episode sembilan

3 1 0
                                    

Walau pun perasaannya Raisa terasa sakit karena tahu tidak lama lagi Anggkasa dan Raya akan bersatu dalam cinta .walau pun begitu, ketika Raya meminta tolong padanya untuk menyampaikan surat balasan dari Anggkasa,Raisa tidak bisa menolak. Dengan hati yang menyimpan kepedihan, Raisa menerima surat dari Raya untuk disampaikan pada Anggkasa cowok yang diam diam dicintainya juga. Dan ketika pulang sekolah, dengan membawa hati yanh dipenuhi oleh perasaan gelisah, Raisa meminta pada sopir pribadinya untuk mengantarnya ke rumah Anggkasa.

"Langsung pulang, Non?"

"Ngga! "
"Mau kemana memangnya, Non?" tanya si
supir
"Jalan saja kenapa sih, pak?! Cerewet! Nanti juga tahu!" sungut Raisa ketus, membuat sopirnya terkejut, karena tidak biasanya nona majikannya bersikap ketus apalagi bicara kasar padanya

seperti ini.
"Eh, kok malah bengong! Ayo jalan pak?

perintah Lisa.
"Ba... baik, Non." Sang sopir pun menurut. Tanpa berani bertanya lagi, lelaki berumur sekitar empat puluh lima tahun itu pun menjalankan mobilnya, membawa pergi nona majikannya mening. menimggalkan lingkungan sekolah .

Karena takut nona majikannya akan kembali marah, sopir pribadi yang memang ditugaskan mengantar jemput Raisa itu pun tidak lagi berani bertanya. Dia tetap menjalankan mobilnya, walau hatinya bingung harus ke arah mana. Karena nona majikannya tidak mau langsung pulang ke rumah. :

"Kita ke rumah Anggkasa, pak" pinta Raisa akhirnya, setelah mobil yang membawanya melaju semakin jauh meninggalkan lingkungan sekolah.
"Baik, Non."
Sang sopir pun mengarahkan laju mobil menuju ke arah wilayah dimana Anggkasa tinggal.

Supir nya sudah tahu,dimana rumah Anggkasa karena memang semenjak nona majikannya masih duduk di bangku SMP dia sering mengantar nona majikannya ke rumah Anggkasa Karena hubungan keluarga majikannya dengan keluarga cowok itu, terutama dengan Anggkasa-nya sangat baik. Malah tuan dan nyonya majikannya, sudah menganggap Anggkasa seperti keluarga mereka sendiri, layaknya anak mereka sendiri, kakaknya Raisa.

Tidak lebih dari lima belas menit, akhirnya mereka sampai di jalan dekat rumah Anggkasa. Sang sopir pun menghentikan mobilnya.

"Sebentar ya, pak?" kata Raisa sebelum turun.

"Lama juga tidak apa-apa, Non. Kan biasanya non Raisa kalau main ke rumah mas Anggkasa lama."

"Kali ini ngga. Cuma sebentar."

"Baik, Non."

Raisa pun bergegas turun dari mobil, kemudian melangkah meninggalkan sopirnya masuk kekomplek menuju ke arah rumah Anggkasa. Sepanjang gang, Raisa yang sudah banyak dikenal oleh warga di lingkungan itu, mau tidak mau harus membalas sapaan mereka. Dan akhirnya, Raisa pun sampai di rumah Sederhana yang ditinggali oleh Damar beserta kedua orang tuanya.

"Assalamu alaikum?!" seru Raisa memberi salam ,sembari langsung masuk ke dalam rumah Anggkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamu alaikum?!" seru Raisa memberi salam ,sembari langsung masuk ke dalam rumah Anggkasa. Dia memang sudah biasa, sehingga tidak merasa canggung lagi jika sudah berada di rumah Anggkasa.

FROM MY LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang