chapter 1

18 3 2
                                    

-Happy Reading-

seorang gadis berjalan tergesa gesa menuju ruang kelas di ujung lorong, lagi lagi dia kesiangan berangkat sekolah, ia meruntuki dirinya sendiri, jika saja semalam ia tidak menghabiskan waktunya hanya untuk menonton video thrailer, ia yakin tak akan terjadi drama kesiangan seperti saat ini.

lihat saja, lorong sudah sepi, tidak seperti biasanya yang seringkali dipenuhi siswa yang berlalu lalang atau mengobrol di depan kelas. dia yakin semua siswa pasti sudah menghuni kelasnya masing masing.

gadis itu menggigit bibir bawahnya, kakinya melangkah besar, sesekali dia menatap jam yang melingkar di tangan kanannya, otaknya memikirkan kejadian yang akan datang setelah nanti dia berhasil masuk kelas.

sudah pasti bu kasih--guru BK akan menghukumnya habis habisan, sekedar informasi, selain hukuman yang berat, siapa saja yang di hukum bu kasih harus menyiapkan kuping untuk mendengarkan ceramahnya yang panjang lebar.

lupakan, sekarang dia benar benar harus berlari sebab jarum jam terasa berputar dua kali lebih cepat. sedikit lagi menuju belokan lorong yang terhubung dengan kelasnya.

Tangan kirinya memegang buku buku tebal serta kertas, entah itu kertas apa. dahinya berkerut. lah sejak kapan gue bawa banyak kertas sama buku tebal?, perasaan tadi gak bawa apa apa.

sayang, saat matanya memperhatikan buku buku dan kertas yang berada di tangannya, gadis itu tak sengaja menabrak seseorang tepat di belokan lorong.

Bruk!!

hap!!

kaki sang gadis tergelincil, begitu juga dengan buku serta kertas yang berhamburan di udara, mengenai keduanya.

1 detik...

2 detik....

3 detik....

fyuhh, gadis itu menghela nafas, hampir saja pantatnya mendarat di lantai yang licin, tentu saja sebelum tangan seseorang menahan pinggangnya. matanya masaih menatap lantai yang ada di belakangnya, sangat bening, pasti licin sekali.

seketika seseorang yang menahan pinggang gadis tersebut berdeham kasar, mengalihkan pandangan sang gadis kedepan. Hufft, dia menahan nafas, matanya menelisik wajah seseorang di depannya, Pria...tampan.

wajahnya terlihat sangat datar, hening menghampiri keduanya. Angin berhembus pelan menerbangkan beberapa helai rambut sang gadis. Baru sadar, kedua tangan gadis itu melingkari leher pria yang sedang menahan pinggangnya.

tak teras wajah sang pria semakin menunduk, wajah keduanya semakin dekat hingga hanya menyisakan jarak beberapa senti, bahkan hembusan nafasnya bisa dia rasakan si gadis.

jantungnya berderu melebihi batas normal, dia mengantupkan bibir dan matanya rapat rapat.

"Bulan..."

sayup sayup terdengar suara yang memanggil nama gadis itu.

"Bulan..."

"Bulan..."

"BULAN BANGUN WOY"

pria itu melepaskan tangannya yang menahan pinggang gadis itu sampai terjatuh. Sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The secret of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang