prolog

6 1 0
                                    

Seorang Gadis dengan rambut hitam terurai panjang melangkahkan kakinya ke dalam sebuah toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari,karena sudah masuk awal bulan, ia pikir hari ini waktunya membeli barang kebutuhan harian yang sudah hampir habis.

Troli berukuran sedang didorongnya dengan perlahan,sambil melihat-lihat barang yang tersusun rapi di dalam rak kayu berukuran besar.

Oh ya,rencananya hari ini pun ia akan membeli televisi baru karena televisi lamanya sudah rusak termakan usia,maklum televisi yang ada diapartemennya saat ini adalah keluaran 5 tahun yang lalu. Wajar saja jika sudah rusak.

Ia menghentikan troli belanjanya di depan sebuah rak besar berisi minyak memasak dan bahan dapur lainnya,satu persatu barang yang ia butuhkan dimasukan kedalam troli.

Setelah selesai,ia membuka note dihandphone yang berisi daftar yang akan dibeli,ya maklum saja ia memang tak handal dalam hal mengingat. Makanya dibuat notes saja.

"Bumbu dapur udah,sekarang buat kamar mandi berarti" Ia mendorong kembali trolinya menuju lorong berisi perabotan dan kelengkapan kamar mandi.

Perjalanannya yang awalnya mulus harus terhenti manakala troli berisi belanjaannya menabrak seorang laki-laki berpakaian santai namun terkesan rapi dan mewah,postur tubuhnya tak terlalu tinggi namun ia memiliki wajah yang mengagumkan.

"Ah maaf pak,saya ga sengaja." Ia buru-buru menghampiri laki-laki yang berada di depan trolinya.

"Ga masalah,tapi bisa tunjukin toilet laki-laki dimana?" Tanyanya dengan raut wajah bingung.

"Tinggal lurus terus nanti belok ke arah lorong snack. Abis itu lurus lagi juga sampe." Arahnya sambil menunjuk jalan yang dimaksud.

Pria itu mengangguk paham "Terimakasih" ujarnya berlalu pergi.

"Sama-sama" Balasnya lalu melanjutkan perjalanannya yang tertunda.

____

Awan hitam menyelimuti langit kota Bogor sore ini,disusul dengan hujan disertai angin seusai perkiraan cuaca hari ini. Namun sungguh Andra Gadis berusia 19 tahun ini tak percaya dengan ramalan cuaca yang seringkali muncul dinotifikasi handphonya.

Karena kepala batunya,ia harus segera mencari tempat untuk berteduh sebelum semua pakaian yang ia gunakan saat ini basah kuyup.

Akhirnya aku memutuskan untuk mampir kesebuah cafe bernuansa tahun 90an,sangat banyak spot foto yang menarik dan cantik,membuat hatiku meronta-ronta untuk mengambil gambar diri disalah satu spot foto itu. Namun rasa malu menghempas semua keinginan hati.

Aku mengangkat tangan,mengisyaratkan pada waitress yang berada didekatku untuk memberikan daftar menu,jujur saja aku berjalan-jalan dengan keadan perut yang hanya terisi susu putih saja.

Aku memilih Latte macchiato untuk minuman dan waffle caramel untuk camilan,jika disini tersedia menu yang menggunakan nasi akan kupesan saat ini juga.

Setelah dicatat,waitress itu lekas memberikannya pada barista.

Atensiku beralih pada pintu cafe yang terbuka,menyisakan seorang lelaki yang nampak tak asing di pengelihatan.

Dia orang yang kutabrak dengan troli tadi siang.

Lelaki itu berjalan dengan senyum cerah ke arahku,meminta izin untuk bergabung bersama. Siapa pula yang akan menolak pria setampan dirinya?

"Boleh saya duduk di sini?" Tanyanya sambil mengulas senyum manis memabukan,rasanya aku akan jadi pengidap diabetes sekarang.

"Iya silahkan pak." Imbuhku sambil membalas senyumnya.

Lelaki itu lantas duduk tepat dihadapanku. Membuat eye contact dianatara lami.

"Jangan panggil saya 'pak'. Saya baru 26 tahun loh." Bangganya sambil tertawa ringan.

"26 tahun? Itu udah termasuk tua pak." Andra menutup mulutnya.

Meretuki perkataan bodoh yang keluar tanpa izin darinya.

"Eh maaf pak maksud saya kak,ga sengaja." Kikuk Andra salah tingkah.

Lelaki itu tak dapat menahan tawanya melihat tingkat absurd gadis yang berada dihadapanya. Entah mengapa ia merasa geli melihat tingkahnya,padahal akhir-akhir ini ia sedang merasa tertekan.

"Ada-ada aja. Oh iya,kita belum kenalan. Kenalin saya Kihyun."  Kihyun mengulurkan tangannya bermaksud untuk berkenalan.

Andra menggaruk tenguknya sebelum menjabat tangan laki-laki bernama kihyun itu,lantaran rasa malu yang tak kunjung hilang.

"S-saya Alandra,tapi biasanya di panggil Andra." Andra menjabat tangan Kihyun.

"Kamu tinggal disekitar sini?" Tanya Kihyun yang sebenarnya berniat menghempas keheningan serta rasa canggung.

"Iya ga jauh dari cafe ini. Bapak sendiri?" Tanya Andra berbalik

"Aduh Dra,panggil saya Kihyun aja. Saya baru pindah beberapa bulan lalu ke indonesia,rumah saya juga ga terlalu jauh dari sini." Jawab Kihyun sembari mengangkat tangan meminta waitress memberikan daftar menu.

"Btw dra,udah pesen?" Sambung kihyun

"Eh Udah kok,bentar lagi juga jadi kayanya." Imbuh Andra sambil tertawa canggung

"Oh pindahan dari korea?" Tebak Andra asal.

Padahal siapapun tahu jika Kihyun memiliki wajah asli Korea.

"Iya dra,pinter juga kamu." Pujinya

_____

Jam menunjukan pukul enam sore,adzan sudah berkumandang membuat Andra merasa gelisah karena belum menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama.

"Kamu kenapa dra?" Tanya Kihyun yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya

"Aku belum shalat mas. Kira-kira disini ada mushola ga ya? Mana hujannya belum reda,duh gimana ini." Kihyun diam sejenak

Oh ya,setelah berdiskusi panjang,akhirnya Andra memutuskan untuk memanggil Kihyun dengan sebutan 'mas' , karena tentu saja usianya yang jauh berada di atas usia Andra,sangat tidak sopan jika Andra manggilnya hanya dengan nama.

"Oh gitu dra? Mau aku tanya ke waitressnya?" Tawar Kihyun sambil mengulas senyum

"Boleh deh mas,kalo ga repotin. Btw mas ga sholat?" Tanya Andra bodoh.

Kihyun tersenyum kikuk lalu menggeleng "Saya Non muslim Dra." Jawab Kihyun seadanya.

Andra kembali meretuki kebodohannya lagi,harusnya ia tak bertanya hal sensitif seperti itu,benar-benar kamu tak dapat diampuni Alandra Mahesa anak kedua dari keluarga mahesa.

"Eh,mas maaf banget aku ga tau. Sumpah deh maaf kalo aku lancang. Aku tanya sendiri aja." Panik Andra

"Iya ga apa-apa,santai aja. Aku tunggu disini ya." Kihyun melambaikan tanganya melihat Andra yang sudah bangkit dari kursinya dan berjalan menuju waitress.

Jujur saja Kihyun sedikit menahan sesak didada ketika mengetahui jika Andra menganut kepercayaan yang berbeda dengannya,hal ini bisa saja menjadi penghalang diantara hubungan mereka berdua.

Tunggu.

Memang hubungan seperti apa yang diinginkan laki-laki kelahiran 1993 itu?

___

vote dari kalian sangat saya harapkan,loh
(~ ̄³ ̄)~

©jen00o

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Have More Reason To Change - Yoo KihyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang