"dasar laki laki berhati dingin dan gak punya sopan santun." Ujarku dengan kesal.
Setelah itu aku bergegas untuk balik lagi ke kantor karna waktu istirahatku sudah habis.
Setelah aku sampai di kantor,ternyata rose sudah menungguku dari tadi.
"kamu habis dari mana?" tanya rose dengan wajah kebingungan.
"aku dari cafe." Ujarku.
"tadi aku di telfon sama pihak rumah sakit."jawabnya dengan wajh sedih.
"ada apa,siapa yg ada dirumah sakit." Ujarku.
"Park Se Jun. Dia ada disana,kata pihak rumah sakit dia kecelakaan." Jawabnya.
"apa dia kecelakaan,kok bisa?yauda kita langsung ke rumah sakit aja." Ujarku yang ikut mengkhawatirkannya.
"aku tidak bisa pergi karena aku masih ada kerjaan di kantor,bisakah kau membantuku untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya. Nanti jika ada yang mencarimu aku akan bilang bahwa kau sedang ada dirumah sakit." Jawabnya dengan penuh kekhawatiran.
"baiklah aku akan pergi kesana,kau tak usah khawatir aku yakin Se Jun pasti baik baik saja." Jawabku sambil menenangkannya.
Lalu aku buru buru untuk ke rumah sakit. Tapi tak ada satu pun taksi yang lewat,jika aku naik bus pun pasti akan lama. Tiba tiba sebuah mobil datang di depanku,pas dia buka kaca mobil,ternyata laki laki berhati dingin itu.
"apakah kau sedang buru buru,hari ini tak ada taksi pun yang akan lewat sini,lebih baik masuklah akan ku antar kau."ujarnya.
"kau lagi,tidak aku akan menunggu taksi saja dari pada harus satu mobil denganmu." Ujarku masih dengan penuh kesal.
"pumpung aku baik ini,yasudah lah aku minta maaf soal tadi di cafe." Jawabnya sambil memaksaku.
" iya sudahlah,aku akan ikut denganmu." Jawabku dengan terpaksa.
Akhirnya aku pergi dengannya,yah...dengan rasa terpaksa.
"mau pergi kemana?" tanya dia kepadaku.
"aku mau pergi ke rumah sakit." Ujarku.
"ngapain ke rumah sakit,apakah kau sedang sakit?" ujarnya yang seperti sedang khawatir.
"tidak! Bukan aku,tapi temanku." Ujarku dengan kesal.
Setelah beberapa menit di perjalanan,akhirnya sampai juga di rumah sakit. Aku langsung bergegas masuk menuju rumah sakit. Sesampainya di sana aku langsung bertanya pada suster di sana.
"Sillyehamnida,apakah ada nama pasien bernama Park Se Jun?" tanyaku pada suster.
" Dia berada di kamar 105A." Jawab suster itu.
"Kamsahamnida." Jawabku.
Lalu aku langsung berlari menuju ke kamarnya,setibanya aku di kamarnya Park Se Jun terlihat sudah membaik.
"apakah kamu sudah membaik?" tanyaku.
"ya,aku sudah membaik,aku tidak parah,aku hanya terluka sedikit." Jawabnya
"kenapa kamu ada disini,Rose kemana?" sahutnya.
"ah..Rose tidak bisa kesini karena dia masih ada kerjaan yang gak bisa dia tinggalkan." Jawabku.
"oh gitu.. kamu naik apa kesini?" tanya dia kepadaku.
"aku kesini ber..bersama temanku." Ujarku.
"dimana temanmu aku tidak melihatnya?" dia bertanya lagi dan lagi.
"em.. dia.. dia aku suruh pergi." Ujarku.
"aku ada disini." Tiba tiba dia datang.
"oh.. dia temanmu." Tanya Se Ju kepadaku.
"Ne... " ujarku dengan singkat, karena aku tak menganggap dia teman.
NB : "Untuk lanjutan cerita soon yaa.."
Gomawo :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Short StoryBagaimana rasanya mencintai orang yang menganggap kita hanya sebuah teman?apakah sesakit itu rasanya?aku mungkin pernah merasakannya namun tak merasakan sesakit itu. Hahaha...