Prat 2

24 6 1
                                    

"Lu pulang bareng sapa sya?" tanya lisa.
"Enggak tau juga." Jawab allisya.
"Sya pulang ama gue aja gimana?" Tanya daffa yang tiba-tiba muncul.
"Dih ogah."Jawa allisya.
" kenapa?"tanya daffa.
"Entar ngerepotin lagi."Jawab allisya dengan jujur.
" Ngak lah."jawab nya dengan senyum yang mengembang.
"Iya udah mau deh,hitung-hitung menghemat." jawab nya di akhiri dengan tawa.
"Yaudah yok." sambil menarik tangan allisya.

Allisya pun tak menolak ketika tanggan nya di tarik oleh daffa.Mereka berjalan menuju parkiran dengan candan candan yang garing tapi bisa membuat mereka tertawa.

"Sya,tau ngak?" tanya daffa.
"Enggak."
"Gue belum selesai ngomong jir."
"Oh kurain udah." jawab nya dengan tampang tak berdosa.

Tanpa memperdulikan jawaban allisya daffa langgsung melanjutkan pertanyaan.

"Kenapa bumi ini bulat." tanya daffa.
"Iya yak kenapa nggak lonjong.jawab nya malah balik bertannya.
"Bayangin kalo bumi ini lonjong." ucap daffa sambil membayang kan bentuk bumi itu lonjong.
"Nggak ah ribet,ngapain harus di bayangin kalo emang udah pasti bumi ini bulat." ucap allisaya dengan santay.

Tak tersasa mereka berdua telah sampai di parkiran.sesampai di depan motor daffa,daffa memberikan helem kepada allsya,tanpa babibu lagi allisya langsung naik kemotor dan bergegas pulang.Saat di pertengahan jalan bertaya.

"Rumah lu dimana nya?" tanya daffa sedikit berteriak agar bisa di denger.
"Atas bumi bawa langit." jawab allisya di iringi oleh tawaan.
"Serius jir."
"Cie pengen di seriusin,hahahaha." kata allisya mengoda.
"Tau ah."
"Cie ngambek,haahaha."
"Ngak." jawab daffa kesal.
"Di perumahan mantan." jawab allisya
"Oh," jawab daffa singkat.
"Yeh masih ngambek."

Tak terasa daffa dan allisya sudah sampai,allisya pun turun dari motor.

"Masih marah lu fa?" tanya allisya.
"Engak." jawab daffa singkat.
"Iya udah deh kalo masih marah." jawab allisya sambil menundukan kepala nya karna sedih.
"Ih ngak usah sedih gitu dong,jadi gemes kan." kata daffa sambil mecubit pipi allisya karna gemas.
"Jadi ngak marah lagi." ucap allisya dengan mata yang berbinar,dan menambah kesan lucu bagi daffa.
"Jangan kaya gitu deh muka nya kan jadi penegen gigit,hahahah," sambil mencubut pipi allisya, "Emang sapa yang ngambek hm" lanjut daffa.
"Ih jangan di cubit sakit tau." ucap allisya kesal, " lu lah fa."lajut allisya.
"Gue ngak marah ko,iya udah gue pulang yak."
"Iya udah hati-hati yak."
"Bay."

Brum suara motor daffa melesat meninggal kan allisya yang masih berdiri di depan pagar.
Allisya pun masuk ke rumah.

"Yuhu assalamualaikum orang cantik pulang." teriak allisya dan mengemang di seluruh ruangan.
"Waalaikumsalam, bisa ngak sya kalo salam tuh ngak usah terik-terik.
" kaya nya ngak bisah deh mah."jawab allisya santay.
"Anak gadis ngak baik teriak-teriak."kata mama allisya.
"Udah kebiasaan mah."jawab allisya sambil berjalan ke sofa.
"Terserah deh,mama cuman bilangin aja kalo itu ngak baik dan ngak sopan." kata mama allisya kesal.
"Iya mama emtr sya coba deh."
"Bagus lah,ganti baju sana." kata mama.
"Siap bos,hahahah." ucap nys dengan tangan hormat dan di akhiri dengan tawan yang mengemang di seluruh ruangan.

Allisya pun berjalan kekamara untuk menganti baju nya,satu persatu anak tangga dia naikin hingga dia samapai ke temapat yang di tuju dimana lagi klao bukan di kamar.

"Aaaaaa kasur aku rindu pada mu!" ucap nya sambil merebahkan diri diatas kasur.
"Kasur udah makan?"tanya allisya pada kasur.
"Kasur mana makan yak." alisya pun menjawab omongan nya sendiri,jika di demgar tetangga bisa di bilang gilkesal..
"Jir malah gue yang laper." katanya sambil memegangi perut nya.

Allisya pun berganti baju selepas mengganti baju allisya pun turun kebawah ingin makan.

"Mah sya laper!" bilang nya ke mama.
"Iy makan lah,kaya ngak punya nasi aja." jawab sang tapa melepas pandangan dari tv.
"Makan nya pake apa." ucapa nya sambil duduk di sebelah mama.
"Yak pake tangan lah,yakali pake kaki,aneh kamu mah!" ucap sang mama mulai kesal.
"Aku klo makan pake mulut mah." jawab allisya yg membuat mama nya kesal.
"Terserah sya terserah." jawab sang mama kesal.

Daffa POV

Brum suara motor daffa memasuki perkarangan rumah.

"Yuhu orang ganteng pulang." teriak daffa sambil memasuki rumah.
"Eh si abang udah pulang?"tanya daffa.
"Belum bun abang belum pulang!"jawab daffa.
" lah terus ngapain di sini,sana balik lagi ke sekolah."jawab bunda bercanda.

"Bun pernah ngerasaian di lempar sepatu ngak?"tanya daffa karan kesal.
"Pernah bag,rasa nya tuh anjim banget." jawab bunda sambil tertawa.
"Gini nih kalo ibu-ibu galu kalah anak nya."jawab daffa saat mendengar kata-kata sang bunda.
"Kamu aja yang kudet."kata bunda sambil meninggal kan daffa.

"Inggin ku berkata kasar." terika daffa sambil berjalan ke kamar.
"Iya udah tinggal bilang aja KASAR!" teriak sang bunda dan menekan kata kata kasar.
"Harus sabar punya bunda kaya gini."bilang daffa sambil mengelus dada.

Daffa pun menaiki tangga untuk menuju ke kekamar.saat tangga terahir daffa merasa lapar lalu daffa berteriak.

" Bunda,bunda masak apa daffa laper nih."teriak daffa dari atas.
"Bunda masak oranga bang." bales bunda terika.
"Berdosa sekali anda!." jawab daffa.
"Gak papa sekali-kali."
"Punya bunda ko gini amat." ucap daffa sambil masuk kamar.

"Aaaa lurus juga akhir nya pinggang gue.ucap daffa sambil tiduran.
"Ko gue jadi ke inget allisya yak,senyum nya itu loh manis banget,masak iya gue suka ama allisya.Tauah pusing."

Kantuk pun mulai datang daffa pun memejam kan perlalahan matan nya.

"Sya mu ngak kamu jadi pacar aku?" sambil mengegam tangan alliysa.
"Aku mau def." jawab allisya sambil tersenyum.
"Beneran kamu nerima aku?" tanya daffa tak percaya.
"Iy...."
Bruk
"Jir sakit pinggang gue." sambil memegangin pinggang nya.
"Yah berati tadi cuman mimipi kirain beneran." ucap nya kecewa.
"Besok kalo gitu gue kalo tidur tengahan ah biar kalo mimipi ampe selesai ngak kaya tadi baru juga mulai udah end." bilang daffa kepada diri nya sendiri.

"Yesel gue tidur pinggir banget,coba aja kalo ketengahan pasati aaaaa ngak bisa bayangin gue." sambil senyum-senyum tak jelas.

Tiba-tiba

"Kenapa kamu bang senyum-senyum ngak jelas,abis menang lotere kamu." tanya sang bunda.
"Iya bun aku menang lotere dan jadia nya 900 juta bun,tapi cuman halu hahahahah." jawab daffa sambil tertawa.
"Halu nya tinggi banget bang kalo jatuh sakit tuh." kata bunda.
"Ngak bakal jatuh bun kan aku pegangan." jawab daffa tak mau kalah.


Pena_Aksara_Gold

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang