Kabar dari Pintu

3 1 0
                                    

Malam itu, selepas hujan reda
Langkah sepatu basah menghampiri dukanya
Menjejakkan segala perih dengan penuh lirih

Baju lusuh itu pun basah
Dicekoki banyak air selama perjalanan dengan roda dua
Ia biarkan pagar terbuka
Diketuknya pintu dengan hampa
"Aku pulang"
Daun pintu menyahut
"Rumah ini sudah tak lagi menanti kepulangan"

Kakinya gemetar lunglai
Hidungnya tersumbat kepulan polusi dan air hujan
Matanya panas menanggung genangan

"Pulangku menuju ketiadaan"

Ambang KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang