Retoran POV
.
.
.
Jinyoung sedang menunggu jisoo disebuah restoran susah 10 menit jisoo terlambat akhirnya jinyoung menelpon nya"jisooya kau ada dimana mau aku jemput"ucap Jinyoung
"hm sepertinya tidak perlu aku sudah dijalan maaf terlambat""Hai sayang maaf aku terlambat"ucap jisoo menyapa sambil menghampiri Jinyoung yg sedang duduk dimeja
"Hai juga kemarilah"
lalu jisoo duduk didepan Jinyoung
"Mau pesan apa"
"Pesan apa ya hm......"
Dah titik titik aja ya author ga tau sajian romantis yg disajiin dikorea
Stelah jisoo dan Jinyoung memesan makanan lalu makanan itu diantar oleh seorang pelayan restoran"Jisooya kau tak mau makan ya"
Jisoo menggelengkan kepalanya tanda tak mau lalu Jinyoung menyuapinya baru Jinyoung ingin menyuapinya tiba tiba seseorang menelpon jisoo
"Halo dokter pasien no 34 menghilang"
"Iya aku akan datang"
Setelah jisoo menelponya jisoo memberitahu Jinyoung bahwa dia harus pergi"Jinyoungssi maaf aku harus pergi tolong dimengerti ya" lalu Jinyoung pun mengangguk sambil tersenyum padahal hatinya kecewa
Rumah sakit POV
Jisoo berjalan kearah meja administrasi dan bertanya kepada pegawai disana
"Hallo maaf apa pasien no 34 sudah ditemukan"
"Ya dia telah ditemukan pingsan ditengah jalan pasien telah dipindahkan ke kamar 35"
"Oh ya terimakasih aku harus memeriksanya"
Jisoo beralih ke kamar nomor 35
Saat masuk jisoo melihat taeyong dan bibinya bibi taeyong tengah tertidur sambil duduk"Permisi" ucap jisoo bibi taeyong terbangun mendengar itu
"Nyonya pulanglah aku yg akan menjaga taeyong malam ini kelihatannya kau sangat lelah Mark sendirian dirumah"
"Iya terimakasih kau memang baik,oh ya panggil saja aku bibi namaku yoonA" ucap yoonA seraya tersenyum
"Iya Bi namaku jisoo"
"Jisoo nama yg indah"
Lalu bibi taeyong keluar dengan tersenyum jisoo duduk ditepi ranjang"Taeyong apa kau baik baik saja" tanyanya sambil memeriksanya
"Hm aku tidak apa apa" ucap taeyong datar
"Katakan kepada ku kenapa kau kabur"
"Aku tidak apa apa"
"Kau berbohong bagaimana kau bisa pergi tengah malam begini"
Tiba tiba saja taeyong menangis jisoo yg kaget melihat itu langsung menenangkannya
"Taeyongie kau kenapa apa perkataan ku melukai mu maaf jika ada masalah kau boleh bercerita kepada ku
"Aku tidak apa ini bukan salahmu bolehkah aku bercerita alasanku pergi"
"Kau boleh menceritakan apa saja aku dengan senang hati mendengar nya"
FLASHBACK onn
"Bi aku ingin pulang"
"Nanti taeyong setelah kau sehat nanti baru kita pulang"
"Tapi bi-"
"Permisi Lee taeyong orang yg anda tabrak kini telah meninggal"ucap jennie memberitahuny lalu pergi
"Hah apa"taeyong kaget mendengar itu
Bibi taeyong yg mendengar itu kaget karna yg ditabrak taeyong tersebut adalah kakaknya sendiri bibinya menangis taeyong pun ikut menangis karna sekecewanya taeyong dengan kakaknya dia tetap menyayangi kakanya ayah taeyong datang dan memarahinya
"Taeyong kau membunuh kakakmu kau harus mati dasar anak kurang ngajar "
ucap ayahnya berteriak ayah taeyong hampir menonjok taeyong jika tidak ada bibinya
"Jangan jangan menonjoknya dia tidak sengaja"
Biarkan saja dia pembunuh tak pantas untuk hidup ibunya mati karna dia"ucpa ayahnya sambil menunjuk nunjuk taeyong
tetapi ayah taeyong tetap ingin menonjoknya jika saja bibinya tidak memohon hingga sujud lalu ayah taeyong pergi meninggalkannya
Taeyong melihatnya menangis dan meminta maaf kepada bibinya
Flashback off
"Begitulah ceritanya aku memang tak pantas untuk hidup ibuku meninggal karna aku sekarang kakakku ayah meninggalkanku ayahku Memnag orang yang kasar setiap hari ibuku dipukuli nya aku dibanding bandingkan dengan kakakku dan adikku hoshi karna aku anak yg bodoh"ucap taeyong sedih
"Tidak taeyong kau harus hidup demi bibimu dan Mark mereka membutuhkanmu bisakah aku juga bercerita"tanya jisoo yang dijawab anggukan oleh taeyong
"Saat aku kecil ibukku berselingkuh dengan seseorang karna ayahku itu pemabuk pemarah dan suka menghamburkan uang suatu hari perusahaan kami bangkrut ibuku ingin berpisah dengan ayahku menyetujuinya hak asuhku dan adik2ku jatuh ke tangan ibuku ibuku menikah lagi awalnya semua berjalan dengan biasa namun setelah aku memiliki adik dari ayah tiri ku semua berjalan dengan buruk ibuku lebih mementingkan anak dari ayah tiri ku dari pada kami ibuku memarahi adik2ku karna sering rebutan barang dengan adik adiku selalu aku dan adiku yg mengalah setiap hari aku dimarahi disuruh dan lain ayah tiri ku juga pilih kasih akhirnya ayah dan ibuku meninggalkanku dan adik2 bahkan ayahku sudah tak peduli lagi dengan kami karna tak mampu membayar uang sekolah SMA kenakalan adikku kami hidup dengan apa yg ada ibuku juga suka membanding bandingkan ku suatu hari aku melawan ayah tiriku yg membanding2 kan ku dengan anaknya anak tetangga dan keponakanya lalu ibuku memukul kami aku berkata"kalian pasti tahu rasanya dibanding bandingkan bagaimana jika aku membanding bandingkan kalian dengan orang tua mereka setiap hari terjadi pertengkaran dirumahku"ucap jisoo dengan fake smile lalu taeyong memeluknya
"Tak apa jisoo kau sangat berani pergi adalah jalan yg benar terkadang orang tua memang suka membanding bandingkan anaknya dengan orang lain setiap anak memiliki bakat di bidang ya masing masing seharusnya orang tua mendukung bakatnya lihatlah kau sekarang kau jadi ornag yang sukses"
"Terimakasih sudah mau mendengarkan untuk sampai sejauh ini,aku pernah jatuh sedalam itu"
Oke reading sampai segini dulu yaa hehe oh ya makasih buat yg baca
Pasti pernah deh dari kamu yg dibanding bandingin orang tua sama anak tetangga kalo jujur ya rasanya sesek kalo author sama sepupu pasti mama ngmongnya gini"coba liat si ini....dia sering bantuin orang tuanya nyuci ngepel" yang ada dipikiran author selama ini author ngapain mutualan kali ahh sering juga author tengkar ma adik karna adik author itu senggol dikit bacok ...bye kadang kita harus menempuh rasa pahit dulu,sebelum kita merasakan perjuangan yg manis okay tetep semangat buat kamu yg broken home bukan alasan kamu untuk menyerah tapi jadikan itu motivasi ya ga jarang suasana rumah lah yg bikin kita mau pergi jauh jauh
KAMU SEDANG MEMBACA
A real dream of broken home[Taesoo]
Fantasíaberawal dari Kim jisoo yang mengalami precognitive dream yang memimpikan orang tua nya berpisah lalu menjadi kenyataan dan menjadi depresi berat yg selalu menyembunyikan masalah dalam senyumannya bersama sejuta luka Lee taeyong orang yang bernasib s...