Gerhana Anaku Mahakarsa, dia adalah laki-laki dengan sifat yang sulit ditebak. Hidupnya penuh dengan tanda tanya.
Siapa aku sebenarnya?
Kenapa aku selalu dibedakan?
Kenapa aku selalu diacuhkan?
Memikirkan hal itu membuat kepala Gerhana berdenyut nyeri. Rasanya ia ingin segera memecahkan teka-teki hidupnya.
"Geran, lo dipanggil Pak Basor."
Gerhana menutup buku pelajaran yang sedang ia pegang. Tanpa membalas ucapan teman sekelasnya itu, Gerhana berjalan keluar kelas.
"Untung lo temen gue, kalau bukan udah gue bejek-bejek lo, Ran."
Banyak siswi berbisik-bisik saat Gerhana berjalan di koridor. Banyak bisikan kagum yang dilontarkan para siswi pada Gerhana.
"Gerhana tuh idaman banget gak sih? Udah ganteng, tajir, goodboy pula. Kalau gue jadi ceweknya bakal beruntung banget."
"Makin bening aja si Geran. Gak salah selama ini gue suka dia."
"Gerhana sama Sinar beda ya, Gerhana makin lama makin pinter, lah Sinar..."
"Sinar pinter juga tau, cuma masih kalah pinter aja sama Gerhana."
Sinar yang tak sengaja mendengar itu mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia paling tidak suka dibanding-bandingkan, apalagi dengan Gerhana.
"Geran lagi, Geran lagi," desis Sinar.
Sementara itu, Gerhana tampak tak mempedulikan ucapan orang-orang. Ia berjalan dengan tenangnya. Matanya hanya fokus menatap ke depan, mengacuhkan belasan siswi berparas cantik yang sedang berusaha menarik perhatiannya.
"Hatinya membeku, tak ada perasaan cinta. Ia begitu terluka, aku melihat semuanya dari sorot matanya yang begitu dingin."
"Bulan berhenti liatin Gerhana sampe begitu," tegur gadis dengan bando hitam yang melingkar di kepalanya.
"Aku liat sesuatu yang berbeda dari apa yang kalian semua lihat," ucap Bulan dengan mata yang terus memperhatikan punggung kokoh Gerhana yang semakin menjauh.
"Berhenti bertindak seperti kamu ini seorang cenayang," kata Senja, gadis berbando hitam tadi.
Bulan memutar bola matanya malas. Bukannya sok tau, tapi nyatanya Bulan bisa merasakan sisi lain kehidupan seseorang yang tak bisa dirasakan oleh orang lain.
"Terserah kamu percaya atau gak, yang jelas aku lihat kalau kehidupan Gerhana itu abu-abu."
"Hah? Abu-abu?"
"Iya, abu-abu. Dia gak bahagia, dia tertekan, tapi dia berusaha untuk bersikap bahwa semuanya baik-baik saja," ucap Bulan begitu meyakinkan.
"Gak bahagia gimana, Gerhana tuh ganteng, tajir, pinter, gak mungkinlah dia gak bahagia. Dia tuh malah orang yang beruntung," bantah Senja. Gadis itu keukeuh dengan pendiriannya.
"Gak semua yang kita lihat adalah kebenaran."
Senja dibuat bungkam setelah mendengar balasan Bulan. Bener juga apa yang dibilang Moon.
___________
"Lo mau pesen makan apa, Ran?"
"Terserah."
"Minum?"
"Terserah."
"Yang bayar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔾 𝔼 ℝ ℍ 𝔸 ℕ 𝔸
أدب المراهقينIni tentang Gerhana Anaku Mahakarsa, seorang laki-laki yang mengharapkan keadilan dan kasih sayang dari keluarganya. Ketika semua orang menganggap rumah adalah tempat paling menyenangkan, maka Gerhana tidak. Baginya, rumah adalah neraka dunia. Semua...