"Yama.. Hei, bangunlah"
"Nghh..."
Yamada menarik selimutnya sampai ke atas kepalanya. Yuto hanya bisa menghela nafas melihat tingkah kekasihnya ini setiap pagi.
Yamada paling dan sangat anti bangun pagi. Padahal kantornya atau lebih tepatnya kantor mereka terletak cukup jauh dari mansion mereka. Yuto pernah sekali harus menggendong Yamada sampai ke dalam kereta karena sang empunya mengeluh masih mengantuk.
"Yamada"
"..."
"Yama"
"..."
"Ryosuke"
"Hm?" Yamada langsung mendudukkan tubuhnya begitu Yuto memanggil nama kecilnya.
"Bersiap siaplah, kita ada meeting pagi ini, ingat?"
Yamada mengangguk sambil menguap.
"Cepat bersihkan dirimu"
Yuto mencubit pipi Yamada sebelum pergi keluar dari kamar mereka. Tapi, sebelum Yuto berhasil menjauhkan dirinya dari Yamada, Yamada sudah terlebih dulu menarik lengannya.
"Kau melupakan sesuatu"
"Hm?"
"Mana ciuman untukku?"
"Ciuman apa?"
"Ciuman selamat pagiku, Yuto!" Yamada menggembungkan kedua pipinya, pertanda dia sedang marah pada Yuto.
Yuto tertawa geli melihat ekspresi Yamada, dia pun akhirnya memberi Yamada ciuman selamat paginya sambil menaruh kedua tangannya di pipinya.
"Kau terlihat jelek seperti itu"
"Yuto!"
Sebelum Yamada berhasil melempar bantal ke arahnya, Yuto sudah terlebih dulu keluar dari kamar mereka sambil tertawa.
Ya, kira kira seperti inilah morning routine Yamada dan Yuto. Pagi keduanya selalu di warnai dengan godaan godaan dari Yuto. Yuto tidak pernah melewatkan satu pagi untuk menggoda Yamada semenjak mereka memutuskan untuk tinggal bersama.
Selain selalu menggoda Yamada, Yuto juga memiliki tugas di rumah ini. Dia bertugas untuk memasak sarapan, mencuci pakaian dan menjemurnya, mengepel, membuang sampah, mencuci piring, dan tentunya membangunkan Yamada setiap pagi. Atau lebih tepatnya, Yuto yang melakukan semua pekerjaan rumah.
Bukannya Yamada tidak mau, Yuto sendiri yang tidak memperbolehkannya mengerjakan pekerjaan rumah.
Pernah sekali Yamada pergi menjemur pakaian mereka di beranda, tapi Yamada malah berakhir berbincang dengan wanita yang lewat di area mansion mereka. Dan mereka terlihat sangat akrab sekali di mata Yuto.
Yuto tidak mau melihat akrab dengan orang lain.
Yamada hanya miliknya.
Tidak ada orang yang berhak untuk bersikap sesantai itu dengan kekasihnya.
Dan karena itulah Yuto selalu melanggar Yamada untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, kecuali memasak. Yamada yang suka memasak membuat Yuto memakluminya.
Tapi, ceritanya sudah berbeda saat Yamada akan membeli bahan bahannya. Yuto tidak mau Yamada membeli bahan bahan memasaknya sendirian.
Bagaimana jika Yamada nanti menemukan orang yang lebih menarik dari Yuto?
Bagaimana jika Yamada nanti akrab dengan orang asing?
Bagaimana jika nanti Yamada meninggalkannya demi orang asing itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Boyfriend
FanfictionKeduanya sama sama posesif. Tidak ada yang mau mengalah. Yang satu selalu menjauhkan orang lain dari kekasihnya dan yang satunya lagi membuat kekasihnya harus selalu bersamanya setiap saat. Mereka berdua sangat keras kepala. Tinggal seatap tidaklah...