"Hah? Aduh apa sih Yohan, Vio mau tidur bentar" Viona mengambil guling yang sempat jatuh dari kasur nya dan memeluknya kembali
"Miaaww miaawww"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yohan kucing Viona tak berhenti menggangu waktu tidur nya, dan sekarang Viona sedang mengumpat dan bersumpah jika Yohan bukan temannya dia sudah membuang nya ke tempat pembuangan umum
"Ck ribut deh ah" Viona mengambil ponsel nya yang selalu ia taruh di nakas dan melihat jam yang tertera di ponselnya
Memeriksa jam pada pagi hari adalah kebiasaan Viona dan sekarang jam penunjukan pukul 07.45
Mati sudah riwayat Viona, kelas nya mulai pukul 07.30 dan dia bangun pukul 07.45 dan itu artinya dia kesiangan
Dia langsung bergegas untung mandi tapi baru saja dia ingin masuk ke kamar mandi dia ingat sesuatu
Ini hari Minggu
Hah...dasar Viona memang pelupa karna terlalu banyak beban, ya beban sekolah dan beban hidup
"Ih Yohan kok gak kasi tau Vio kalo ini hari Minggu?! Coba kalo Vio gak inget terus berangkat sekolah! Mau belajar sama siapa Vio di sana?! Sama semut?!"
Tak lama kucing yang sedang tidur di kasur Viona itu berubah menjadi manusia wah sungguh keajaiban dan Viona tak terkejut karna dia sudah tau dari awal
"Vio gak nanya makanya Yohan gak ngasi tau"
"Iihh Yohan nyebelin! Tau ah!"
"Jangan ngambek gitu dong nanti muka nya gak cantik lagi"
Demi tuhan Viona sudah lelah mendengar rayuan dari manusia setengah kucing ini, dia sungguh membuat Viona ingin melemparkan pot bunga padanya
"Udah ah Vio mau tidur mumpung libur! Hush hush!"
Yohan tau dia manusia setengah kucing tapi sekarang dia sedang menjadi manusia dan dia kesal Viona mengusir nya dengan kata 'Hush hush'
"Gak pokoknya Vio mandi Yohan tunggu di bawah kita bakalan belanja terus dandanin Vio"
"GAK MAUU!!" Viona memang anti yang namanya mempoles wajahnya dengan make up karna dia risih kulit nya memiliki banyak polesan yang membuat dia terlihat seperti Tante Tante
"Ayo lah sekali aja"
"Gak mau Vio gak mau pokoknya titik!"
"Ini permintaan Yohan yakin gak mau kabulin?"
Viona tidak bisa melihat sahabat nya sedih karna dia tak ingin menuruti permintaan nya
"Yaudah deh kita pergi sekarang" Viona akhirnya mengiyakan permintaan Yohan setelah Viona pikir pikir apa salah nya mempoles wajahnya sedikit
