Step 1 - Heartbeat

14 1 0
                                    

Kami telah menentukan jalannya.
Dia yang menjadi seorang boxing.
Dan aku yang akan belajar masak secara otodidak.

Kami telah mengambil langkah.
Mulai mendengarkan hati kami agar tidak terluka dan mengesampingkan keegoisan.

Dan kami yang akan menanggung akibatnya, either good or bad.

Ingat saat Ossi memenangkan pertarungan boxing? Yaa 1 bulan setelahnya dia diterbangkan ke england untuk mengikuti 'petarung jalanan'. Langkah awal baginya untuk memulai karirnya, dan kakek Ossi? Ia sangat terkenal di youtube sekarang, belum memiliki akun pribadi, akan tetapi ia sering dipanggil untuk menjadi guest di channel youtube orang lain, 'grandphobee' nama panggungnya. And Ossi's mom? She's still work at that place, hal itu dikarenakan ketakutan ibunya yang tidak akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah karena latar belakangnya yang putus sekolah itu. But come on, tak ada salahnya tetap mempertahankannya bukan? Aku heran kenapa Ossi ingin ibunya melepaskan pompa bensin itu, apa karna pengeluaran yang lebih besar dibanding pemasukan? Entahlah.

And... now about me, that's right, I'm start to open my own restaurant, yaah meskipun bisa dibilang aku membelinya sih, tapi setiap bulannya aku pasti akan menambahkan menu baru, dan akhir-akhir ini aku memikirkan untuk mengubah nama tokonya. About my parents... just forget it, hubunganku masih belum baik. Maksudku sempat membaik tetapi karena ibu dan ayahku tidak menyukai hubunganku dengan Ossi, tentu saja membuatku kembali marah. Memang awalnya kami berpura-pura tapi tidak kali ini. Dan ayah masih saja memperkerjakan Klaus untuk memata-mataiku 😒 dan pastinya ia akan melaporkannya setiap menit, oh bahkan aku bisa bilang ia menguntitku, sungguh merepotkan.

•••

Sudah 7 bulan aku tidak bertemu dengan Ossi, ia memulai karirnya di negeri sebrang. But that's okay we still keep in touch, terkadang aku yang mengirimnya text, terkadang juga dia, kami bukan tipe pasangan yang suka melakukan vidio call, so dalam 7 bulan bisa dibilang hanya 3? Oh 5 kali kami melakukannya. Dan hari ini adalah tanggalnya kembali.

Menemuiku, awh I'm so excited 😆.

Hmm... pasangan? Kata itu selalu membuat hatiku berdebar-debar, i know i'm being over reacting, just judge me if you want, but I don't care, this's my feelings not yours, and i love it. Maksudnya aku menyukai debaran dihatiku ketika mendengar kata pasangan, ketika mendengar orang mengatakan 'Isi and Ossi'.

Mungkin hal ini dikarenakan pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta dan ehm...berpacaran. Rasa suka ku, oh bukan, rasa cintaku sangat besar kepadanya.

Sudah hampir 1 jam aku menunggunya tapi batang hidungnya belum juga terlihat, apakah aku datang terlalu cepat? Apakah terjadi sesuatu dijalan? Atau penerbangan ditunda? Ahh tidak mungkin, tadi 2 menit sebelum pesawat take off dia sudah mengabari ku akan mematikan ponselnya karena akan terbang. Atau jangan-jangan aku salah terminal? Pikirku, memutar badan dan hendak melangkahkan kaki menuju papan informasi terdekat, sebelum sebuah suara menghentikan langkahku.

"Isi" panggilnya, seketika tubuhku membeku, orang yang begitu ku rindu memanggilku, berada di tempat yang sama denganku, menapaki lantai yang sama, entah kenapa aku tidak bisa membalikkan tubuhku menghadapnya, sehingga panggilan itu terdengar lagi.

"Isi, is that you?" Ucapnya membuatku reflek memutar tubuhku dengan senyum yang sangat merekah.

Dia disana mengenakan kacamata hitam, kaos lengan pendek dan celana jeans serta sepatu kets. Klasik.
Dia tersenyum, melihatku. Diikuti seseorang dibelakangnya, ah 2 orang.

Setelah beberapa langkah ia mendekat, langsung saja ku lari dan memeluknya dengan erat. Yaa segitulah aku merindukannya, bagaimana tidak? Disaat aku sudah mengetahui isi hatiku dan mulai berani mengambil keputusan, ia malah harus pergi untuk mengejar impiannya, sempat terjadi perdebatan, akan tetapi tidak berlangsung lama.

Isi and Ossi pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang