Eve masih merebahkan kepalanya di meja, meratapi nasibnya. Terlihat bingung nanti pulang naik apa.
"kayanya Eve jalan kaki deh ish" kesal Eve.
Tak lama kemudian Adel datang membawa 1 jajanan coklat untuk Eve. "hey, ve ini buat lo"
Eve seketika langsung mengangkat kepalanya kembali, menggambarkan kesenangan karna Adel membawakan coklat kesukaan Eve.
Eve mengambil coklat yang ada ditangan Adel.
"Makasih Adel" ucap Eve senang.
Adel hanya mengangguk melihat Eve yang sangat senang diberi Coklat kesukaanya yang lama tak mencoba.
...
Setelah meminjam paket, ia memasukannya di Tas dan langsung ke kantin, menyusul teman temanya yang sudah menunggunya.
Ya! Jevan sangatlah tampan, tak ada yang bisa menyainginya, disaat dia berjalan slalu bahan lirikan mata-mata cewe disekitar, itu yang membuat Jevan sedikit risih.
Jevan menepuk pundak Fajar di bangku kantin. "astaga kaget gue"
"sorry" ucap Jevan.
Fajar menawarkan gorengan kepada Jevan, Hey. Jevan sangat tidak suka makanan gorengan apalagi minyak yang masih tertempel dimakanan.
"Jevan lo tawarin, muntah dia" sindir Iko.
Jevan hanya melirik Iko dan membuang napasnya panjang.
"Bacot"
Jevan dan Teman-temanya tengah sibuk membicarakan game. Biasalah, anak gamers akan slalu membicarakan game dimanapun dan kapanpun.
Kantin makin lama makin rame, Jevan sedikit terganggu dengan cewe cewe yang beberapa kali melihatnya dengan senyam senyum.
Jevan menghela napasnya.
"Ayo ke lapangan, gue risih ama cewe cewe disini" ajak Jevan.
Fajar dan Iko hanya mengikuti perintah saja, Jevan berdiri dan meninggalkan kantin. Begitupun juga dengan temanya, meninggalkan kantin.
Jevan berjalan menuju lapangan, tak berniat apa apa disana. Hanya saja dia menghindari tatapan cewe di kantin.
"Jevan tungguin, suka lo ninggal mulu!" teriak Fajar dari belakang.
Jevan hanya melirik ke samping, dan mencari duduk di tepian lapangan.
"hu... hu"
Fajar melirik Jevan yang santai menatapnya saat ini.
"Lo cepet banget sih, tungguin kek kebiasaan" omel Fajar.
"lo bukan cewe kan?"
Fajar langsung melototkan matanya ke arah Jevan, seakan jawaban itu membuat Fajar geram.
"kurang ajar lo"
"kantin lapangan kaga jauh, lo juga ngapain lari" ucap Jevan santai.
Fajar membungkam mulutnya seakan kalah adu mulut disini.
"hm"
Fajar melihat sekitar, seperti ada yang kurang dari sini. Fajar menengok kebelakang memastikan sesuatu.
Benar saja, terlihat Iko berjalan santai memakan gorengan Pak Solib.
Fajar hanya menghela napas panjang. "Dasar Tuyul" ledek Fajar.
Iko yang baru datang dengan mulut penuh gorengan.
"lo nyuri gorengan ya?" tanya Fajar.
Iko memukul lengan Fajar. "ngadi ngadi lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STRUGGLE
Teen Fiction. . Berawal dari malu mengungkapkan, hingga mulai berani memperlihatkan perjuanganya mendapatkan dia. Karna perjuangan tak semulus ekspetasi dan tak semulus fikiran. Semuanya dilalui dengan logika. . .