Aku pun sudah sampai ke apartemen jisoo unnie tapi kenapa pintunya terbuka
"Unnie "
Panggilku, entah kenapa firasatku tidak enak
"Unnie " panggilku lagi
Aku melihat pintu kamar jisoo unnie sedikit terbuka, aku pun mendorongnya pelan agar terbuka lebih lebar lagi jantungku semakin berdetak dengan kencang
Saat aku membukanya ,mataku membulat sempurna
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAGHH!!!!! "
******
"Minumlah, kau terlihat pucat " kata jisoo pada rose
Jantung rose masih berdegup dengan kencang ,dia merasa malu dan menyesal karena memilih langsung masuk tadi, bahkan dia menyesal telah datang kesini
"Maafkan aku unnie, aku tidak bermaksud tidak sopan aku sudah memanggilmu berkali kali tapi tidak ada jawaban aku benar benar khawatir karena itulah aku masuk, sekali lagi maafkan aku" sesal rose tidak enak
"Tidak apa apa rose, ini bukan salah mu aku yang teledor tidak menutup pintu, maaf membuatmu tidak nyaman " kata jisoo lembut sesekali ia melirik gadis disebelahnya yang bersikap tenang seolah tidak terjadi apa apa, sejujurnya jisoo sudah menahan malu sejak tadi dia merutuki dirinya sendiri karena dia merasa harga dirinya sudah terinjak injak karena yang menyaksikan adegannya tadi adalah kekasih adiknya sendiri
Flashback
Jisoo pov
Saat pesta pernikahan ayah dan ibuku aku memutuskan untuk mengungkapkan perasaanku padanya
Aku benar benar tidak bisa terus terusan menyembunyikannya aku tidak perduli akan jawabannya nanti setidaknya aku tidak perlu membohongi perasaanku lagiDari mana aku memulainya
Sebenarnya aku sudah menyukai Jennie sejak masa sekolah kami sudah bersahabat sejak lama tapi ternyata adikku juga menyukainya aku memilih untuk mengalah karena kebahagiaan adikku lebih penting dari segalanya
Singkat cerita aku membiarkan mereka menjadi dekat meskipun terasa berat bagiku
Dia terus menceritakan hubungannya dan lisa yang semakin dekat, aku pun terus berpura pura Setia mendengarkan dan memberi saran yang terbaik untuknya meski terasa sakit bagiku tapi aku terus melakukannya
Karena itulah aku begitu marah pada lisa ketika dia menyianyiakan Jennie dan membuatnya menangis entahlah melihat Jennie menangis membuatku merasa sesak aku tidak bisa melihatnya menangis
Hingga pada suatu waktu Jennie menelepon ku sambil menangis, dia mengatakan telah mengakhiri hubungannya dengan lisa, tentu saja aku senang tapi aku juga benar benar tak tega melihatnya menangis
Hingga hal yang membuat aku terkejut sekaligus tak percaya ketika dengan mudahnya dia menerima perasaanku
"Kau tidak percaya padaku?" Katanya padaku dengan raut wajah kecewa
Aku pun mengangguk pelan
"Apa kau pikir aku memutuskan hubunganku dengan lisa hanya karena dia tidak mencintaiku?" tanyanya padaku dan tentu saja ku jawab dengan anggukan lagi.