[ O2 ; NOT SAME AGAIN ]

83 10 7
                                        

don't vote and comment !

|| ARONDHRA BOOK ||
[ O2 ; NOT SAME AGAIN ]
•••

|| ARONDHRA BOOK ||[ O2 ; NOT SAME AGAIN ]•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara, Wendynara. Salah satu co-ceo kebanggaan dari Pegasus Company. Anaknya yang sedikit irit bicara menyembunyikan keterampilannya dan kerajinannya dalam mengurus agensi bersama tim lain.

Dia termasuk pada kategori pengurus baru, bersama Damar, Levarda, Liana, Arland, Leony, Prilya, juga yang lain.

Berharap saja diantara mereka tak ada yang memilih untuk melangkahkan kakinya keluar dari gedung agensi.

Langkah Nara berayun keluar dari studio saluran televisi, urusannya telah selesai. Membuat kesepakatan kerja sama dengan agensi untuk menampung penampilan dari para idol.

Tangannya menggoroh tas kulit pucat miliknya lalu mengangkat panggilan dari ponselnya yang bergetar. Mengerutkan alisnya lalu berhela napas. Kepalanya mengangguk mengerti sebelum masuk kedalam mobil untuk melesat kembali ke agensi.

"Pak, nanti pas udah sampe agensi. Bapak gausa bawa kopi ke meja pengurus inti ya." ucap Nara sambil tersenyum tipis.

Pak Malik yang sedang menyetir melirik sebentar ke kursi belakang, senyumnya terkesan terpaksa. "Ah lagi ya? Iya baiklah, saya mengerti."

•••

"Gimana rapatnya tadi?" pertanyaan Chasew menghentikan kegiatan Ana membereskan mejanya. Tampaknya lelaki itu baru saja kembali setelah meliput berita bersama timnya.

Ana tersenyum lalu menggeleng samar, "Lancar kok, nanti kita ada pertemuan."

Chasew ber-oh-ria. "Nanti jangan telat-telat Cha." sambung Ana berbicara yang diangguki oleh Chasew mantap.

Chasew yang lelah mendudukkan dirinya di salah satu kursi. Dia memang ada di ruang co-ceo. Niatnya ingin mengobrol santai, karna dia sudah makan siang setelah meliput. Tapi nampaknya Ana belum memakan apapun.

"Jangan dipaksain Na, kerjaan jangan dijadiin beban." akhirnya Chasew bersuara membuat atensi Ana kembali mengarah pada lelaki tersebut.

"Tenang, Ana udah gue beliin makanan Cha." Arland berjalan mendekati meja Liana. Menaruh bebek goreng yang masih dibungkus. Sedangkan Ana mengerutkan keningnya, "Apa-apaan, gue nitip ya. Bukan ditraktir, gue bayar sendiri."

Chasew tertawa keras, "Gausa banyak gaya deh Land. Gausa." ucapnya.

Arland hanya tersenyum samar. Dia tidak ingin menjadi bahan penistaan untuk hari ini. Sudah cukup sampai disini saja. Karna jika tidak, hal ini akan berlaku hingga mereka pulang kerja nanti sore.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARONDHRA BOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang