episode enam

7 4 0
                                    

Jangan lupa vote ya kakak kakak syntik.
--------------
Aku merasakan apa yang sedang kamu rasakan saat ini dan kamu harus tau seperti apa getaran hatiku saat ini.

*****
Pada waktu yang hampir bersamaan, Raya pun ternyata mengalami hal yang sama sebagaimana yang dialami oleh Anggkasa Meski jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan angka sebelas lewat, namun kedua matanya belum juga bisa dipejamkan. Ingatannya masih terus melayang pada kejadian di acara pesta ulang tahun Raisa , dimana dia secara tak sengaja bertabrakan dengan Anggkasa. Baru kali ini, Raya mengalami hal seperti sekarang ini. Bertemu dengan seorang cowok, hatinya merasa terpesona. Padahal selama ini, sudah banyak cowok yang berusaha mendekatinya, namun tak seorang pun yang mampu membuat hatinya tergetar sebagaimana yang kini dia rasakan ketika beradu pandang dengan mata Anggkasa yang tajam laksana mata elang, namun justru dirasakan penuh keteduhan.

Cowok itu begitu tampan. Tatapan matanya tajam, namun entah mengapa aku merasakan keteduhan disana. Oh, mungkinkah ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Pikinya sembari bertanya dalam hati bimbang. Lalu bagaimana dengan dia?

ingatannya kembali melayang pada saat dia bertemu dengan Anggkasa dan pada saat itu juga anggkasa memandang Raya. jika saja dia jadi kekasih cowok itu, ingin rasanya Raya senantiasa merebahkan kepalanya di dada bidang cowok itu, dimana dia akan menemukan dan mendapatkan kehangatan yang dia dambakan.

"oh, Anggkasa... mungkinkah kau di sana juga lengah mengalami hal seperti yang malam ini kurasakan?" bisiknya, seakan Raya ingin menyampaikan perasaannya saat itu pada angin malam, dan berharap angin malam akan mengantarkannya pada Anggkasa.

Sebagaimana yang dirasakan oleh Anggkasa,ternyata Wulan pun mengalami kebingung dia harus bagaimana untuk mengungkapkan perasaan yang ada dalam hatinya. Terlebih dia adalah seorang wanita. Adat ketimuran, menganggap hal yang tabu kalau seorang wanita yang lebih dulu mengungkapkan isi hatinya pada seorang pria. Tapi, bagaimana dia tahu perasaan cowok itu? Dan bagaimana Anggkasa tahu kalau dia menyukai cowok tampan itu? :

Menemui Anggkasa untuk kemudian meng

ungkapkan perasaannya?
Tak mungkin!

Apa nanti kata orang? Bisa-bisa Raya akan dinilai cewek murahan!

Menanyakannya pada Raisa?

itu juga tidak mungkin. Meski Raisa sahabatnya, juga sahabat Anggkasa tetapi tak mungkin bagi Raya bertanya secara langsung pada Raisa mengenai perasaan Anggkasa kepadanya. Ah, rasanya tak ada yang bisa dia lakukan.

maka Raya pun berusaha untuk tidur dan berusaha untuk membuang bayangan Anggkasa. Namun semakin keras dia berusaha membuang bayangan itu, semakin lekat pula bayangan itu muncul di pelupuk matanya. Perasaan Raya: pun jadi semakin bertambah gelisah tak menentu.

Segera dia bangun. Turun dari ranjang. Kemudian melangkah ke meja belajar. Duduk di kursi belajarnya. Membuka laci meja belajar mengeluarkan selembar kertas surat dan mengambil sebuah pena. Dibukanya kertas surat warna merah jambu, dan Raya pun siap untuk menulis sedikit demi sedikit kalimat.Tetapi segera ia cegah keinginannya itu.

"Ngga! Gue ngga boleh melakukannya. Gue seorang cewek, ngga pantas mengutarakan perasaan gue ke cowok duluan karena gue itukan seorang cewek.gimana pun cowok lah yang harus deluan mengutarakan perasaannya. ya,jika benar dia juga merasakan hal yang sama seperti yang gue rasakan jika tidak gue harus bagaimana. biarlah dia yang lebih dulu mengutarakannya. Gue ngga boleh
memulainya. Ya, kalau dia mau menerima dan membalas cinta gue. Kalau ngga? Ah, mau ditaruh dimana harga diri gue?"

Raya pun kembali menutup kertas surat. Meletakkan penanya di atas kertas surat. Lalu dia pun duduk termenung, merenungkan apa yang sedang dia rasakan. Dimana setelah ia bertemu dan berkenalan dengan Damar di pesta ulang tahun Raisa, tak sekejap mata pun dia bisa melupakan bayangan Anggkasa.

"Inikah yang namanya jatuh cinta?" desahnya.
"Kenapa gue ngga bisa lupain dia walau pun hanya sekejap mata ? Gila! Bagaimana mungkin gue bisa jatuh cinta pada anggkasa ,cowok pandangan pertama gue ?"

Raya berusaha mencari tahu, apa kelebihan Anggkasa dibanding cowok lain, sehingga mampu membuatnya jatuh cinta pada cowok itu yang merupakan pandangan pertamanya. Namun setelah direnung-renungkan, rasanya Anggkasa biasa-biasa saja. Bahkan penampilan cowok itu sederhana dan sederhana. Tak ada kelebihan atau keistimewaan pada cowok itu. Lalu, apa yang membuatnya tertarik dan jatuh cinta pada pandangan pertama pada cowok itu? Raya tak tahu. Dia hanya tahu, kalau dia merasa suka dan jatuh cinta pada

pandangan pertama pada cowok sederhana itu.
*Sampai jarum jam menunjukkan angka setengah dua belas malam, namun, Raya pun belum juga bisa memejamkan mata. Sampai-sampai mungkin mamanya yang melihat lampu kamar putrinya belum dimatikan, memanggilnya.

"Raya.. ...apakah kamu belum tidur nak ?"

"Belum, Ma."

"Sudah jam sebelas lewat. Kenapa belum tidur?"

"Sebentar, Ma. Sedang menyelesaikan PR."

"Inikan malam Minggu. Kan bisa kamu kerjakan besok."

"Kebetulan PR Raya banyak, Ma. Lebih baik Raya kerjakan malam ini juga, Ma. Toh besok ngga masuk sekolah. Kalau besok dikerjakannya, Raya takut malah ngga
selesai..."
"Ya sudah, kalau sudah selesai segeralah
tidur."

"Ya, Ma." | Raya bangun dari kursi belajarnya, melangkah ke ranjang untuk kembali berusaha tidur. Dia rebahkan tubuhnya kembali di ranjang, sambil memeluk gulingya, tetapi matanya tak juga bisa terpejam. Sampai-sampai Raya jadi merasa jengkel pada dirinya sendiri. Dia dekap kuat guling dan benamkan wajahnya di guling berusaha agar bisa tidur.

"Anggkasa... selamat malam. Kiranya engkau pun malam ini bermimpi tentang gue. Selamat malam, Anggkasa. Selamat tidur dan semoga mimpi indah," bisik Raya sambil perlahan memejamkan kedua matanya untuk tidur.

Sungguh aneh dan ajaib. Begitu dia kembali menyebut nama Anggkasa dan berbisik mengucapkan kata-kata yang ia tujukan pada cowok yang telah menggetarkan hati dan jiwanya dalam pandangan dan pertemuan mereka yang pertama, Raya pun bisa tertidur dengan lelap. Tidak lagi mengalami kesulitan seperti tadi. Bahkan hatinya yang semula gelisah, seketika jadi tenang. Seakan anggkasa hadir di sisinya dan menemaninya dalam tidur.

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********














FROM MY LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang