Semangat!, jangan karna kita terlahir dari keluarga sederhana kita menyerah dan tidak bersyukur sama sekali, kehidupan ada di tangan kita, buktikan ke orang tua dan dunia bahwa kamu yang kecil ini bisa bangkit, tidak lemah, kehidupan bagaikan roda yang berputar, jadi tetap lah berusaha dan berdoa.
-isma
Indramayu, 27 oct 2020
Pada suatu malam dengan di iringi hujan yang deras, suara guruh menggema di setiap sudut, isma sedang menuliskan sesuatu dalam selembar buku yang kosong, dengan segelas teh hangat dan beberapa cemilan yang menemani nya, dia mencurahkan semua tentang hari ini di sekolah nya, tentang keluarga nya, bahkan tentang cintanya.
Ketika dia sedang asyik menulis terdengar suara yang memanggil namanya.
"Ismaaa, tidur sayang sudah larut".ucap seseorang dari balik pintu kamarnya. Ya siapa lagi inem ibunda isma.
" Iya bu sebentar lagi, tanggung ".jawab isma sambil melanjutkan nulis, beberapa saat ia selesai kemudian merapihkan semua alat tulis yang terdapat di mejanya.
Ia keluar kamar, untuk melihat apakah sang ayah sudah pulang? Ternyata belum, disitu di ruangan tamu yang tak terlalu megah, hanya terdapat tikar dengan kursi kayu yang sangat sederhana terdapat tiga orang yang sedang melihat TV, bercanda gurau dengan riang gembira,
"Bu,bapa belum pulang juga? Udah jam 9 ini loh".ucap isma sambil melihat jam dinding di ruangan tersebut.
" Sebentar lagi juga pulang ko nak, oh ya kamu tidur gih sudah malam, nanti besok sekolh kan?".kata inem sang ibunda isma dengan halus dan lemah lembut.
Oh ya keluarga itu teramat bahagia, walaupun dengan keadaan yang sangat sederhana, keluarga nya sudah di ajarkan untuk Mandiri dan di ajarkan sopan santun yang sangat baik.
"Sebentar lagi bu, isma mau nunggu bapa pulang, ngg afdol bu, isma cemas kalau tidur bapa belum pulang".melas isma kepda ibundanya.
" Iya bu bener kata kaka, Nino juga khawatir bu, kasian bapa kerja pulang larut² terus, kalau Nino dah gede, Nino mau jadi orang yang kaya, biar ibu dan bapa bahagia, Nino mau beli rumah dan mobil mewah dan mengajak keliling dunia", ucap nino sang adik isma yang masih berusia 6 tahun itu, dengan merentangkan tangan nya, kemudian memeluk inem sang ibunda tercinta.
"Ye si Nino bisa aja, yudh kaka do'ain semoga tergapai ya nak".ucap isma sambil mencubit pipi sang adik yang gembul itu.
"Aku juga mau jadi orang yang sukses, biar bapa tidak bekerja sampe larut lagi".ucap Rio saudara isma yang nomer dua, dia berusia 15 tahun.
" Kalau kaka mau semuanya bahagia dan sukses, kaka bantu adek² kaka ini untuk jadi orang yang sukses, dan jika kalian sudah berhasil nasehat kaka, jangan sampai lupa dengan ibu, kaka adek, dan bapa,jangan sombong juga".titah isma kepada kedua adeknya.
"Aamiin, makasih ya sayang, ibu sayang banget dengan kalian bertiga".sambil memeluk ketiga anaknya
" Kita juga sayang ibu".ucap serempak ketiga saudara itu
Tok tok tok....
Suara pintu di ketuk, menandakan sayang ayah sudah pulang bekerja.
"Bapa sudah pulang buuu" Teriak Rio.
Mereka pun menyambut kedatangan Andi sang ayah, yang baru pulang berdagang, Rio membereskan perkakas yang di dalam gerobak dagang bapa, dan Isma membuatkan teh anget untuk Andi sang ayah.
"Ya Allah bapa sampe basa kuyup begini".kata nino sambil meyodorkan handuk ke sang ayah.
" Makasih sayang, kamu baik banget".ucap Andi tersenyum ramah ke pada nino
"Sama-sama bapa".jawab nino tersenyum dan terlihat lah gigi ompong nya.
" Mas mandi dulu makanan udah aku siapain di meja makan".ucap inem.
Sang Bapa langsung pergi ke kamar mandi dan ketiga saudara itu langsung bergegas masuk ke dalam rumah
"Selamat tidur ya sayang, jangan lupa berdoa juga, oh ya kalian sudah gosok gigi, dan mencuci tangan kaki, kan?" Kata inem kepada anak-anak nya.
"Sudah dong bu".jawab mereka dengan kompak
" Wah kompak banget anak ibu dan bapa, yudh kalian tidur ya, selamat malam".ucap inem sambil mencium kening anaknya satu persatu.
Sebelum tidur ia sempat kan untuk kembali menuliskan sesuatu dalam diarynya.
'Roda hidup akan terus berputar, mungkin sekarang kita yang di bawah dengan kondisi yang sederhana, yang penuh caci maki atas omongan orang, tapi suatu saat nanti kita akan berada di atas dimana kita akan meraih kesuksesan atas apa yang telah kita perjuangkan selama ini'
-isma
Nov 2020
Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca cerita ini,
Maaf bila masih sedikit untuk part ini🙏👍
Tinggal kan kritik dan sarannya yah untuk aku melanjutkan cerita ini
Jangan Vote and komen, bila perlu share ke temen² kalian
Happy a nice day😊✨
KAMU SEDANG MEMBACA
SaJaK Diary
Teen FictionIsma Nur jannah berusia 22 tahun, seorang gadis desa, yang terlahir dari keluarga sederhana, namun keluarga kecil itu sangat bahagia, canda tawa terdengar setiap harinya. Isma memiliki dua saudara laki-laki,yaitu Riski Nur febian berusia 15 tahun, d...