| bagian 3 |

280 31 1
                                    

Ini sudah 2 bulan berlalu gue sama Dejun pacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah 2 bulan berlalu gue sama Dejun pacaran. Selama dua bulan itu, gue sama dia baik dan saling perhatian di depan umum—kalau nggak di depan umum juga baik sih. Tapi kita ngga seaktif itu untuk chatting an setiap malem apalagi vidcall-an. Kecuali itu bener-bener penting, paling mentok sih misscall buat suruh ngecek pesan.

Malam ini gue niatnya diajak Debora nih ikut si Hendery ngumpul. Saat itu bener-bener semuanya ngumpul, karena gue udah 2 bulan lebih jadi pacar Dejun, gue udah anggap temen-temen dia itu kayak temen gue sendiri.

Balik lagi, saat gue disana gue papasan sama Dejun. Baru aja dateng, dia nyuruh gue duduk di deket dia sambil bilang, "kok nggak bilang-bilang mau kesini?"

Gue jawab apa adanya dong, "diajak Debora."

Dia cuman manggut-manggut lalu nyuruh gue duduk di sebelahnya yang ketepatan sebelah gue si biang kerok Lucas sekalian.

Kalian masih ingat kan kalau Lucas sama Dery itu sering banget jahillin gue. Gak tau salah apa, kadang di ejek botol Yakult, minion dan hal-hal berbau mungil. Kadang pula karena Lucas yang tinggi, gue sering diketekin. Mereka berdua ketambahan Mark itu udah kayak abang gue sendiri meskipun kita sepantaran.

"Kak Chaca masih chattingan sama bang San?" tanya Chenle.

Gue nengok lalu mengangguk, "masih. Kenapa?"

"San anak SMA Peter?" Tanya Bang Johnny. Jadi bang Johnny ini alumni SMA itu.

Chenle mengangguk, "kemarin kan basket ada event, trus Bang San itu minta nomor wa si kak Chaca buat minta foto."

"Lo liputan, nyet?" Lucas yang ada disebelah gue bertanya.

Gue mengangguk, "anak osis minta gue buat dokumentasi. Ya, gue bantuin dong. Mana event besar lagi. Fotografer profesional mah laku."

Jadi sebenarnya gue itu anak kelas 12. Event terakhir yang gue atasi itu event terakhir futsalnya Dejun juga. Seharusnya sih gue nggak turun tangan, tapi anak-anak minta tolong ke gue, ya gue bantuin dong.

"Ati-ati tuh anak pasti modusin elo." ingat bang Johnny.

"Haduh bang, gue aja udah pernah dikirimin bunga sampek ke rumah gue." kata gue.

"Serius lo?" Mark melotot mendengarnya.

"Iya, dia tau alamat rumah gue karena nyokap itu temen nyokapnya dia. Gue dibawain buket mawar merah gede gitu."

"Trus-trus lo apain?"

"Ya gue kembaliin lah. Dikira lagi berduka apa kasih bunga-bunga segala." jujur gue. Kalian pada masih ingat kan kalau gue spesies cewek aneh.

Bukan berarti gue nggak suka bunga mawar merah trus lo pada kasih gue bunga tabur, rumah lo mau gue ratain?!

"Bentar-bentar, jangan bilang cowok yang pake kemeja rambutnya klimis bawa mobil kemarin?" tebak Debora, dia kemarin habis dari rumah gue ceritanya. Trus ada barangnya yang ketinggalan dan balik lagi.

Boyfriend || Xiaojun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang