—second life—
Seorang gadis terbangun dari tidurnya, mengerjapkan mata dan duduk.
"Apa jam bekerku rusak?" Gumamnya pada diri sendiri, masih dengan mata terpejam. Sungguh Chu Chu, gadis itu masih mengantuk. Ia menatap sekeliling yang sangat asing, hingga ia tersadar kan segera beranjak dari kasur.
"T-tempat apa ini?" Chu Chu mengedarkan pandanganya pada ruangan kuno namun sangat elegant ini. Pikiranya mengingat semuanya yang terjadi.
Apa ini mimpi? Bukankah seharusnya aku mati? Apa aku selamat? T-tapi tidak mungkin tempat ini rumah sakit!!!-batin Chu Chu. Chu Chu menatap dirinya, gaun?
Plak! Tamparannya itu menyakitkan, tapi Chu Chu tetap menampar dirinya sendiri.
"I-ini nyata?"
Ceklek!
Kriet!
Chu Chu menatap pintu yang perlahan terbuka, menampilkan sesosok wanita muda dengan rambut yang tergulung rapi dan pakaian kuno yang sederhana.
Wanita itu berjalan mendekat lalu menunduk hormat, "Anda sudah bangun Tuan Putri." Ucapnya.
Chu Chu menatap dalam diam, pikiranya menyatakan ini nyata, tapi hatinya masih meragukan ini.
Apa ini syuting film? Tidak, tidak mungkin. Aku baru saja kecelakaan mobil. Ini nyata! Ini nyata! Sial.-batin Chu Chu. Apa yang harus dilakukanya.
"K-kau siapa?" Tanya Chu Chu. Sungguh ia tak tau apa yang terjadi pada dirinya, ia tak tau ini dimana, kapan, mengapa, siapa, apa, bagaimana.
"Tuan Putri melupakan hamba? Apa Tuan Putri baik baik saja? Apa perlu hamba panggilkan tabib istana?" Tanya wanita itu cemas."Ah t-tidak payah. Aku hanya... I-itu... Ter- ter- terjedot dinding saja tadi. Iya, sepertinya kepalaku melupakan sesuatu ahahaha..." Ucap Chu Chu canggung, sungguh ia ingin keluar dari sini.
"Anda baik baik saja Putri? Nama saya Yi Ning, pelayan setia anda Tuan Putri." Balas Yi Ning dengan hormat.
Tuan Putri? Pelayan? Apa aku sekarang berada di kerajaan? Tunggu, apa artinya aku?? BERTRANSMIGRASI?!! YING SIALAN XIU, AYAH, LOUIS, SIAPA PUN SELAMATKAN AKU!!! KEMBALIKAN AKU!!! SIAL SIAL SIAL SIAL. Chu Chu membalikan badanya agar wajah kesalnya tak bertatapan dengan Yi Ning.
"Anda baik baik saja Putri?" Tanya Yin Ning yang merasakan keanehan pada Tuannya ini.
"Yi Ning. Apa kau mau menjawab pertanyaanku?" Tanya Chu Chu, ia harus mememdam emosinya dulu, dan menjalankan kehidupannya didunia antah berantah ini. Yi Ning pelayan setianya? Maka ia tau apa saja tentang seseorang yang tubuhnya sedang dipakai Chu Chu ini.
"Ya Tuan Putri, hamba bersedia." Jawabnya.
"Baiklah, pertama siapa namaku?" Tanya Chu Chu
"A-anda Tuan Putri Xiao Chu Chu." Jawab Yi Ning, ia merasa aneh pada Tuannya itu. Chu Chu menanyakan semua hal tentang si pemilik tubuh yang dipakainya ini.
"Anda Tuan Putri Kedua, banyak yang merumorkan anda tentang hal hal buruk. Anda adalah sesosok yang pendiam, sabar dan baik, namun keluarga kerajaan memperlakukam Tuan Putri secara kasar, bahkan hampir tak dianggap ada. Anda tidak pandai dalam ilmu baca tulis dan pelajaran lainnya, anda juga tidak pandai dalam ilmu bela diri. Anda selalu dicap lebih buruk dari Tuan Putri Pertama, bahkan anda dikatakan tak berguna dan hanyalah putri s-sam... pah." Jelas Yi Ning ragu dalam kata terakhir, ia segera bersujud didepan Chu Chu karna merasa lancang.
"Yak! Berdiri sekarang!" Chu Chu membantu Yi Ning berdiri. Ia mengerti dimana posisi Putri Xiao Chu Chu sekarang. Sungguh ia sangat marah, bagaimana bisa keluarga kerajaan diperlakukan bak pengemis gembel.
Mengapa Dewa tak membiarkanku mati dijurang saja. Salah apa aku didunia ini?!
"Hamba merasa lancang Tuan Putri, mohon hukum hamba." Ucap Yi Ning dengan nada bergetar. Apa dulu Xiao Chu Chu sangat mengerikan? Tapi Yi Ning berkata Xiao Chu Chu baik.
"Berhenti memanggilku Tuan Putri, panggil saja Chu Chu dan jangan bicara terlalu formal, aku tak menggigit." Ucap Chu Chu menatap Yi Ning yang masih setia menunduk.
"T-tap—
"Tak ada tapi tapian. Sekarang aku mau mandi, tolong siapkan air." Chu Chu duduk ditepi ranjang. Ia menatap kepergian Yi Ning.
"Sial! Apa yang harus aku lakukan? Transmigrasi ini benar benar nyata. Bagaimana ini?" Gumam Chu Chu. Hingga Yi Ning kembali dan memberitahukan bahwa air mandi telah siap.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Chu Chu menatap Yi Ning yang ikut masuk kedalam ruangan pemandian.
"Membantumu mandi."
"Tidak! Pergi, aku bisa lakukan sendiri."
"Tapi Tuan Putri..."
"Panggil aku Nona jika kau tak bisa menyebutkan namaku!" Chu Chu menggeram kesal lalu mendorong Yi Ning keluar.
---
Chu Chu berdiri si padang rumput yang luas, bahkan tak terlihat ujungnya dimana. Bukan hanya padang rumput, tetapi juga ada sebuah pohon dan danau kecil disana. Chu Chu menatap pohon yang sangat rindang itu, juga danau dengan air yang sangat jernih disana.
"Xie Chu Chu."
Chu Chu berbalik, menatap seorang gadis dengan hanfu putih yang cerah. Rambut hitam legam yang panjang, kulit putih bersih itu, serta wajah cantik dengan manik mata coklat keemasan. Wajah itu sangat mirip denganya. Itu...
"Xiao Chu Chu?" Chu Chu berjalan mendekati gadis cantik yang tersenyum manis padanya.
"Maaf telah membawamu masuk kedalam kehidupanku. Kumohon bantulah aku, sebagai gantinya kau bisa mengambil kehidupanku."
"Apa maksudmu? Jadi ini semua gara gara kau? Bagaimana bisa? Seharusnya aku telah mati, sial." Chu Chu menatap kesal gadis didepanya ini.
"Maaf, aku hanya meminta dewa agar mendatangkan seseorang yang bisa mengubah kehidupanku menjadi lebih baik. Dan kau datang, maka tolong gantikan aku, selamanya. Anggap saja ini adalah kehidupan keduamu Xie Chu Chu."
"Bagaimana dengan kehidupanku?"
"Kau telah mati disana."
"Lalu kehidupanmu?"
"Aku telah mati. Sekarang kau bisa menggantikanku."
"Lalu bagaimana aku mengubah kehidupanmu?" Tanya Chu Chu. Sungguh ia tak bisa mencerna kejadian ini, jika ia harus memilih antara melawan ribuan ketua mafia atau menjadi seorang putri pasti ia memilih melawan para mafia itu. Gadis itu tersenyum, lalu berjalan menuju danau untuk menatap pantulan dirinya.
"Wajah kita hampir mirip benar? Nama kita juga sama walaupun berbeda marga. Namun sifat kita berbeda, kau lebih berani daripada aku. Kumohon rubahlah kehidupanku. Maksudku, ungkap rahasia tentang mendiang permaisuri. Serta, berhati hatilah dengan dua ular itu. Rubahlah sesukamu dan buat Ayah serta saudara lainya memihakmu."
Perlahan tubuh gadis itu mulai menghilang diikuti angin yang menerpa dedaunan pohon rindang tersebut.
"Akan kurubah...
Dengan caraku sendiri. Tak apa kan jika kugunakan kekerasan?"
—second life—
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
Historical FictionBertransmigrasi? Itu hanyalah hal konyol yang pernah Chu Chu dengar. Xie Chu Chu seorang anak mafia juga mahasiswa fakultas teknik mesin. Kekerasan adalah jalan ninjanya, gadis tak kenal sopan santun juga aturan. Hanya karna seekor kucing, hidupnya...