Chapter 2

54.6K 4.5K 127
                                    

Selamat membaca😁

Selena menatap lekat surat kontrak yang berada di tangannya.

Sudah dua hari ia belum memberikan jawaban karena masih bimbang dengan pilihannya. Padahal tinggal satu hari ini waktu yang diberikan Raymond habis. Dan besok ia harus segera memberitahu keputusannya.

Kenapa saat ia sudah menyerah dengan perasaan ini, pria itu justru memberinya harapan?

Ia tidak tau apakah ini adalah sebuah kesempatan untuk mendapatkan hati Raymond atau lubang yang akan semakin menjerumuskannya untuk merasakan sakit lebih dalam.

Jika dalam waktu dua tahun ia bisa membuat Raymond mencintainya, itu akan menjadi sebuah keberuntungan luar biasa baginya. Namun jika ia gagal, ia harus rela kembali terluka untuk kesekian kalinya. Bahkan luka yang ia dapatkan akan jauh lebih menyakitkan.

Selena menghela napas pelan, lalu menjatuhkan tubuh lelah di atas tempat tidur dengan tatapan menerawang jauh ke langit-langit.

Jika ia gagal, setelah perpisahannya dengan Raymond ia tidak akan bisa kembali bekerja di perusahaan itu lagi. Namun, ada dua keuntungan yang akan ia dapatkan jika menerima perjanjian ini. Pertama, ia bisa tinggal bersama dengan pria yang ia cintai, sekaligus mencoba untuk memikat hati Raymond. Kedua, ia bisa mendapatkan uang yang luar biasa besar untuk imbalan jika ia melakukan pernikahan kontrak ini. Jadi, jika memang nantinya ia tidak berhasil meluluhkan hati Raymond, setidaknya ia memiliki uang tabungan yang cukup untuk pergi dari kehidupan Raymond dan memulai hidup yang baru.

Tidak ada salahnya jika ia sudah memikirkan rencana kehidupannya di masa depan. Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepannya. Ia hanya ingin berjaga-jaga dan tidak ingin ceroboh dalam melakukan sesuatu. Ditambah lagi Raymond bukanlah pria yang mudah untuk ditaklukan. Jadi ia tidak akan berharap terlalu banyak untuk bisa meluluhkan hati keras pria itu.

Benar, ia harus menggunakan kesempatan ini dengan baik. Dan ia juga harus mempersiapkan pertahanan hatinya sekuat mungkin.

*****

"Nek, Selena berangkat dulu," pamit Selena terburu-buru, lalu mencium pipi Anny.

"Selena makan dulu sarapannya!" cegah Anny saat cucunya hampir saja melewatkan hal penting di pagi hari.

"Selena sudah terlamat, Nek. Sarapannya Selena makan di jalan saja," ujar Selena bergegas mengambil tisu untuk membungkus roti bakar keju itu.

"Susunya diminum juga!" Suara lantang Anny lagi-lagi menghentikan langkah Selena.

Selena menahan kesal, lalu meminum susu dengan secepat mungkin sampai habis agar dia bisa segera berangkat bekerja.

"Sudah, Nek. Selena berangkat, Bye," pamit Selena sembari berlari menuju pintu keluar.

"Dasar anak itu," gumam Anny sembari menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah cucu perempuan satu-satunya itu.

Saat Selena membuka pintu, dia dikejutkan oleh mobil sport berwarna hitam yang ada di halaman depan rumahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Contract Marriage ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang