Gianna x Olivia

1.6K 207 19
                                    

*Note: This one shot story will be a lil bit dark

***


"Ideation lo ini masih weak, lo gak bisa bikin photo competition cuma gitu doang. Harus lebih strong lagi."

"Tapi sekarang foto itu lebih effortless ketimbang kita bikin video."

"Iya, gue ngerti, tapi lo lihat lagi dong reward-nya apa. Kalau orang cuma disuruh upload foto selfie terus bikin caption menarik tentang traveling, man, itu basic banget. Pertama, lo gak akan dapet impression gede karena lo gak nyuruh mereka tag/mention temen. Kedua, lo akan susah ukur pemenangnya berdasarkan apa. Ketiga, it's too simple."

"Tapi Mas, semakin kita suruh orang untuk ikutan kompetisi di sosmed dengan mekanisme yang susah, ya gak akan ada yang ikutan."

"I know, but as I said before, look at the prize, it a brand-new damn iPhone. Be realistic lah."

Perdebatan antara Mas Adit dan Fanny membuat beberapa orang di dalam ruang meeting itu ikut merasakan vibe yang kurang enak. Sebenarnya, hal tersebut sangatlah lumrah terjadi. Keduanya masih saja meributkan mekanisme digital activity yang mau dijalankan beberapa hari lagi.

Di luar ruangan, terlihat seorang perempuan yang sedang menggunakan earphone di telinganya melewati ruangan tersebut. Pria yang bernama Adit seketika melihat perempuan itu, lalu ia membuka pintu dan memanggilnya.

"Gi, Gianna, masuk sini bentar Gi," teriak Adit.

Gia menoleh seraya melepaskan sebelah earphone.

"Kenapa Dit?" tanyanya.

"Sini, gue butuh insight dari lo," Adit pun mengajaknya masuk lalu memperlihatkan layar laptopnya.

Gia melihat deck presentasi tersebut di laptop Adit.

"Lo mau tanya apa?" tanya Gia ke Adit.

"Gimana menurut lo kalo si Fanny cuma bikin mekanisme segampang itu dengan hadiah iPhone 12? It's so basic, rite?"

"Objektifnya dulu apa?" Gia balik bertanya.

Fanny menyahutinya. "Objektifnya untuk brand positioning, increase followers, dan reach, Kak Gia."

Gia menatap Fanny dengan ekspresi datarnya. "Harus photo competition?"

"Gak juga sih Kak, klien ngebebasin kita."

"Bisa crossing platform? Utilize TikTok, maybe?"

"Itu juga dibebasin Kak."

Kemudian Gia mengambil spidol dan mulai menuliskan sesuatu di white board sambil menjelaskan dan semua orang di ruangan itu mendengarkannya dengan serius.

"Kalau mau bikin campaign atau digital activity, yang harus lo lihat itu objektifnya dulu. Terus lo cari tahu target audience-nya siapa. Sekarang, TikTok lagi hype kan. Lo manfaatin platform-nya. Gue kasih contoh satu ide, lo bisa bikin impersonation challenge, utilize the influencers, utilize digital army to enliven your activity. Put the prize as the highlight, it's quite sexy."

Orang-orang pun menganggukkan kepala mendengarkan penjelasan dari Gia.

"Jangan terpaku hanya dengan satu channel aja," lanjut Gianna.

Fanny yang tadinya ngotot mempertahankan idenya pun dalam sekejap menjadi diam dan menuliskan note di bukunya. Dan Adit yang tadinya meninggi, hanya tersenyum melihat Gia ketika menjelaskan insight-nya.

Cinta Pertama (One Shot Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang