Happy Reading all:)
Jangan lupa Vote and Comment.
Add to your Reading's Listmu
Thanks For Read All:)
-----
Aku meregangkan kedua tanganku,kebiasaan yang selalu aku lakukan saat bangun dari tidurku,sejak kapan kasur king sizeku menjadi sekecil ini. Kakiku yang bahkan tidak terlalu panjang ini memenuhi panjang ranjang,aku membuka mataku dengan malas dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuhku,aku masih dalam mode sangat mengantuk,karena kemarin malam aku begadang main genshin impact. Tumben mamaku belum membangunkanku,biasanya dia sudah menepuk pipiku pelan lalu membangunkanku dengan lembut,apa kali ini aku tidur dengan amat sangat nyenyak karna kemarin saat gacha di genshin impact aku mendaptkan Diluc sampai tidak sadar saat mama membangunkanku?.
Aku membuka mataku perlahan,menguap sekali lalu menatap sekeliling – Wait!
Aku yakin bola mataku kini membesar,oke ini berlebihan tapi aku tidak mengenal ruangan ini.
Cat kamar berwarna biru tua,disudut ruangan ada satu meja belajar lengkap dengan buku-buku dan dua buah laptop disana,okey aku benar-benar tidak mengena ruangan ini. Aku berjalan kejendela besar yang berhadapan dengan tempatku tidur tadi,berjalan menuju jendela,aku menoleh kebelakang melihat kasur yang aku tiduri sangat kecil,aku menyibakkan gorden berwarna merah muda dan matahari pagi langsung menyambutku,membuatku menyipitkan mata,dengan cepat aku menutupnya kembali.
Aku berjalan kearah pintu berwarna putih yang dekat dengan meja belajar yang aku lihat,aku meneliti tempat ini dan mencoba mengingat kenapa aku bisa disini,aku tidak pernah sekalipun tidur ditempat seperti ini dengan tidak sengaja,aku juga tidak mabuk,karena aku memang belum pernah mencoba minum yang seperti itu.
Membuka pintu hal pertama yang aku lihat adalah banyaknya kamar,ada sebuah jembatan yang menghubungkan kesebrang tempatku berdiri,aku melirik kekanan dan kekiri,jelas sekali ini seperti Asr-wait.
Jangan bilang papa benar-benar membuangku seperti yang pernah dia katakannya,jangan-jangan sekarang aku berada di asrama keputrian yang selalu papaku bilang,demi tuhan aku sangat tidak percaya hal ini terjadi.
Segera aku menuju kamarku kembali dan melihat koper yang entah kenapa tidak terlihat olehku sebelumnya,kubuka koperku dan itu penuh dengan baju,aku melempar baju-baju itu,hal yang ingin kucari sekarang adalah sebuah ponsel,aku mendial nomor milik papa tanpa menunggu kama sambungan telepon segera tersambung.
“Pa-,”
“Buenos dias,Pelangi.” Sapa Papaku dalam bahasa spain,aku mengerutkan keningku heran,jangan bilang aku di--.
“Bagaimana pagimu di spain,putri kesayanganku?”
Ingin rasanya aku berteriak didepan telepon memaki papa,akan tetapi aku tidak bisa,aku sangat takut ,aku melemaskan tubuhku.
“Kenapa Pelangi bisa disini?”
“Saat kau tertidur.papa menyuruh mereka mengangkutmu dan menerbangkan kamu menuju spain,papa sedikit memberikan obat tidur untukmu kemarin saat kita makan bersama,bukankah kejutan ini sangat membahagiakan,pelangi?” Ujar papa,aku menggaruk rambutku kasar dengan sebelah tanganku yang kosong.
“KEJUTAN YANG SANGAT MEMBUATKU INGIN BERTERIAK!” Batinku.
“Ayolah pah,jangan seperti ini,kau tidak kasian pada putrimu ini? Aku akan sangat kesepian disini,tidak ada yang menemaniku,bahkan mama dan papa tidak ada disini bersamaku,” Ucapku dengan nada lemah.
“Tenang putriku,kamu tidak sendirian ,Papa meminta temanmu Lisa untuk menemani kamu disana,jadi kamu tidak akan kesepian disana,”
“Hah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang&Pelangi
RomancePelangi Anatasya, seorang cewek tomboi dan pembuat onar. Selama ini, dia selalu menimbulkan masalah untuk dirinya ataupun temannya. Bintang Mahendra, cowok yang sangat pendiam dan bersikap dingin selalu cuek dengan segala hal termasuk masalah yang...