goûts sont différents(mungkin karna selera kita berbeda)." Lisa terdiam lalu mulai mengingat ngingat waktunya bersekolah di Lycée Louis-le-Grand, "Hm, mereka memang tampan tapi tidak menarik." Lisa menyambung kalimatnya lalu menggedikkan bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO HATE ME
Romance"Willis you are sehun!."- Lalisa Manoban. "IM NOT BITCH!."- Oh Sehun. Lisa terdiam, menimang nimang keputusan yang akan mengubah hidup nya untuk kedepannya, gadis itu melirik ke arah lain lalu menelan mentah mentah kembali air matanya lalu menganggu...