Bagaimana cara menghidupkan karakter dalam sebuah cerita dan, tetap konsisten dengan kepribadian tokoh awal.
Kadang kita tidak menyadari, apakah karakter dalam cerita kita sudah hidup atau belum. Jika pembaca ikut merasa apa yang kamu tulis entah itu sedih atau senang, marah dan kesal itu artinya kamu sudah bisa membuat sebuah karakter yang hidup. Pembaca akan terbawa arus oleh alur yang kamu berikan dan pembaca juga bisa merasakan bahwa cerita kamu itu nyata, padahal hanya sebuah karangan.
Langsung saja, aku kasih beberapa cara membentuk karakter yang kuat.
1. Buatlah Biografi tokoh-tokoh, mulai dari usia, jenis kelamin, sifat-sifatnya, hubungannya dengan tokoh lain, hal yang paling disukai dan tidak disukai, dan jika memiliki fobia bisa disebutkan. Dibuatnya biografi akan memudahkan penulis untuk mengingat tentang tokohnya, seandainya penulis lupa tentang tokohnya sifat dan gambaran tokohnya sendiri.
2. Membuat Karakter yang kuat, harus rounded, lengkap dan seperti manusia biasa. Punya keinginan, ambisi dan ketakutan, emosi, amarah, sedih, riang dan lain lainnya seperti sifat manusia dalam dunia nyata.
3. Berikan ciri khas yang unik pada tokoh. Misal : tokoh A takut kecoa, tokoh B suka dengan semua benda berwarna pink dan lain-lain.
4. Buatlah karakter yang bisa membuat pembaca percaya bahwa tokoh itu ada. Semua yang ada dalam diri tokoh itu begitu terkesan untuk pembaca. Buatlah beberapa narasi tentang visual si tokoh. Misalnya tentang seorang pria bertubuh tinggi tegap, wanita cantik berambut hitam sebahu dan bla-bla-bla. Tapi ingat! Jangan menceritakan visual seperti daftar belanjaan ya hihi (semuanya diceritain)
5. Menciptakan tokoh yang masuk akan, dan bisa diterima oleh logika seseorang. Walau novel fiksi adalah sebuah karangan dari hasil imajinasi kita, tapi kita harus melihat referensi dari kehidupan nyata. Terutama fiksi remaja, kita harus melihat seluk beluk tentang masa-masa sekolah pada usia remaja.
6. Menciptakan karakter lewat dialog. Bagaimana si tokoh berdialog, apa yang di bicarakan, gaya apa yang di lakukan, bagaimana intonasi setiap berbicara. Dari dialog juga, pembaca bisa tahu sifat-sifat tokoh kalian.
7. Cintai tokohmu!
Mencintai tokoh butuh detail lengkap. Seperti fisik, kebiasaan, cara bicara juga pandangan hidup si tokoh. Jika penulis mencintai tokohnya, maka ia akan menjiwai. Pengalaman batin penulis akan terserap menjadi pengalaman batin pembaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Seputar Teenfict
RandomPasti ada yang ingin tahu kan mengenai apa sih genre teenfict atau sering disebut fiksi remaja itu. Di work ini kalian akan lebih mengenal genre itu lebih dalam.