Lelah" itulah kata yang cocok untuk mendeskripsikan hari ini, bagaimana tidak setelah perjalan dari Bandung ke Jakarta dilanjut dengan membereskan semua barang barang dirumah yang masih kosong, ya aku baru pindah ke rumah baru. Sejujurnya aku nyaman tinggal di Bandung namun karena pekerjaan ayahku yang mengharuskan kami kesini aku hanya bisa menuruti saja. Agar acara membereskan rumah cepat selesai maka ibuku dan ayahku bertugas untuk merapikan ruangan lantai bawah sedangkan aku dan adikku membersihkan di lantai atas,, walaupun lebih tepatnya di lantai atas hanya aku yang bekerja menyapu dan mengepel, adikku sudah tidur nyaman dikamar sebelah ruangan kamarku yang sudah selesai dibereskan mungkin dia kelelahan namanya juga anak kecil, adikku masih sekolah dasar tentunya dia adalah adik yang lucu juga penurut.
Otangtua Alena POV
"Pa ini rumah kok banyak debunya sih? udah banyak debunya ruangannya luas lagi pa." terlihat jelas wajah lelah dari mama Alena.Papa Alena tersenyum sambil terkekeh " ya iyalah ma masih berdebu orang rumah baru belum dibersihin, kenapa mama capek? Kalau capek, ini papa aja yang selesaikan toh sedikit lagi, mama istirahat saja "
"Nggak deh nanggung kita bersihin sama sama aja, masa mama tega ninggalin papa bersihin sendiri"ucap mama alena sambil tersenyum manis.
Mungkin jika ada ajang pasangan yang paling romantis mereka akan menjuarainya."Assalamualaikum tante om" Abraham keponakan mereka sekaligus tetangga karena rumah mereka berdampingan namun bedanya Abraham dan keluarganya sudah lama tinggal disini bisa dibilang dari usia dia masih kecil.
"Waalaikumsalam"ucap mama papa Alena serempak
" Eh Abra kirain tante siapa" mama Alena yang langsung menerima salaman Abraham begitupun ayahnya Alena, Abraham sudah mereka anggap anak sendiri
"Ada yang bisa Abra bantuin gak om tan?" Abra menawarkan diri untuk membantu mereka.
Papa Alena menyahut "Gausah makasih nak kita sedikit lagi selesai kok, kamu gak kangen sama Lena? atau kamu bantuin dia saja dilantai atas"
"Oh ya sudah kalau begitu aku ke atas ya om tan"Abra melangkahkahkan kakinya satu demi satu diatas tangga.
LANTAI ATAS
"Akhirnya kamar aku selesai juga" gumam Alena dengan kelesuannya."Duaarrr" Abraham menepuk pundak Alena dari belakang
Alena terperanjat kaget
"Astaga Abraham kamu mau bikin aku mati, mau tanggung jawab kalau aku mati mendadak""Jangan mati dulu dong nanti gue kehilangan satu sepupu gue yang cantik tapi bohong"ucap Abraham dengan jahilnya
Memang tidak ada lagi orang yang paling menyebalkan selain Abraham.
Alena memincingkan mata saking kesalnya.Abra terkekeh melihatnya, sudah lama ia tak menjahili sepupunya ini.
"Padahal gue mau bantuin lo buat beres beres ruangan kamar lo ini."
"Udah beres dari tadi." Alena memeletkan lidahnya
Dengan jahilnya Abraham melepaskan ikatan rambut Alena
"Gigi gerahamm mau buat aku darah tinggi, rusak ih tatanan rambut aku"
Abra terbahak bahak melihat Alena yang sudah kesal
"Aduh Len nama gua Abraham Nicolas, nama sekeren itu lo ganti jadi gigi geraham."
Alena tak menghiraukan ucapan Abra
"Gigi geraham pergi sana, kamu bikin mood aku hancur tahu" Lena sambil mendorong dorong tubuh Abra namun tetap saja Abra tidak bergerak sedikitpun karena tubuhnya yang atletis."Gimana kalau gue pergi sekarang tapi ada syaratnya" ucap Abra sambil memainkan alisnya
"Ngapain kok jadi kamu yang ngatur ngatur ini kan di rumah aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEDGAR
Подростковая литератураEDGAR ABASYA RICOLAS Apakah kamu tahu apa yang paling gue gak suka?melihat orang bodoh! ALENA REVALIA VERNANDA Apakah kamu tahu apa yang paling aku gak suka? Merasakan sakit yang sudah aku kubur dengan susah payah!