Malaysia = rival dalam diam (y/n)
----------------------------------------------------------
"Nilai terbaik di kelas ini di dapat oleh Malaysia, selamat untukmu"
(Y/n) yang mendengar hal itu langsung shock, pasalnya ia sudah belajar semalaman untuk mengikuti test itu
Sementara itu Malay sendiri mengatakan kalau dia bahkan tak tau kalau akan ada test
't-tapi bagaimana bisa... Aku sudah belajar mati matian' batin (y/n)
Sang guru pun membagikan kertas-ker hasil test, nilai (y/n) tak begitu buruk 9.5/10 tapi tetap saja itu masih dibawah nilai Malay yang 9.7/10
"Hey (Y/n), kau dapat berapa? Pastinya 9++ ya kan" kata teman sebangku sekaligus sahabatnya, Indo
"Yea.... tapi ini masih dibawah nilai Malay, seharusnya aku bisa lebih baik dari ini"
"Oh ayolah, nilai ku jauh dibawah milikmu, dan aku sampai sekarang masih baik baik saja kok"
"Bukan itu masalahnya..." Gumam (y/n)
"Mal, Phil, cabut kantin sekarang kuy" kata Indo pada Mal yang duduk tepat di barisan belakang nya
Beruntung guru tadi langsung meninggalkan kelas (y/n) setelah membagikan kertas-kertas hasil test
(Y/n) diam ditempat duduknya sambil melirik diam diam ke arah Mal
Sebenarnya (y/n) tak memiliki masalah apapun dengan Malay, hanya saja dulu ia selalu mendapat nilai tertinggi diantara Maphilindo
Tapi semenjak beberapa minggu terakhir, nilainya selalu dikalahkan dengan telak oleh Malaysia dan (y/n) pastinya menganggap Malay sebagai rival dalam diamnya.
"Indo, ada apa dengan (y/n)? Akhir akhir ini sikapnya aneh..." kata Mal
"Huh? Benarkah? mungkin itu hanya perasaan mu saja" Phil menimpali
"Mungkin ulang tahun nya sudah dekat, jadi dia mulai kode-kode an" jawab Indo
"Masuk akal" Mal melempar tisu yang sudah ia bentuk bulat pada Indo
"Tapi ulangtahunnya sudah beberapa bulan yang lalu" tambahnya
"Eh.. bener juga"
"Hmm, mungkin ia sedang menyimpan perasaan pada seseorang~" kata Phil
"Kalau itu benar, ayo kita cari tahu siapa, hehehe"
Maphilindo menghabiskan waktu mereka di kantin sampai jam pelajaran berikutnya, jam olahraga, berbunyi
"Baiklah anak-anak, kali ini saya minta kalian untuk mencari 1 partner untuk kegiatan kali ini" instruksi guru olahraga
"Partner ku Indo, jadi kau dengan yang lain saja Mal" kata Phil
"Yup, mungkin (y/n) mau jadi partner mu" tambah Indo
"Hufft, yea yea, terserah" Mal mencari keberadaan (y/n) lalu mendatangi nya
"Hey (y/n), mau jadi partner ku?" Tanya Mal
"Aku sudah dapat partner Mal, carilah yang lain" jawab (y/n)
"Uh... Ok..."
"Psst, Indo kau lihat sikap (y/n) tadi?" Tanya Phil
Indo mengangguk pelan
"Ya, apa kau pikir (y/n) sedang punya masalah dengan Mal?" Balas Indo
"Sepertinya...., Anyway ambil bolanya Indo, cari yang paling bagus, ok"
Waktu pun berlalu, sekolah telah usai sejak beberapa menit yang lalu, dan (y/n) sedari tadi masih mendiamkan Malay yang ia buat bingung
"(Y/n), pulang bareng yuk, sekalian ngobrol" ajak Indo
"Hum? Sure" balas (y/n)
"Jadi.. kurasa akhir akhir ini, dari yang kulihat kau sering menjauhi Mal? Ada apa?"
"Uh... It's nothing (tak ada apa apa)"
"Really? Bukannya kalian berdua sebelumnya akrab?"
"Maybe...."
Indo tampak sibuk memikirkan sesuatu, lalu tiba tiba ia menjentikkan jarinya
"Ah, aku tau, kau ada menyimpan perasaan padanya, iya kan~"
(Y/n) terkejut mendengar itu, mana mungkin ia mau bersosialisasi dengan rivalnya, apalagi menyimpan perasaan
"Tidak, tak mungkin aku menyimpan perasaan pada rivalku sendiri" (y/n) secara tak sadar telah menyebut kata 'rival'
"Eh? Rival, Mal adalah rival mu?" Indo menahan diri untuk tak tertawa
"Memang dalam hal apa dia bisa jadi rival mu, i mean dia bahkan jauh dibawah kecerdasan rata rata mu" tambahnya
'welp, maaf kan aku Mal ._.)' batin Indo
"Kau tak mendengar waktu pembagian nilai tadi pagi? Sudah jelas nilai tertinggi ada ditangan Malay" jawab (y/n)
Indo yang sudah tak bisa menahan tawanya, akhirnya mau tak mau harus tergelak mendengarnya
(Y/n) menatap bingung kearah Indo, ia sama sekali tak tahu kenapa sahabatnya ini tertawa sepuas itu
"Jadi selama ini, kau menganggap Malay adalah rival mu karena masalah nilai?"
(Y/n) mengangguk pelan
"Well, asal kau tau saja sebenarnya nilai Mal tak pernah setinggi itu"
"Maksud mu?" (Y/n) makin bingung dibuatnya
"Setiap kali kertas selesai dibagikan, kita bertiga selalu membandingkan jawaban, dan yea seharusnya nilai kita bertiga sama, kau tau sendiri kan kenapa
"And, seharusnya kau tak perlu memusuhinya hanya karena masalah nilai, pasti dia rela menurunkan nilai demi pertemanannya"
"Jadi ini yang kalian bicarakan tanpa kita berdua.." kata Phil yang tiba-tiba muncul bersama Mal dibelakang
"Kalian sedang apa disini?" Tanya (y/n)
"Ini ide Phil" kata Indo dan Mal sambil menunjuk kearah Phil
"Yea.. karena kau selalu bersikap aneh akhir akhir ini, jadi aku mengajak mereka berdua untuk mencari tahu, apalagi kata Indo kau menyimpan perasaan pada seseorang" Phil mencoba menjelaskan
"Aku tak bilang apapun tentang '(y/n) menyimpan perasaan pada seseorang', tapi kau" balas Indo
"Yeah, Indo benar Phil, aku juga mendengarnya tadi" tambah Mal
"Ummm, Mal... a-aku minta maaf tentang sikap ku tadi"
.......
"Seharusnya aku tak menjadikanmu sebagai rival dalam diam hanya karena nilai nilai konyol itu" lanjut (y/n)
"So... We're still friend, right (kita tetap teman, iya kan)?"
"Awww, that is the sweetest thing i've heard today (itu adalah hal termanis yang aku dengar hari ini)" balas Malay
"And yeah, kita akan selalu jadi teman, atau mungkin sahabat dekat, itu kalau kau mau" kata Mal sambil terkekeh kecil
(Y/n) langsung menghambur ke pelukan Mal, ia sudah rindu berbicara dengan temannya yang satu ini, apalagi waktu bolos bersama Mal
"Baiklah, hari sudah semakin gelap, aku pulang dulu, sampai jumpa besok, kawan kawan" kata (y/n) sambil berlari meninggalkan mereka
"Bye, sampai jumpa besok" balas mereka bertiga
"So, besok kita akan kembali seperti dulu lagi, aku tak sabar menunggu malam berlalu" kata Phil antusias
"Eh bukannya tadi kau bilang akan pulang bareng (y/n)?" Tanya Mal
"Lha..." Indo terdiam sejenak
"(Y/n).... Tunggu akuuu" Indo berlari mengejar (y/n)
Mal dan Phil tergelak melihat tingkah temannya yang satu ini