Kau tau, untukku Musim gugur, adalah musim yang paling indah. Musim dimana kehangatan daun-daun kuning yang berguguran, bersatu dengan hawa dingin. Bagiku, itu kombinasi yang pas.
Hal-hal yang berkesan di hidupku juga terjadi di musim gugur seperti hari pernikahan orang tuaku, mekarnya bunga kochia yang hanya bisa dilihat setahun sekali. Itu bunga favoritku kau tau, dan yang paling spesial adalah, Musim gugur merupakan musim dimana diperingatinya hari kelahiranku dan juga ibu.Namun, semua itu berubah dengan sangat drastis.
Semuanya dimulai saat itu. Ketika ayah tiba-tiba datang ke rumah membawa seorang wanita yang tidak aku kenal.
Saat itu aku hanya bocah 8 tahun yang tidak tau apa-apa. Aku tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Yang kuingat hanyalah sebuah pertengkaran 3 orang (ayah, ibu, dan seorang wanita asing)"Kau tega meninggalkan anakmu hanya demi wanita itu!!??!"
"..."
"AKU TIDAK PEDULI!"
"..."
"......."
"Dasar wanita Jalang sialan!!"
"TUTUP MULUTMU!"
Hanya sepenggalan kecil yang bisa kuingat. Tapi yang jelas mereka semua saling berteriak bahkan sepertinya ada sesi melempar barang. Dan hal itu sukses membuat rumah semakin tidak karuan.
Hingga pada akhirnya, tangis ibu pecah saat ayah memukulnya sampai ia tersungkur di depan pintu. Setelahnya ayah pergi menuju kamar dan tak lama ia keluar dengan koper besar ditangannya.
Aku hanya terdiam di depan kamarku melihat kekacauan itu terjadi.
Ayah yang telah membawa koper itu hendak berniat untuk pergi. Namun sebelum pergi, ibu menahan kaki ayah dan kembali memohon sambil terisak."Jangan pergi (name) masih kecil"
Yah itu yang kudengar.Namun wanita yang tidak kukenal itu segera menginjak tangan ibuku dengan sepatu ber-hak tingginya hingga genggamannya terlepas. Injakannya tidak main-main. Aku sampai melihat darah sedikit mengalir ditangan ibu.
Lalu mereka pergi tanpa sepatah katapun. Ayah bahkan tak berbicara padaku. Jangankan bicara, ia tak pernah sedikitpun menatapku. Hingga samar-samar kudengar suara mobil yang pergi menjauh.
Ku hampiri ibu yang masih duduk bersimpuh di depan pintu sambil menangis.
"Ibu... ayah mau kemana?"
Tanpa menjawab, ibu segera memelukku dengan erat dan menangis di pundakku.
Ayah mau kemana?
Kenapa ayah pergi?
Apa ayah akan kembali?
Pertanyaan itu terus berputar kepalaku seperti sebuah kaset rusak. Bahkan ada beberapa pertanyaan lagi yang terselip disana.Dan itulah awalnya. Musim gugurku yang indah. Dimana aku merayakan hari ulang tahun aku dan ibu, dimana semua nuansa hangat dari daun-daun kuning berguguran, menyisakan hawa dingin yang menusuk dan semua memori kelamku.
🍁🍁🍁
Hari-hari burukku terus berlanjut. Hampir semua kejadian buruk yang menimpaku ada saat musim gugur. Entah aku gagal dalam ujian, ayah yang tiba-tiba pulang membawa adik baruku... aku tidak sudi memanggilnya adik, bahkan ada kejadian dimana aku berada diambang kematian. Dan itu semua terjadi disaat yang sama. Musim gugur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maplekyuu! | Kunimi Akira
FanfictionDitengah musim gugur aku berdiri, melihat pohon maple itu menjatuhkan ribuan daun gugur kecoklatannya. Aku terdiam, tidak tahu apa yang harus kurasakan Hancur... semuanya hancur. Hidupku yang kujalani dengan tawa riang kini hanya tinggal cahaya redu...