• 1 •

3 0 0
                                    

Kangen tapi malu ngungkapin
Gimana dong?

·Naoya
————————————————————————

Mentari terbit dari ufuk timur membuat sebelah bumi menjadi terang, peran bulan tergantikan oleh matahari yang siap menjalankan tugasnya.

Seorang wanita paruh baya bermarga kang sedang fokus memasak makanan untuk kedua anaknya, walaupun sibuk ia berusaha semaximal mungkin agar anak-anaknya terawat dengan benar.

Contoh saja hari ini walau ia baru pulang dari newyork jam dua pagi tadi dengan u

"Buna selamat pagi" Sapa putra wanita bermarga kang dengan senyuman cerahnya, ia menempati tempat duduk kesukaannya yang strategis.

"Pagi daniel, mana taeri? " Tanya wanita paruh baya itu dengan heran biasanya taeri akan turun bersama daniel atau turun duluan dan stay ditempat duduk.

"Lagi cuci muka buna, buna seulgi tau taeri makin kesini makin tomboy aja tau" Adu daniel dengan nada khas ibu ibu komplek sedang menyebar gosip.

Seulgi ya nama wanita paruh baya yang menjadi ayah sekaligus ibu itu tertarik dengan aduan kecil dari anak sulungnya itu, jarang jarang dirinya bisa menanggapi aduan kecil dari putranya itu.

"Coba kamu ceritain sama buna sini"

"Jadi gini bun, buna kan sering ngechek pengeluaran jajan kita dari blackcard kita masing masing"

Seulgi mengangguk mendengar penjelasan putranya itu memang setiap saat ia akan memantau pengeluaran dari anak anaknya bukanya ia pelit atau bagaimana hanya takut jika mereka berdua kelak menjadi pribadi yang boros dan manja.

"Buna juga tau pengeluaran paling sedikit punya taeri, dia itutuh cuman nurutin apa kata buna! Waktu itu kan pesta kantornya buna dia dateng pake tuxedo aku sih tau buna malu tapi buna tetep senyum

Aku juga denger kalau rival buna pada manas manasin buna dengan bilang anak mereka cantik cantik pake gaun sama skincare anak anak mereka mahal mahal

Disitu taeri juga denger tapi bodo amat, dia cuman mempersalahin mukanya yang lagi butek sampai gelas yang dipengang taeri retak masa

Terus taeri taruh lagi gelasnya dijajaran gelas bersih, eh taunya diambil anak rival buna!!! Dan pyar!! Pecah disaat anak temen buna lagi lenjeh didepan CEO baru buna!!"

Seulgi hanya menggelengkan kepalanya saat daniel bercerita tentang kejadiam beberapa minggu yang lalu, bukan itu yang membuat seulgi lucu terhadap putranya.

Tapi bagaimana dengan topik pembahasan yang melenceng jauh dari topik utama, dan tetap saja seulgi bangga dengan anak perempuanya yang berdandan laki laki.

Karena itu seulgi tak dimodusin oleh karyawan kantor yang gatal dengan wanita baru, bahkan saat seulgi kedinginan CEO baru inggin memberikan jasnya untuk seulgi namun ditepis oleh taeri dengan alasan dirinya mempunyai dua jas sekaligus.

"Pagi buna, pagi abang niel" Sapa taeri dari tangga dengan senyuman cerianya, gadis yang baru saja daniel jadikan bahan obrolan bersama ibunya sudah turun.

"Pagi anak buna" Sapa balik seulgi pada anak keduanya itu bahkan visualnya amat sangat berbeda dari kedua orang tuanya bahkan daniel sempat mengejeknya dengn bayi tertukar di rumah sakit.

"Pagi adek jadi jadian abang!" Sapa daniel dengan ceria bahkan sempat sempatnya meledek adeknya dipagi hari, seulgi yang mendengarnya hanya bisa mengeleng gelengkan kepalanya dengan pasrah bahkan jika dirinya menjadi taeri dia akan marah dipagi hari yang cerah ini.

"Udah udah jangan silat lidah mending sarapan terus berangkat sekolah, oh iya buna bakalan pergi karena urusan kantor beberapa bulan kedepan, daniel kamu ke Belanda berapa bulan, disana sama adik buna ya"

Baik kali ini taeri akan kesepian untuk kesekian kalinya baru saja mereka dirumah tiga hari dan ternyata sudah ditinggal dinas dan kuliah lagi? Baiklah yang penting taeri hidup dan bisa makan dengan santai.

Sarapan pagi dengan tenang dan damai hanya diiringi oleh dentingan sendok yag saling menyapa ke piring makanan, pagi ini adalah pagi terkenyang yang pernah taeri alami.

"Buna taeri berangkat!!!" Pamit taeri sembari berlari keluar lalu melesatkan skeatboardnya kejalan raya yang sepi, tentu karena taeri berangkat diwaktu pagi hari menyingsing dan semua orang baru saja bersiap untuk kegiatan.

Dijalan ia melihat sosok pemuda sedang menendang mobil keluaran terbaru dan tentu saja itu mobil mahal yang cukup membuat taeri gondok.

Dengan niat berbaik hati dirinya menghampiri pemuda berambut hitam yang sedang memaki dengan bahasa er—china ya taeri sedikit paham bahasa negeri asing karena bekerja paruh waktunya menerjemahkan novel novel ke bahasa asing.

*untuk tulisan dan tidak bergaris bawah berarti bahasa asing, saya sengaja melakukan ini agar kalian tak susah susah mengerjakan pr dari author

"Nihao~ anda perlu bantuan tuan?" Dengan wajah terkejut pemuda didepannya membuat taeri Mengreyitkan alisnya, apakah aku salah menerjemahkan kalimat?

"Eumm... Kau orang china? Kenapa kau berbicara bahasa china?" Tanya pemuda itu dengan hati hati tapi yang namanya taeri kadar kepekaanya tinggi jadi dia langsung faham.

"Bukan, hanya saja aku bekerja paruh waktu sebagai transaltor. Mobilmu kenapa? Mogok? Kalau iya ambil perkakas" Perintah taeri sembari menggulung kemejanya masa bodo dengan kusut atau tidaknya akhirnya juga kusut ditekut terus menerus untuk menulis.

(maaf nih author bukan anak otomotif jadi maklumin ya)

Pemuda itu hanya menuruti apa yang dikatakan gadis itu dengan baik, dia mengobrak abrik bagasi mobil berharap ia menyimpanya dan gotcha! Dia menyimpanya paket lengkap.

"Ini" Taeri langsung membuka kotak perkakas dan memilih kunci yang kemungkinan akan digunakanya nanti membuka penutup mesin.

Setelah mengamati ternyata permasalahnya cukup sepele dan terbilang simple, dengan cepat taeri mengencangkan baut baut yang kendur dan menghubungkan kabel kabel ketempatnya semula, setelah membenarkannya dia cukup terkejut dengan rem mobil yang dikendurkan bahkan sesuai ukuranya itu bisa memasuki kata blong.

Dengan cepat ia mengencangkanya kembali dan meneyesuaikan semua mesin mobil itu hingga ia menemukan kalung berbandul bulat dengan ukiran wang dalam tulisan mandarin.

"Eum permisi, sepertinya kerusakan mobilmu direncanakan dan sang perencana kurang ahli dengan mobil mengakibatkan semua baut di dalam mesinmu kendur dan membatalkan rencananya"

"Tapi jika kau tadi berulang kali menyalakan mobil mungkin akan berakhir dengan meledak, dan jika itu masih berjalan kemungkinan kau akan mengalami kecelakaan yang cukup parah"

"Dan ini bukti dari pemilik semua rencana ini, aku harap kau jangan mengusak usaknya karena sidik jarinya akan menghilang"

Setelah menjelaskan kondisi tersebut taeri melanjutkan perjalanan kesekolahnya yang tertunda tadi menuju sekolah, dan masalah pemuda tadi dia cukup shock dengan sebuah kalung yang taeri berikan kepadanya.

Hanya saja taeri menerka nerka bahwa ini adalah kasus keluarga, perebutan hak waris, dan satu yang paling mungkin cinta. Taeri memegang kepalanya dengan halus.

"Anjir ntu kalung bikin gue jadi ngeramalkan kasian otak gue jadi mikir, eh anjir kan bener orang selingkuh kenapa kaga ngomong sih? Gedeg pisan euy"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yes Okay! ||• Neo Culture Technology [NCT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang